Wijen
Wijen….siapa tak mengenalnya, minimal menikmati di penganan onde-onde dan begitu banyak kuliner yang menaburkan biji wijen sebagai topping-nya. Begitu pula banyak ibu-ibu yang dengan pertimbangan tertentu memutuskan mengkonsumsi minyak wijen (sesame oil). Menurut pustaka minyak wijen kaya dengan asam lemak tak jenuh semisal asam oleat yang baik bagi kesehatan. Tak hanya minyaknya, ampasnya juga kaya protein yang kerap disajikan sebagai pepes cabuk khas Wonogiri, meski di tempat lain cukup dijadikan pakan ternak dengan pertimbangan toh nilai gizinya akan masuk ke tubuh manusia melalui susu dan daging.
Pernah melihat sosok tanamannya di kebun? Ini oleh-oleh dari kunjungan ke Balittas, Malang. Sosok tanaman wijen (Sesamum indicum L) yang berbuah lebat. Varietas unggul wijen yang dilepas tahun 1997 adalah Sumberrejo 1 dan 2 disusul oleh Sumberrejo 3 dan 4 di tahun 2006 dengan produktivitas rata-rata 600 kg biji per hektar. Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB sebagai trio pemasok nasional. Tersedia tanaman wijen tipe tegak dan cabang melebar, sebagai pilihan sistem tanam tunggal atau tumpangsari sesuai kondisi lahan.
Beli biji wijen cg belum dikupas kulit arinya. Yang masih bisa dikecambahin bisa kah di balittas malang???
___
Silakan langsung kontak dengan Balittas Malang, terima kasih. semoga berhasil
Wijen itu tanaman satu musim ya dik Prih? Ah…pepes cabuk, udah nemu resepnya tapi belum dipraktekkan. Wijen hitam atau putih banyak dijual disini,
___
Betul Mbak, wijen tanaman satu musim, yang banyak dikembangkan wijen putih. Ha…mau praktek masak pepes cabuk…siiip Pasar Gede Solo ada duplikatnya di Melbourne nih.
Salam sesama penikmat pepes cabuk
bagaimana proses dalam memanen wijennya mbak ?
____
Pemanenan tanaman wijen dilakukan bila dua pertiga dari polong sudah berwarna hijau kekuningan dan daun-daun sudah mulai gugur. Polong menguning dimulai dari yang berkedudukan di bawah. ini sumber resminya http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-242-penanganan-panen-dan-pasca-panen-wijen-sesamun-indicum-l–di-kebun-produksi-benih-sumber.html