Pesona Langsat Punggur dan Jeruk Tebas
Mengunjungi kota Pontianak di bulan Oktober kita akan disuguhi hasil panen raya buah langsat. Tampilannya menarik, ukuran beragam dari sedang hingga besar, kulit buah tipis, rasa sangat manis segar berair dengan aroma yang khas. Penghasil buah langsat adalah daerah Punggur di Kabupaten Kubu Raya, tak heran hampir semua pedagang memajang tulisan langsat punggur asli. Harganya sangat berfluktuasi, Pontianak Post edisi Selasa, 13 September 2011, memajang foto etalase buah langsat dengan harga Rp 10 000,- per kg.

Jalan Jendral Urip, Etalase Buah Lokal di Pontianak (gambar yang ini dari http://www.pontianakpost.com)
Saat tukang kebun berkunjung 15 Oktober 2011 harga Rp 20 000,- per 4 kg (murah sekali) bahkan di beberapa tempat seperti perang harga hingga Rp 10 000,- per 4 kg (yang menurut driver taksi, campuran dan rasanya belum tentu prima). Selaku penggemar buah lokal, pembelian diulang lagi 19 Okt 2011 harga Rp 15 000,- per 2 kg di kota Sekadau, berlaku hukum makin jauh dari sumber harga makin mahal. Dan saat akan pulang diulang kembali, eh harga di Pontianak sedikit meningkat Rp 20 000,- per 3 kg (menurut pedaganngnya pasokan sudah mulai menurun). Nah total selama 1 minggu 9 kg langsat mampir ke tangan saya. Unik kan cara mencantumkan harganya.
Langsat Punggur Pontianak identik dengan Jalan Jenderal Urip, nampaknya ada klasterisasi penjualan buah lokal, misalnya durian dipusatkan di jalan Teuku Umar. Pedagangnya juga multi etnik. Di kedua tempat tersebut tidak ada tenda permanen dan hanya diperbolehkan berjualan buah musiman, Pemda setempat sedang mengadakan penataan untuk nemberi ruang etalase bagi produk eksotik lokalnya. Selain sebagai zona ekonomi perdagangan juga menjadi tujuan wisata yang unik.
Selain langsat Punggur, jeruk siam yang biasa kita kenal dengan nama jeruk Pontianak juga sedang panen raya. Pemasok utamanya adalah kecamatan Tebas kabupaten Sambas. Di sepanjang jalan Gajahmada, banyak sekali pedagang buah jeruk Tebas. Sistem grading juga sudah diterapkan, buah berukuran besar dijual dengan harga Rp 7 500,- per kg yang berukuran sedang Rp 6 000,- dan yabg kecil Rp 5 000,-. Di restoran bila kita membeli jus jeruk, kita bisa memesan sari jeruk yang berarti asli perasan jeruk tanpa pengenceran.
Produk buah lokal yang menyangkut hajat hidup banyak penduduk lokal memang memerlukan penanganan yang khusus karena bersifat mudah rusak. Untuk buah jeruk tersedia beberapa teknologi pengolahan seperti produksi sari jeruk dan pengkristalan sari jeruk. Dengan diversifikasi industri hilir diharapkan ada nilai tambah untuk buah jeruk. Sedangkan untuk buah langsat, selama ini baru dikonsumsi sebagai buah segar dan belum disosialisasikan teknologi populer yang mengarah pada pengembangan industri hilirnya. Mari sumbangkan pemikiran kita.
mbak bsa mnta nmor hape?saya sdg mencari buah langsat ponti untuk diteliti.
___
Bisa, namun saya tinggal di Jawa Tengah dan bukan ahli buah langsat, hanya sekedar menulis manisnya buah langsat. Selamat meneliti Shinta, pastinya sangat berguna bagi pengembangan buah langsat Pontianak. Salam
Ping-balik: Dondong apa Salak, Duku cilik-cilik ….. | RyNaRi
Ping-balik: Pesona PKK (Pontianak Kota Khatulistiwa) | RyNaRi
kayaknya seger tuh 😆
Monda
Wah mbak Prih baru kemarin merasakam kelezatannya, oleh2 suami dinas ke sana. Langsat Punggurnya enak banget, bijinya kecil rasa manisnya segar
Rynari
Betul Jeng, buah lokal kekayaan Nusantara.