Tag

, ,

Ole….Merah Putih

Ole…Merah Putih….., ini bukan nyanyian pembakar semangat saat tim Merah Putih berlaga di lapangan bola, ini tampilan warung di Kota Salatiga. Bukan pula isyarat tukang kebun alih profesi jadi tukang masaknya, namun sekelumit cerita pemanfaatan bangunan kuna sebagai daya pikat indera pencicip. Salatiga memiliki begitu banyak bangunan kuna dengan arsitekturanya yang cantik, komitmen semaksimal mungkin tetap mempertahankannya menyedot cukup banyak dana, beberapa pihak dengan cerdik menata dan memolesnya menjadi warung.

Kafe Taman. Konsep ini diusung oleh kafe di Jalan Caranggita (lama), bangunan anggun di tengah pekarangan luas disulap menjadi ruang utama kafe yang dikelilingi dengan gazebo di taman. Penyekat ruang utama di bedah dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Penampilan malamnya cantik dengan taburan lampu, suasana temaram di gazebo dan ornamen lampu tempel di teras yang meniru bentuk helaian daun. Penampilan komplitnya mari tengok kisah keceriaan buah hati Jeng Amel di rumah mayanya. Inilah gambaran sekilas kafe taman saat Mas Tengah dan Ragil mengajak kami mencicipinya awal 2013.

Ole.....kafe taman

Ole…..kafe taman

Mematri kenangan lama. Konsep ini dipatrikan oleh kedai di Jalan Diponegoro yang  sejenak kami cicip di suatu siang bersama Mas Ragil di penghujung 2013. Berada di komplek penjaga keamanan negeri, energi cinta tanah air dilekatkan melalui simbol lambang Negara maupun ornamen pendukungnya. Bangunan kuna dengan undakan tinggi, jendela besar berhiaskan kaca timah, plafon penjalin/rotan maupun ubin adem motif jadul.  

merah putih

merah putih pematri kenangan

Aneka benda seni maupun peralatan kuna tersebar rapi di kedai ini. Mas ragil bergegas menyantap nasi gorengnya dan tralala ‘penyair adalah orang yang melukis dengan kata-kata’ menyapa dari dasar piring. Salatiga dan Presiden pertama RI diabadikan dalam gambar pun tampilan bus ESTO monumen transportasi tempo doeloe menjadi warisan kenangan antar generasi bagian dari pesona Kota Salatiga.

Esto-foto di KMP

Esto-foto di KMP

Berharap pengelola warung berkenan mempertahankan kekayaan arsitektura bangunan lama, modifikasi melalui elemen yang menonjolkan keunikannya. Ssstt bila tukang kebun terpana dengan kedua warung tersebut pasti bukan karena ulasan rasa, karena indera pencicipnya hanya mengenal sisi enak dan sangat enak, namun pasti karena kebunnya. Kafe taman yah pastilah karena menjual suasana taman yang teduh tempat bercengkerama bersama kerabat dan kolega. Kedai kenangan tetap mempertahankan pohon kepel yang terlihat rindang dari jendela antik serta pemanfaatan ubi jalar sebagai hiasan meja, penasaran ini tampilannya….

ubi jalar 'bunga meja'

ubi jalar ‘bunga meja’