Tag

, , ,

Melongok Museum Cokelat Monggo Yogyakarta

Cokelat Monggo-museum, factory, store dan kedai

Salah satu keistimewaan kota Yogyakarta adalah cokelat Monggo. Bila sebelumnya saya mengunjungi toko dan pabrik cokelat Monggo di Kotagede, kini saya ajak sahabat Rynari untuk melongok museum cokelat Monggo di Kasihan, Kab Bantul.

Loh koq malah minggir atau menepi dari kota Yogyakarta? Yuup letaknya relatif di pinggiran kota. Petugas menjelaskan, kompleks cokelat Monggo di Kotagede dalam proses pembicaraan dengan keraton, karena termasuk kawasan keraton dengan aneka petilasan Mataram. Lah yang ini berada di Sribitan, Bangunjiwa, kecamatan Kasihan, Kab Bantul. Kalau dari Yogya sebelum kompleks Goa Selarong yang kental dengan sejarah Diponegoro. Tetap memikat kan?

Kompleks baru ini memadukan museum, store, kedai dan factory, meski operasional factory kini masih di Kota gede.

Museum Cokelat Monggo

Museum Cokelat Monggo

Bagian ini yang saya jujug karena pembeda dengan yang di Kotagede. Bangunan rumah lama dengan cat putih. Memasuki teras, daya pikat museum terasa dengan nuansa keraton Yogyakarta, disambut sepasang songsong alias payung kebesaran. Masuk ruang pertama semacam etalase dengan pernak-pernik foto seniman dan tokoh serta tampilan produk.

Cokelat dan suku Maya Aztec

Menikmati ruang tengah disambut dengan kereta kencana. Sebentar saya melipir ke kamar kiri. Melongok perjalanan cokelat. Makanan bangsawan suku Maya Aztec, merasuk ke Eropa sebagai penganan gaya hidup ningrat. Ruang ini membuat kerasan apalagi menikmati sajian kalimat-kalimat unik semisal tanpa cokelat tak ada pernikahan, alamak.

Bermula dari kebun

sangrai biji

Kembali ke ruang tengah. Semua bermula dari sini…plantation…yup dari kebun. Bagaimana suasana kebun, panen buah, pelepasan hingga fermentasi biji. Memang semua dalam narasi. Kalau mau yang sesungguhnya merasakan suasana kebun hingga pabrik dapat merunut ke doesoen kakao di Kendenglembu Glenmore, Jember. Pernah saya sajikan dalam episode cokelat, from Glenmore with Chocolate.

Cokelat masak yook

cokelat adventure

Melipir ke ruang sebelahnya. Yaak sangrai….roasting hingga cooking. Paparan nilai gizi hingga manfaat relaksasi dari segelas cokelat hangat. Ruang kiri depan memuat kisah kemasan hingga adventure cokelat. Cerita komik yang apik dilanjut dengan ruang cokelat dan media.

cokelat dan media

Sangat menarik apabila para sahabat berkunjung didampingi petugas. Saat itu saya ditemani mbak El menjadi pengunjung tunggal.

Factory, store dan kedai

Factory tour

Meski belum operasional, saya sempatkan melongok ke bagian factory yang terasa lebih luas dibanding di Kotagede. Konsepnya tetap factory tour. Pengunjung dapat berwisata dan proses pengolahan bubuk cokelat hingga menjadi sajian lezat berlangsung. Pengunjung akan diajak melewati ruang terbuka dengan kebun mini asri. Terlihat pohon kakao sebagai ornamen taman.

lingkungan sejuk dan pohon kakao

Lahan parkir motor dan mobil yang memadai. Saatnya sembahyang tersedia ruang sholat dengan suasana balutan kain jarik.

toko cokelat

Nah saatnya ke depan. Meski tujuan utama melongok museum koq terasa tidak elok tanpa mencomot produk dari toko. Konsep store tak berbeda dengan yang di Kotagede hanya lebih luas. Kemasan dengan gambar punakawan, miniatur stupa Borobudur, aneka rasa cokelat dari si cabai pedas, aneka buah maupun salt sea. Masih menjadi pengunjung tunggal.

Kebayang konsep toko cokelat di RT sebelah di KL yang selalu sibuk penuh pengunjung. Rak dengan aneka kemasan cokelat, potongan kecil untuk incip-incip, pengunjung menenteng keranjang memasukkan kardus demi kardus cokelat ataupun kemasan lainnya. Pengamanan yang ramah dan sejumlah rupiah ataupun dolar mengalir.

museum kiri, tengah kedai, kanan toko cokelat

Ataupun jajaran toko cokelat di seputaran kota tua di negeri Tintin. Negara tanpa pohon kakao namun meraup kesejahteraan dari olahannya. Nah lelah dari museum, factory tour dan belanja cokelat, yook mampir di kedai. Nyemil cokelat ditemani segelas minuman hangat, mari silahkan dipilih. Kebetulan saya hanya melirik kedai sekilas, berniat datang lain kali dengan pasukan komplit.

Melongok sejenak museum cokelat Monggo di Kasihan Bantul. Yook monggo… monggo.. mampir.