Tag

Sensasi Diskon

Kosa kata diskon alias potongan harga adalah salah satu yang diminati konsumen utamanya para emak. Aneka cara menggelar acara diskon, ada yang pemberiannya berdasarkan waktu atau periode semisal diskon gedhe jelang hari raya Idul Fitri ataupun Natal. Ada lagi diskon buku dan alat tulis jelang tahun ajaran baru.

Bahkan ada yang agak ekstrim diskon besar-besaran jelang tengah malam saat mall hampir tutup, dan tetap saja peminat membludag. Tidak hanya di tanah air loh, sempat melihat antrian panjang saat toko belum buka di negeri Sakura…ooh ada diskon dengan kuota terbatas dan barang yang didiskon bukan barang lawas atau ketinggalan mode namun justru barang keluaran terbaru dan menjadi semacam promo dan duta produk baru.

Paling senang untuk diskon yang langsung semisal diskon 30% sehingga hanya membayar Rp 70 000,- untuk produk yang labelnya tertera harga Rp 100 000,-. Nah yang bikin galau sedikit dongkol adalah beli 2 dapat 3, alias diskon sebanyak 33% tapi koq ya harus beli 2 yah. Semisal barang harga Rp 100 000, membayar Rp 200 000,- mendapat 3 buah. Lah kalau ndongkol yah nggak usah diambil..etapi koq menggoda ya, akhirnya cari teman bertiga sehingga masing-masing mendapat diskon 33%. Haha lah kita menjadi bagian salesnya toko dong mencari tambahan pembeli dan toko langsung bisa jual 3 item. Teknik ini begitu jamak di gerai souvenir, pedagang tahu pembeli akan mempertimbangkan membeli banyak dengan kebiasaan membawa oleh-oleh bagi kerabat.

Diskon cokelat manekin pis

Ini contoh kecil sensasi diskon juga dijadikan pemikat di toko cokelat di Belgia. Kemasan cokelat dengan model traditional manekin pis si bocah kecil pipis per box dijual 9,9€. Iming-iming silakan ambil 6 box dengan bayar 49,5€. Pembeli bergegas memasukkan ke keranjang belanjaan eh padahal diskonnya ternyata kecil loh 16,67% per box. Lah ini kan bukan tes mencongak menghitung cepat, ini masalah berbagi oleh-oleh hehe.

Mangga silakan berburu sensasi diskon dengan tetap mempertimbangkan sisi kemanfaatan barang yang dibeli. Tak jarang ada yang nyeletuk belakangan, sebenarnya nggak butuh-butuh amat namun sensasi diskon yang nggak nahan.

Lah ini sisi diskon yang lain. Buat yang sedang menjalani suatu program dan harus periksa lab secara berkala usai sekian episode dari rangkaian program, pernyataan hasil lab yang lalu bagus, kali ini tidak perlu cek lab silakan lanjut program, serasa mendengar ada diskonan nih nggak harus ngelab dulu…hehe bagian dari sensasi diskon. Salam sesama penyuka diskon