Buka Bersama di Punthuk Setumbu
Sekitar pk 3.30pm kami menapak lantai parkir di Wisata Alam “Borobudur Nirwana Sunrise” Punthuk Setumbu, Desa Karangrejo, Kec Borobudur, Kab Magelang. Cuaca sungguh cerah, menatap perbukitan Menoreh, nampak puncak Suralaya nan megah.
Kaki segera menapak ke gazebo tempat pertemuan, terpapar pemandangan cantik menawan. Pasangan aki Merapi dan ibu Merbabu menyambut kami dengan ramah ini dia….
Bila ibu Merbabu seperti merentang tangan memeluk semesta, pose Aki Merapi menjulang mengapung di atas awan…
Kami kembali menyusuri Punthuk Setumbu bersama kelompok tani setempat dengan dukungan aneka pihak mengantisipasi pengelolaan daerah berlereng agar tetap lestari. Keeksotikan Punthuk Setumbu makin dikenal, arus kunjungan menderas, penduduk sekitar selain mendulang rezeki dari pelancong tetap memegang mandat menjaga kelestarian bumi.
Pertemuan bakda Asar tersebut merancang penanaman buah unggul lokal, penguatan tebing dengan sereh untuk menahan longsor plus bernilai ekonomi. Dihadirkan Pak Mustofa yang sharing cara pembiakan MOL (mikro organisme lokal) dan pemanfaatannya dalam budidaya. Beliau mengenakan kaos berslogankan kedaulatan pangan, ra tuku ra utang gawe dewe [tidak membeli, tidak berhutang, mari mengusahakan sendiri alias swa sembada] Catatan pertemuan sudah diurus sekretaris kelompok tani, mari nikmati keelokan sore di lereng Punthuk Setumbu….
Siluet Borobudur seolah menyala diterpa matahari sore. Tersembunyi ujung stupa…. Bentang lahan yang unik, Borobudur berlatar bukit kecil yang berlatar lereng mengarah ke kaki G. Merapi. Puncak Stupa Agung Borobudur berhadapan dengan puncak Merapi yang tak henti menghembuskan asap. Posisi ini yang mengundang minat para pemburu fajar. Posisi matahari terbit yang selalu bergeser dari puncak Merapi, turun ke arah lembah Merapi-Merbabu dan mengarah ke kereng Merbabu. Akhir Juli ini momen fajar merekah dari ceruk Merapi Merbabu seperti gambaran masa kecil kita bila menggambar matahari merekah diantara dua bukit.
Sore itu pemburu sunsetpun tetap mengalir, pun sepasang turis asing dengan semangat mendakinya. Kelompok tani yang juga pengelola wisata alam ini selalu menyapa ramah pengunjungnya. Terbayang eloknya senja di puncak Punthuk saat jingga merona di balik perbukitan Menoreh dengan tampilan siluet puncak serupa Budha Tidur. Dari lokasi pertemuan kami, rona senja membias dari sela pepohonan yang memagari pemandangan ke arah Barat, kemilaunya cukup menyadarkan kami tiba saatnya senja kala menghampiri.
Bedhuk bertalu dan Azan Maghrib menyeru…..syukur puasa hari ini berlangsung selamat, anggota kelompok tanipun segera membatalkan puasa, salah satu memimpin doa syukur dan menyambut rezekiNya……nikmatnya berbuka bersama di tengah alam terbuka….[Bu Nur, besok lagi tidak perlu menggunakan kardus, menggunakan alas daun jati dan pisang lebih sedap dan ramah lingkungan loh] Salah satu warga dengan ramah dan bahasa Inggris fasih menyapa wisatawan asing yang turun dari puncak, mengundang mereka mencicipi takjil kolak pumpkin, sweet potato, arenga fruit, sungguh keramahan khas ….
Puncak Merapi sesaat membara lalu meredup disaput lembayung jingga sebelum menggelap. Saatnya kamipun kembali ke rumah……
Ping-balik: Puncak Cemuris alias Purwosari Sunrise | RyNaRi
Ping-balik: Bu Ida dari Rumah Ketela Borobudur | RyNaRi
bundadontworry said:
Menikmati karunia dan kebesaranNYA dgn suguhan cantiknya alam raya membuat si bunda ini jadi berkhayal, seolah kehidupan yg dijalani sementara di dunia ini telah tergambar dgn jelas , melalui foto2 apik peri kebun diatas.
Betapa aki dan ibu merapi merbabu setia dan taat pd melodi alam …
Terimakasih Ry utk kisah indah melalui foto2 diatas.. 😊
Salam
____
Bunda Ly…..belajar menata syukur melalui jalinan kata ala Bunda yang pemurah
Tatanan alam menghadirkan dan mengajarkan keselarasan
Terima kasih Bunda sayang
Toni said:
Saya pernah sekali ke borobudur tapi belum ke punthuk setumbu, nanti jika ada kesempatan lagi akan coba berkunjung ke punthuk setumbu
___
Punthuk setumbu dan keelokannya menunggu kunjungan, terima kasih
myra anastasia said:
saya kalau lihat langsung pemandangan gunung suka ada rasa ‘ser2an’. Antara kagum tapi juga merinding. 🙂
____
Kagum dan merinding dua perasaan berbaur ya Jeng Chi, gagah dan was-was…