Kayuh biduk, arungi samudra
…..Sasana Pawiwahan Agung…..
“Bro sist selamat menempuh hidup baru ya…” “Trim Jaka-Gadis, ayo segera menyusul…….”
“Selamat mengayuh biduk mengarungi samudera berkeluarga” “Terima kasih Bapak Ibu Rama Sinta, mohon doa restu semoga dapat meneladan pasangan tahan uji”
“Ndherek bingah, sugeng mbangun bale-brayat enggal” “Matur nembah nuwun Budhe Sastra, nyuwun tambahing pandonga pangestu”
“Selamat, semoga menjadi keluarga sakinah mawadah dan warahmah” “Amin, mohon doanya….”
*****
…..pojok kaputren……
“^^^@@$$…**…$$@@^^^” “Dhuh dhuh Limbuk….., jan sungguh kurang patut, usai resepsi di pahargyan pernikahan Bagus Asmara dan Ayu Tresnasih koq kening berkerut mulut komat-kamit, gimana sih nDuk”
“ng… itu lho mBok Cangik, Limbuk bingung kenapa semua tetamu menyampaikan ucapan…menempuh, mengayuh, mengarungi, mbangun, menjadi….itu semua kan kata kerja, berat lagi. Padahal kan Bagus Asmara sudah enak mimpi terwujud berdampingan dengan Ayu Tresnasih”
“nDuk, amanah berkeluarga kan memang tidak hanya berisi enak-enakan thok…..” “Lah, mulai nih pecuca-pecucu mesti siap ngeyel….” “ Gini saja, biar marem sekalian mBok juga belajar ilmu ngaurip, besok kita sowan ke padepokan mBah Muslim di Galaxy, pasti beliau akan menjelaskan dengan gamblang melalui cara bijak renyahnya”
“Asyiik mBok….Limbuk juga pengin jumpa adik Bhirano, anugerah besar keluarga mBakyu Sandy, Kak Ferdy dan Bella Bekel” “…..ng…mBok, kalau Limbuk menikah nanti semoga sahabat dan kerabat mengucapkan selamat menikmati kapal pesiar keliling dunia, ini tiketnya gratis tissss”
“Weladalah…bocah ra nggenah…..” “^^^^@@@$$$…**…$$$@@@^^^^”
“mBakyu Cangik, gendhuk Limbuuuuk”
“Wis ayo, kita dipanggil Rama Kamajaya Ibu Kamaratih, diajak ikut beliau ke Bukittinggi ngestreni hari bahagia Uni Adel juwita Ladang Jiwa”
Sahabat yang budiman, kiranya berkenan sharing ragam ucapan doa pengharapan bagi pasangan pengantin bahagia……
Kalau dalam bahasa Bali,mengucapkan selamat kepada yang menikah biasanya begini Bu Prih :
Rahajeng ngewangun kluarga sane bagia, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa asung kertha wara nugraha, langgeng lan rahayu ngantos riwekasan.
(artinya kurang lebih – Selamat membangun keluarga yang bahagia, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan anugrahnya, langgeng dan selamat tanpa gangguan sampai nantinya.)
____
Swastyastu, suksma mBok Ade sharingnya, indahnya antar budaya dalam mendukung doa kebahagiaan sang pengantin. Salam hangat
saya kurang kreatif dalam berkata-kata bunda
___
Siapa bilang ….., Jeng Lidya penyandang blogger persahabatan…sapaan hangatnya menghiasi banyak blog sahabat termasuk di kebun ini loh…
kalau beragama Islam, diselipkan do’a yang biasa diucapkan Rasulullah SAW, mbak..
“Baarakallahu laka wabaaraka alayka wajama’a baynakumaa fii khair” 🙂
______
Terima kasih sharingnya Jeng, doa yang dipinta oleh pasangan yang berikrar saling setia. Salam
Hahahahah mbak…kalau mbak saya pasti yakin bisa…tapi kalau saya hihihii sering sms…sms mbak sopan..malah sms saya acak2an, apalagi bikin ucapan mbak…. kadang malu sendiri hihihi…salam mbak…
____
Haha..yang penting komunikasi nyambung Bli bukan runtutnya kata nggih. Suksma Bli
Saya tuh paling gak kreatif dalam membuat ucapan selamat seperti ini Mbak Prih. Kalau menulis di Ampao biasanya cuma ” Selamat menempuh hidup baru.” Atau paling jauh :..”Insya Allah bahagia selamanya..”..
Hahaha..enggak banget ya..
____
Sama nih Uni Evi, rasanya saya lebih parah dalam paham melalui diam semua terucapkan haha…
Melalui postingan ini sedang menghimpun ragam ungkapan doa kebahagiaan