Cerita Anggrek di Penghujung Februari 2019
“Ibu, beberapa anggrek mulai berkuncup. Ada yang tanamannya merana namun tetap menyuguhkan kuncup baru” Demikian lapor Mbak Im yang rajin menyiramnya. Ya menyiram, karena emak kebun suka lupa tidak mempersiapkan pupuk semprot.
Pandangan dari teras depan. Berada di pojokan sebuah stand pot dengan kapasitas 10 dengan susunan dari puncak 1, 3, 3 dan lapis terbawah 3 pot. Berada di puncak adalah Phalaenopsis anggrek bulan ungu berbintik. Sangat rajin berbunga, setiap saya potong bekas tangkai bunga segera membentuk cabang baru dengan kuntum baru.
Tier ke2, ditempati anggrek bulan dengan bunga dasar kuning, berbintik cokelat yang juga rajin berbunga. Sebelahnya pot dengan anggrek bulan dasar ungu muda berbintik ungu tua dengan lidah ungu maroon. Pot ke 3 berisi anggrek bulan dengan tangkai bunga yang gemuk, bakalan mempersembahkan kuntum baru bulan depan.
Tier ke 3, ditempati anggrek bulan ungu berbintik, kembaran dari pot puncak. Sebelahnya adalah kuntum yang berasal dari cabang tangkai bunga sebelumnya. Melihat kelopaknya bakalan keluar anggrek ungu entah polos atau garis halus. Inilah kalau emak kebun abal-abal tidak memiliki data register no tanaman dan tampilan bunganya hehe. Pot sebelahnya mencuatkan tangkai bunga baru dengan beberapa kenop berukuran masih kecil.
Tier ke 4 atau dasar terlihat 1 pot anggrek bulan dengan calon tangkai bunga yang baru berukuran sekitar beberapa cm. Perlu waktu panjang untuk mekar sempurna. Terlihat pola estafet yang apik ada pot bunga mekar hingga masih calon. Total dari 10 pot terlihat 8 pot atau 80% bunga mekar ataupun berkuncup hingga masih tangkai berkembang.
Pindah yook ke teras mini di belakang. Satu stand pot kecil kapasitas 7 pot dengan susunan 1, 3 dan 3. Pot teratas adalah oncidium merah maroon. Saat membeli penjualnya menyebut tiger entah dimana macannya. Dari 1 pot berhasil dipecah menjadi 3 pot yang rajin berbunga. Belum berhasil mengatasi masalahnya yaitu ujung daun berbintik cokelat.
Tier ke 2 diduduki pot anggrek bulan kuning bintik cokelat, kuntum berasal dari cabang tangkai bunga yang dipotong. Sebelahnya adalah pot anggrek bulan dengan kenop berukuran sedang.
Tier ke 3 ditempati pot oncidium merah maroon hasil biakan induk yang sama dengan pot teratas. Sebelahnya adalah cabang mungil dengan beberapa kenop masih berukuran sangat kecil.
Secara keseluruhan dari 7 pot, terlihat 5 pot (70%) dengan bunga mekar, kenop sedang dan kenop kecil. Sebenarnya si induk perlu beristirahat dulu. Emak kebun harus mempersiapkan pupuk semprot kaya N dulu untuk memperbaiki tampilan daun yang kurus.
Nah dari belakang garasi yang sangat jarang diperhatikan. Terlihat 2 anggrek bulan tergantung di paku tembok. Keduanya mempersembahkan tangkai bunga yang baru. Menilik tampilan tanamannya aduh saya merasa bersalah, dari kurus hingga daun menguning penanda kurang hara.
Parade anggrek di pekarangan mini di penghujung bulan Februari 2019 ini mengisahkan tetang dharma. Dharma tanaman anggrek adalah berbunga, bagaimanapun kondisi tanamannya. Kepekaan sang penyiram memperhatikan tanaman asuhannya digelitik dengan pembuktian dharma yang terus menerus. Melihat tanaman yang beberapa kurus tetap semangat mempersembahkan bunga, sedikit menampar emak kebun untuk bagaimana mempersembahkan bunga hidup dalam keluarga kebun. Si anggrek mengajarkan tumbuh adalah kesempatan bagaimana menjadi berkat bagi lingkungan penikmatnya.
Terima kasih jajaran anggrek yang setia berkembang, yang mengingatkan pada dharma berbunga dan berbunga apapun kondisinya. Mengingatkan untuk siap memelihara bila berani menanamnya hehe….. Mangga dinikmati parade mini ini. Bagaimana persembahan tanaman di pekarangan sahabat kebun RyNaRi?
Anggreknya cantik2, Bu. Suka ada keinginan menanam anggrek, tapi takut ngga berbunga. Ini menanam anggrek kalajengking udah bertahun2 tapi ngga berbunga.
Anggrek kalajengking suka tempat terbuka panas matahari Jeng. Lah Parongpong kota bunga, segala tanaman hias ada cantik2. Salam hangat
Ikut menikmati keindahan anggrek-anggrek ibu. walaupun beberapa kali gagal karena kerajinan nyiram tetapi tetap semangat pengen punya anggrek cantik kayak di foto ibu. hehehe
Aloi Lina. Kesukaan tiap orang beda. Hayoo pasti bisa lah yg sulit bisa yoga butuh komitmen berlatih. Salam yoga.
bunga anggrek emang cantik bu Prih … bunganya terawat dengan baik.
Pengen punya tanaman anggrek ini berjejer di digding belakang rumah .. tapi mesti belajar banyak dulu tentang merawat bunga anggrek ini, selama ini bunga yang kami tanam dirumah tidak terlalu mekar dengan baik .. bahkan beberapa mati .. hiks
salam
Mangga Kang, menanam yg disukai dulu. Mau tanaman hias ataupun sayuran. Aha promosi pengoptimalan pekarangan hehe..
Salam hijau
Bu Prih, itu daun anggrek bulan yg menguning, apakah daun yg paling bawah? kalau diikuti numbuhnya daun baru, memang itu siklus hidupnya ko, tidak perlu kuatir. Daun paling bawah, daun yg tua, akan mati berubah warna jadi kuning dan kering, biarin sampai lepas sendiri 😉 .
Terima kasih Jeng Nella. Kebetulan yg kasus ini bukan daun terbawah, ada gejala malnutrisi N. Senang ikuti siklus daun bawah tua menguning lalu kering dan lùruh. Salam hangat Jeng Nella