Tag
Dondong apa Salak, Duku cilik-cilik …..
Mampir di pasar pada hari Minggu, pandangan tertambat pada seorang ibu yang menggandeng putranya. ingatanpun melayang pada lagu kanak-kanak yang berkisah tentang asiknya mengikuti ibu ke pasar.
Dondong apa salak, duku cilik-cilik ……
Ngandhong apa becak, mlaku thimik-thimik ……
[Dondong apa salak, duku kecil-kecil ….naik andhong atau becak, jalan pelan-pelan]
Pembelajaran tentang pasar, tentang aneka buah, aneka modus transportasi, kurikulum sederhana yang bila diolah dengan tepat mengasah aneka kemampuan anak.
Di tengah aneka buah impor yang membanjir, ke tiga buah tersebut memiliki kedudukan unik, terasa khas buah tropis. Dondong …. yang terbayang adalah rasa asam dan bagian biji yang khas runcingnya. Namun bila kita bertemu dondong Karimunjawa dengan sosoknya yang berukuran besar warna hijau kekuningan, rasa asam manis dengan tekstur renyah hmm enak. Selama ini dondong hadir dalam bentuk olahan manisan baik yang diiris maupun dondong utuh dibentuk bunga cantik, menjadi sahabat tukang rujak karena rujak tanpa dondong terasa kurang lengkap.
Salak yang terkenal adalah salak Bali, salak pondoh dari Yogya, Banjarnegara juga ngetop dengan pondoh lumutnya selain salak lokal dari masing-masing daerah. Saat masih kecil suka sekali dengan cangkriman, sega sekepel dirubung tinggi …. salak, nasi sekepal dikerubuti kepinding …salak (duh sayang ya koq cangkrimannya agak menyeramkan. Salak (snake fruit) ini cukup disukai oleh tetamu saat kebun mengadakan international event. Selain sebagai buah segar/meja, salak juga disajikan dalam bentuk olahan manisan serta kini berkembang kripik salak juga dodol salak.
Nah si kuning cilik ini adalah duku, rasanya segar khas. Duku yang ngetop di pasaran adalah duku Palembang (masyarakat Lampung bisa protes nih, duku Lampung juga manis bening). Langsat Pontianak dengan penanda langsat Punggur duh enak manis dan murah sekali saat panen raya. Selama ini buah duku dikonsumsi langsung, saya belum mengenal produk olahannya.
Gambar-gambar tersebut diambil saat menghadiri Festival Hortikultura Jawa Tengah di Soropadan Maret lalu. Event yang digelar adalah lomba buah tropis, berjajar buah unggul lokal dan nasional khas Indonesia dipajang dengan tampilan menggiurkan siap dinilai dewan juri diantaranya dari Pusat Kajian Buah Tropika. Merajut harap buah dengan kualitas peserta lomba memenuhi gerai-gerai buah, meramaikan bursa buah di pasaran, meningkatkan kesejahteraan petani buah. Setiap daerah memiliki buah unggul yang khas, bagaimana dengan dondong, salak dan duku di tempat sahabat? Dan kanak-kanakpun tetap riang menyanyi dondong apa salak, duku manis-manis ….. Salam buah
Ni Made Sri Andani said:
Kedondong yang ada di bali juga biasanya yang kecil-kecil dan asem, bu Prih.. tapi kalau kita ke Lombok, kita bisa menemukan Kedondong yang besar besar dan manis. Barangkali mirip dengan kedondong Karimun Jawa yang Bu Prih ceritakan di atas…
____
Matur suksma mBok Made tambahannya, kedondong Lombok dan Bali. Sangat suka dengan sawo Bali, manis kesat dengan warna daging buah agak kemerahan. Salam
myra anastasia said:
kedondong itu daunnya juga enak buat dimasak, Mbak. Sayang susah bgt carinya
___
Betul Jeng rasanya asem seger, untuk lalapan bersama pucuk daun jambe mete juga OK
bintangtimur said:
Saya penggemar berat duku, mbak Prih…kedondong itu dulu suka saya jepit di belakang pintu kalo mau dimakan./..hehe, mbak Prih bikin postingnya bisa aja deh, bikin saya jadi senyum-senyum pas lihat buah kedondong disini 😀
____
Duku yang bening manis memang bikin ketagihan nih Jeng. Aneka fungsi pintu salah satunya penjepit buah, koq seragam ya cara mengeprak kedondong, nyengir asamnya tidak bikin kapok. Selamat berlibur bersama kelg.
Elsa said:
hihihi… dondong opo salak, duku cilik cilik.. gendong opo becak, mlaku timik timik…..
aku suka sekali lagu itu
____
Ikut menikmati lagunya Dija nih Jeng, ayo Dija ikut Tante Elsa belanja ke pasar, mundhut oleh-oleh. Salam
Bibi Titi Teliti said:
Aku biasanya hanya makan dondong kalo di rujak aja tuh mba prih..
Kalo salak atau duku kadang kadang suka beli juga…
Anak anak pada doyan duku tuh mba 🙂
___
Saya suka manisan dondong, salak segar
Loh Kayla Fathir sudah pintar makan duku nih. salam
De said:
2 minggu lalu, seorang sahabat yg tinggal di Canada menulis status di FB “ngidam salak”. Teman lain yang tinggal di UK merespon status tersebut “manggis juga enak kali yah”
saya pun dengan usilnya, foto tukang salak + manggis + duku di dekat kantor. Upload foto tsb dengan ‘tag’ kedua orang itu, dilengkapi komen “ongkos kirim ke CA dan UK berapa yaaaa”
hihihihihihi
_____
Buah lokal yang mengungkit rindu nostalgia kangen tanah air. Untuk salak peluang disukai konsumen luar cukup tinggi, salak negara Gajah putih sedikit lebih kecil, untuk manggis ampun deh dengan kesigapan negara tersebut. Terima kasih sedikit mengobati eh malah ngompori dengan upload foto buah yang dirindu sahabat.
Salam
Wong Cilik said:
jadi kangen rujakan dengan dondong …
___
Jadi pengin tahu rujak ala Chung Li ….
Susanti Dewi said:
Ada kesamaan antar lagu dondong opo salak dan buah salak, sama2 disenengin anak kedua saya hehehe….
____
Terima kasih Jeng berkenan singgah, selamat menikmati salak kesukaan buah hati
lieshadie said:
Buah salak duku dondong suka semuaaa…salak buat asinan mak nyuusss…dondong buat rujak heemmm…duku ? di maem gitu ajaa…cleguk Mbak Prih…
___
Terima kasih Jeng Lies, mari galakkan konsumsi buah lokal, tuk kecukupan asupan sayur buah. Buah lokal jenis apa nih produk andalan wilayah jeng Lies? Salam