Tag
bendungan Sermo, laguna glagah indah, pantai congot Kulon Progo, pantai pasir Kadilangu, pasir hitam pantai glagah, Suaka Margasatwa Sermo, tetrapod pantai glagah, wisata mangrove Kulon Progo
Dawis Anggrek Goes to Kulon Progo
Musim kemarau, saatnya Dawis Anggrek dolan lagi. Kalau sebelumnya ngadem di seputar lereng G. Ungaran, kali ini blusukan ke Kulon Progo, DIY. Seperti apa seseruan ala emak-emak Dawis Anggrek, silakan pantengin cerita ini. Boleh sambil ngemil ataupun ngeteh panas, mungkin ceritanya agak panjang.
Pantai Glagah Indah Kulon Progo
Yuup sebagai orang gunung, tujuan kami adalah menikmati hembusan udara pantai. Mulai dari Pantai Glagah Indah. Dua pesona wisata yang khas adalah keberadaan laguna dan barisan tetrapod pemecah ombak.
Mari awali dengan laguna Glagah Indah. Laguna adalah cekungan berisi air laut yang dipisahkan dari laut bebas oleh gundukan alami pasir. Nah karena terpisah dari laut bebas, wilayah laguna ini tenang tanpa ombak, namun tetap perlu berhati-hati karena kedalaman bervariasi.
‘Mari praon (naik perahu) @ 7K atau borongan 1 perahu 100K, tanpa perlu beli tiket’ Ooh begitu aturan mainnya. Kami 12 emak plus 1 cucu, menuju perahu berlambung kuning. Pengemudi perahu membawa kami mengitari laguna, menyuri tepian berpohon cemara laut, gisik penuh pandan laut dan menawari singgah di jembatan laguna glagah indah.
Sekitar pantai cukup banyak wisata yang mengandalkan tempat foto berlatar kebun bunga. Melongok aneka postingan, bunga matahari menjadi primadona, namun saat kami datang terlihat hamparan dengan bunga matahari mengering. Malah beberapa penjual menawarkan biji bunga matahari 10K per kuntum besar untuk ditanam di pekarangan.
Buat ananda, main apa ya di pantai Glagah? Mangga dicoba bebek air di Laguna. Untuk menjaga keamanan lokasinya dipisahkan dari wisata perahu. Bagi ananda yang mau keceh/bermain air basah-basahan tersedia begitu banyak kolam renang mini dengan air yang jernih di sela-sela kios dan pantai.
Mari lanjut ke tepian pantai yang menghadap Laut Jawa Selatan yang terkenal dengan ombak yang besar. Pantai Glagah memiliki pantai khas, bukan pasir putih namun pasir hitam dengan kerlap/kerlip pantulan cahayanya. Tersedia aneka payung pantai untuk sekedar berteduh.
Nah keunikan lain dari pantai Glagah indah adalah tebaran tetrapod dan tebing tetrapod untuk menghadang gelombang dan mengurangi abrasi pantai. Dengan pengambilan gambar yang tepat, tetrapod menjadi ornamen fotografi yang cantik. Juga menjadi tempat pijakan memancing. Lazimnya era instagram unggah gambar, tiada sudut yang tidak dikemas cantik laiknya photobooth.
Usai berpanas ria, yook ngadem di jajaran penjual kelapa muda. Segarnya kelapa pantai, menikmati manis alaminya diiringi deburan ombak. Nah bukan ibu-ibu kayaknya kalau jalan-jalan tanpa belanja. Mari dijajal tempe koro benguk, geblek makanan khas Purworejo. Yang unik coba Kentucky fried undur-undur…halah undur-undur laut goreng tepung, juga rajungan dan aneka makanan laut baik produk langsung maupun olahannya.
Kulon Progo juga terkenal dengan bawang merahnya dijajakan kering dengan ukuran umbi besar. Gula kelapa dengan tampilan cetakan apik menggoda untuk dicangking. Bahkan aneka kios batikpun disambangi dan mendapat rezeki.
Saatnya panggilan perut juga ibadah siang dipenuhi. Cukup banyak tempat wudhu maupun sembahyang. Kami menjajal warung Yu Gun untuk makan siang. Pilih yook ikan, udang maupun kerang segar. Cantiknya ikan sekartaji dengan totol-totolnya. Pilihan ikan berukuran besar bisa dimasak beberapa macam, semisal sebagian digoreng tepung, sebagian masak cabe hijau, yang lain beda rasa. Udang segar masak asam manis juga yummy. Bila pengunjung kerepotan memilih bisa dengan model paketan aneka variasi jenis dan harga. Yu Gun berkenan berfoto bareng dengan ‘kembarannya’ sahabat Dawis Angrek, hehe..
Menurut catatan di sekitar kawasan wisata terdapat situs Glagah namun kami tak merunutnya, mengingat minat wisata bervariasi. Semoga ada kesempatan lain melacaknya, seraya jajal agrowisata buah naga siapa tahu bonus hamparan aneka puspa bunga.
Pantai Congot Kulon Progo
Usai menikmati pantai Glagah yook saatnya bergeser sedikit. Melewati jalur Dandels menuju Pantai Congot. Melewati agrowisata buah naga, sayang pas tidak musim. Jajaran tambak dan pengolahan pasir pantai. Juga hamparan maha luas calon bandara Kulon Progo yang sedang dibangun. Kebayang kan seperti apa kawasan Glagah dan Congot sebentar lagi.
Alamak sepinya kawasan pantai Congot. Luasnya areal parkir penanda kawasan ini juga biasanya ramai. Atau kunjungan kami di hari kerja ya. Jajaran perahu nelayan dan deburan ombak yang sedikit lebih ramah membuat kawasan ini jadi pilihan.
Wisata Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulon Progo
Persis bersebelahan dengan pantai Congot terdapat muara sungai sekaligus menjadi tempat mangkal perahu. Mari wisata mangrove. Sepanjang kawasan pantai Congot ke arah perbatasan Purworejo ini terdapat beberapa spot wisata mangrove. Pastikan pilihan anda, mau pasir Kadilangu, wana tirta, atau jembatan api, semua menjual kawasan mangrove.
Untuk wisata mangrove pantai pasir Kadilangu, rute dimulai dengan naik perahu di muara ini, perorang 10K pulang pergi. Ukuran perahunya lebih mungil dibanding di laguna, sama-sama tanpa tiket dan pelampung. Menyusuri muara ke arah hulu sampailah di kawasan wisata.
Dengan htm 5K setiap pengunjung dapat mengeksplor kawasan mangrove ini. Secara pribadi saya lumayan kaget dengan penataan kawasan. Tadinya berharap sebagai fokus adalah kawasan mangrove, setiap pengunjung terhisap menjadi bagian dari pesona mangrove. Namun tuntutan pengunjung yang butuh eksis di unggahan foto, membuat penataan lokasi yg khas pepotoan. Bangunan menara Eifel, kibar kadilangu, jembatan cinta, adoh ratu cedhak banyu dan aneka atribut medsos lain.
[mengunjungi wisata mangrove di Surabaya, juga di Taman Nasional Baluran Banyuwangi, keduanya fokus dengan penataan mangrove. Sentuhan ornamen lebih sebagai pemanis. Memang hasil pepotoan akan lebih terlihat hutan mangrove bukan tampilan pengunjung sebagai model utama. Yuup setiap pengunjung wisata memiliki ekspektasi berbeda atas tempat wisata yang dikunjungi]
Untuk mengobati kerinduan akan mangrove ini saya sertakan bakal buah dan bunga mangrove. Kecintaan pengunjung akan lingkungan mangrove yook ditingkatkan. Seandainya pohon mangrove ini bisa mengadu, entah betapa panjangnya daftar keluhannya.
Bendungan Sermo
Rute perjalanan pulang bisa dialihkan dengan melewati bendungan Sermo. Meski hanya kunjungan singkat beberapa menit cukup memberikan gambaran eloknya bendungan ini saat tumbuhan sekitarnya menghijau.
Marakmya papan peringatan larangan selfie di sekitar bendungan, indikasi kebutuhan selfie sering kurang mengindahkan keselamatan diri. Banyaknya pemancing di sekitar kawasan bendungan, menunjukkan fungsi bendungan sebagai penunjang perikanan dan wisata pelepasan stress.
Penanda suaka margasatwa Sermo, membawa penelusuran lanjut. Ooh ternyata di wilayah DIY terdapat 2 suaka margasatwa yaitu Sermo Kab Kulon Progo dan Paliyan Kab gunung Kidul. Suaka margasatwa merupakan kawasan perlindungan satwa/binatang di habitat alaminya. Untuk kawasan suaka margasatwa Sermo, satwa yang dilindungi diantaranya kucing hutan.
Lah kalau kami ibu-ibu Dawis Anggrek mampir di Sermo, tentunya bukan hendak belajar suaka margasatwa. Kami lebih pada menikmati keindahan alaminya. Namun tidak ada salahnya kan kalau juga menambah pengetahuan tentang suaka margasatwa. Kawasan ini menjadi laboratorium alam bagi banyak pembelajar.
Pergi pagi pulang malam
Kami berangkat sekitar pk 06.17 dan pulang dari Bendungan Sermo pk 17.23. menyusuri jalan pintas dari Sermo, kami menuju Muntilan untuk pulang ke Salatiga. Wuih masih ada yang perlu menambah oleh-oleh sejenis makanan khas Yogyakarta yang juga tersedia di pusat oleh-oleh Muntilan. Puji Tuhan menjelang pk 21 kami sampai di rumah dengan selamat. Pergi pagi pulang malam….menikmati wisata Kulon Progo. Terima kasih buibu untuk kebersamaan indahnya.
Dokumentasi dolan Dawis Anggrek:
Wisata 2018 Dawis Anggrek Goes to Kulon Progo
Wisata 2018 Dawis Anggrek Menyusuri G. Ungaran
Wisata 2017 Dolan Tawangmangu dll
Wisata 2017 Dawis Anggrek Goes to Malang dan Batu
Wisata 2016 Pantai Baron, Candi Ijo, Tebing Breksi, Ratu Boko dalam Kangen Simbok
Wisata 2015 Dataran Tinggi Dieng dengan cantiknya cantigi di kawah Sikidang
Wisata 2014 Pantai Klayar dengan Seruling Samudera
Wisata 2013 Eksotisme Pasiraman Taman Sari Yogyakarta lanjut dengan Pantai Depok
Orin said:
ibuuu baru tau kalo itu namanya tetrapod, dan kegunaannya sepenting itu ternyata ya. Bonusnya bikin tambah cantik untuk difoto 😀
rynari said:
Oriiiinnn apa khabar? Ratu mbolang bonus cantik difoto pasti suka…
Salam hangat
Monda Siregar said:
Dawis Anggrek kereeen, lokasi kunjungannya selalu yang bermanfaat
bisa lihat kucing hutannya di Sermo bude ?
rynari said:
Aloo mbak… kunjungan awal di rancang pantai Glagah dan mangrove saja. Sambil pulang mampir waduk sermo dan baru tahu kalau suaka margasatwa. Hehe nggak ketemu kucing hutan baru istirahat kayaknya.
Allisa Yustica Krones said:
Saya seumur2 blm pernah makan undur2 bu Prih, gimana itu rasanya? 😀
rynari said:
Jeng Lis apa khabar? karena ukuran undur-undur laut cukup besar jadi berani nyicip Jeng. Rasanya gurih dengan tampilan menarik loh. Salam hangat jelang Asian Games.
ysalma said:
Pantai Glagah cakep banget, bu.
Wisata air asin, tawar, berombak, tenang, tumbuhan dan kuliner yg sangat2 memuaskan. Yg mbaca serasa ikutan dalam rombongan.
rynari said:
Terima kasih Uni. Yang nambah semangat adalah kebersamaan rame-ramenya hehe. Me time ala buibu Dawis. Salam hangat ya Uni tuk kelg di Cileungsi.
bersapedahan said:
wah aktifitas wisatanya lengkap banget .. dari alam, tumbuh2an, kuliner . bahkan sampai spot2 selfie … apalagi wisatanya rame rame begini … seru dan sekalian menjaga kekompakan ..
salam
rynari said:
Wkwk Dawis zaman now . Tukang kebun tetap saja buat laporannya ala kebun hehe.
Salam kompak dengan alam
@affanibnu said:
saya pernah bermain ke waduk sermo dulu kisaran tahun 2010an.. pagi – pagi, waktu matahari belum tinggi..
waktu itu airnya sedang banyak, suasanyanya adem.. tapi nggak dingin..
waduk ini juga menjadi indikator kalau naik pesawat..biasanya pesawat terbang rendah di atasnya, go round, karena trafik di bandara masih tinggi.. 🙂
rynari said:
Terima kasih mas Affan Ibnu. Kebayang sejuk rindangnya kawasan waduk Sermo kala itu dg muka air yg tinggi.
Ooh kawasan Sermo sebagai penanda tunggu antrian landing ya, nambah wawasan saya.
Terima kasih ya Mas. Salam
Yos Adya said:
Wah, Pantai Selatan memang bagus pemandangannya ya Mbak. Walaupun memang angin sama ombaknya guede banget, tapi pemandangannya cantik.
Oh ya, ngomong-ngomong, sekarang di daerah Pantai Selatan lagi musim nanem Bunga Matahari ya? Soalnya di daerah Ambal, Kebumen (deket Pantai Selatan juga) ada kebun Bunga Matahari yang cantik, walaupun nggak luas amat.
Yutuknya juga menggoda selera.
rynari said:
Betul Yos, setiap jengkal pantai Selatan panoramanya cantik.
Hamparan bunga matahari walau sempit tetap menarik dipandang ya.
Setiap daerah yg kita lewati kalau dilihat kaca pandang apik selalu terlihat apik juga ya.
Salam
Yos Adya said:
Iya.
L J said:
dawis tebu ireng belum ada kegiatan darmawisatanya nih, oma.. 😁
senangnya jalan² dengan tetangga satu RT, agar semakin guyub ya oma.. 👍
rynari said:
Haha Dawis Aur Kuniang ya Saga. Hiburan sejenak meretas rutinitas biar recharge segar kembali bertetangga.
Peluk hangat buat Saga dan eMak
Hafidh Frian said:
Kayaknya kalo mau jalan2 kepantai terus naik perahu musti hati-hati mbak. Uda ada dua kejadian nih di toba dan di jember. Hm.. Salam.
rynari said:
Betul sekali mas Hafidh, alam tak terduga juga kita sering abai terhadap keselamatan. Terima kasih diingatkan untuk hati2. Salam
Hafidh Frian said:
😊
Emaknya Benjamin br. Silaen said:
Dawis Anggrek maksudnya komunitas pecinta anggrek ya bu?, saya kira ada gambar anggreknya gitu dipostingan ini hehe. Saya naksir banget bawang merahnya, buat ditanam 😀 .
rynari said:
Hehe penamaan Dawis Anggrek bukan kumpulan pecinta anggrek koq Jeng Nella. Dawis itu dasawisma, komunitas tetangga, 1 RT ada beberapa dawis.
Yup bawang merahnya bagus dan harga baru musim shg relatif murah. Ooh Jeng Nella mau tanam bawang merah nih. Salam