Tag

, , , , ,

Sekejap Melongok Villa Isola Bandung di Pagi Berhujan

Villa Isola Bumi Siliwangi

Sahabat kebun Rynari, kenal dengan villa Isola yang di Jl Setiabudi pinggiran Utara kota Bandung kan ya? Bangunan super cantik yang kini menjadi kantor rektorat kampus UPI yang bergelar Bumi Siliwangi. Banyak ulasan tentang historis, eloknya arsitektura, bahkan beberapa koq ya mengulas kisah mistis. Menurut saya kisah historis, warisan arsitektura bangunan ini sungguh memukau. Saat ini (Mei 2019) masih proses untuk penetapan sebagai cagar budaya.

Berkali gagal eh kesempatan tertunda untuk sejenak melongoknya, seringnya terkendala pas hujan saat melintas di jalur ini. Puji Tuhan saat mengawal teruna kebun milang Lembang-Ancol-Bogor, rombongan menginap di Salis Hotel persis di seberang kampus UPI. Sasmita alam merestui. Atur strategi nih, karena masuk hotel setelah seharian aneka kunjungan pada pk 21.25 dan keesokan harinya harus check out pk 07 untuk mulai perjalanan jadwal kunjungan.

Bulatkan tekad. Pagi hari pk 06.20 saya sudah siap dengan koper keluar kamar. Minta izin sahabat kebun sesama emak pamomong untuk keluar duluan dan akan kembali ke hotel sebelum pk 07 agar semua lancar. Siap untuk tidak usah sarapan. Titipkan koper ke resepsionis, minta advis cara menuju lokasi dengan jalur terdekat.

Alamak hotel ini berseberangan persis dengan pintu masuk ke villa isola. Namun sayangnya jalur tertutup, hanya untuk tamu rektorat, lah yang pagi ini mau datang sekedar pelongok. Ada pilihan lain yaitu pintu masuk utama bawah dari arah Selatan dengan pandangan langsung menatap gagahnya gedung atau mau  dari pintu atas yang sangat dekat dari hotel.

Mengingat keterbatasan waktu, saya memilih pintu atas atau Utara. Pk 06.25an saya keluar pekarangan hotel menyusuri jl Setiabudi ke arah atas, hwaduh ramainya lalu lintas pagi, mana tanpa trotoar di sisi kanan ini. Memilih menyeberang persis di pintu masuk ke kampus dengan pertimbangan lebih mudah karena akan ada beberapa kendaraan masuk kampus.

Gerbang UPI berlatar Museum Pendidikan

06.28 Museum Pendidikan

Yuup pandangan pertama 06.27 gerbang kampus dengan latar Museum Pendidikan Nasional di sebelah kanan. Simpan keinginan berkunjung. Menikmati pagi berembun di jalur utama Jl Roeslan Abdulgani, lalu berbelok ke kiri memilih melintas diantara taman menuju gedung utama. Nah bila pembaca kesulitan mengikuti narasi saya tentang arah bisa melihat gambar rute yang saya lalui (niat banget ya)

rute longok singkat Villa Isola dari Hotel salis

Taman panjang dari jalur utama sisi Utara

eks Taman air dan pohon beringin di sisi Utara villa Isola Bumi siliwangi

Pk 06.29. Suasana pagi dingin langsung menyergap di area cekungan ini terlihat bekas taman air, sisa kejayaan masa lalu. Rimbunnya pohon beringin di depan gedung di halaman Utara, teringat foto lama yang menggambarkan penanaman pohon beringin ini. Menaiki undakan menatap gedung menjulang dari bingkai  ranting beringin.

Bumi Siliwangi dari pintu utama di pagi hari

Nah kan beneran kunjungan pagi, bahkan lampu luar di depan gedungpun masih menyala pada pk 06.30an. Terbayang eloknya pandangan ke arah Utara dari gedung ini, gagahnya Tangkuban perahu menjulang, sayangnya pagi ini tertutup awan pekat. Menuruti kata hati saya mengetuk pintu terbuka menyapa selamat pagi kepada petugas keamanan yang berjaga. Mohon izin melongok bagian dalam persis di depan pintu utama, vestibula peralihan ruang luar ke ruang dalam pada pk 06.32. Tulisan legendaris M’ Isolo E Vivo berganti dengan Bumi Siliwangi, diapit sepasang tangga berkarpet merah.

Bumi Siliwangi, bagian vestibula kini pos depan kantor rektorat UPI

Mengikuti arah mata angin, mari bergeser ke sisi Timur Laut. Terlihat kemegahan bangunan dengan tulisan Bumi Siliwangi yang terlihat jelas utuh. Menyesap sisi Timur terlihat sayap bangunan. Mari bergegas mulai terasa rintik hujan. Pk 06.33 menapaki tangga turun di Tenggara untuk menuju sisi halaman belakang di arah Selatan.

Tangga menuju halaman belakang villa Isola dari sisi Tenggara

Sudut bangunan Bumi Siliwangi yang cantik

Meski hujan mulai menderas mari ambil gambar gedung megah dari sisi Selatan pk 06.34. Gedung yang sungguh menonjol di jalur jalan Setiabudi, gedung bersejarah kebanggaan Bandung dan kita Indonesia. Menyerah, harus berteduh selama 10 menitan di teras Selatan yang sempit. Kurang persiapan pergi tanpa payung dalam tas. Sejenak ditemani Aa yang biasanya bertugas di bangunan samping gedung Bumi Siliwangi. Berbincang ringan tentang gedung bersejarah.

Memandang kota Bandung dari kampus UPI di pagi berhujan

Meski hujan, mari tatap pandangan ke arah bawah yaitu Kota Bandung. Konsep bangunan dengan poros Utara Selatan, berpandu Utara Gn Tangkuban Perahu. Gedung modern pada zamannya yang menyerap nilai kearifan lokal. Konon Gedung Sate, Bandung juga menganut filosofi poros Utara Selatan (tetiba teringat gedung-gedung keraton Yogyakarta juga menganut poros Utara Selatan, Utara adalah G. Merapi dan Selatan adalah Samudera Indonesia). Dari teras sempit ini terlihat tangga luar melingkar ke atas.

Semakin gelisah degan waktu yang merangkak cepat, karena berjanji kembali ke hotel di seberang sebelum pk 07. Aa petugas juga tidak memiliki payung untuk dipinjamkan. Mencoba pesan go car dengan titik jemput FPBS di sisi partere UPI. Hujan tak kunjung mereda sementara go car belum nyangkut mungkin pagi hujan traffic  sangat padat.

Bumi Siliwangi dari sudut Barat Daya

Pk 06.48 nekad menerobos hujan, menatap sejenak gagahnya pelataran Selatan, menuju posisi Barat Daya. Memateraikan kenangan akan sudut bangunan yang melengkung-lengkung membentuk seperempat lingkaran. Entah bagaimana membuatnya dengan teknologi zaman saat itu. Kalau dilihat dari atas bangunan yang dikelilingi oleh taman air ini laksana air bergelombang kala sebuah benda dijatuhkan tegak dari atasnya. Perwujudan penyesuaian arsitektura antara bangunan terhadap lingkungan.

FPBS UPI di sebelah Gedung rektorat

[Kalau masuk dari pintu utama bawah, akan menjumpai taman Bareti] Mengikuti Jl Moh Yamin ke arah Utara. Ooh ini FPBS yang disebut Aa petugas, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Meski bergegas, tergoda menengok gedung Bumi Siliwangi dari sisi Barat Laut alias depan kiri gedung. Entahlah rasanya dari setiap sudut terlihat anggun. Denyut aktivitas kantor rektorat mulai terasa. Sempat berteduh lagi di terowongan kecil lintasan kantor rektorat ke Jl Moh Yamin. Tidak ada tanda-tanda go car menjemput.

Villa Isola Bumi Siliwangi dari sudut Barat Laut

Pk 06.53 sampai di pertigaan Jl Moh Yamin-Jl Roeslan Abdulgani. Menatap kembali gedung Museum Pendidikan Nasional, mbak-mbak berpayung di foto ini penegas pagi berhujan sewaktu melongok gedung Bumi Siliwangi. Belok kanan kembali keluar ke gerbang kampus. Meski tinggal selangkah ke hotel, terasa gamang menyeberang Jl Setiabudi yang makin ramai, dengan bantuan gojek secara off line saya kembali diantar ke hotel. ‘Lah Ibu ternyata dekat sekali’, sambut Bapak pengojek.

Museum Pendidikan Nasional di pagi berhujan

Nah memenuhi janji, tetap kembali ke hotel sebelum pk 07. Beberapa teruna kebun masih sarapan dan beberapa belum turun dari kamar. Lumayan bisa minta waktu pinjam kunci kembali ke kamar untuk berhanduk, mengeringkan rambut yang lumayan basah.

Nah Uncle Dominique Willem Berretty sang pemilik villa Isola yang keren ini, terjawab sebagian penasaran saya mengunjunginya. Rancangan yang uncle percayakan kepada Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker dan mulai dibangun pada tahun 1933. Rancang bangun ekologis tropika memadukan gunung dan kota, memanfaatkan kontour tanah secara alami. Memaksimalkan tangkapan sinar matahari secara maksimal melalui bidang lengkung tanpa sudut tegas. Memandang alam, kehijauan dan sinar matahari adalah anugerah tak terkira.

Pergantian kepemilikan dan penggunaan dari rumah tinggal super mewah lalu menjadi bagian dari Hotel Savoy Homann. Menjadi saksi perjuangan dengan pendudukan Jepang, kembali ke Hindia Belanda hingga Indonesia merdeka. Kini menjadi kampus penempa pendidik generasi bangsa, kampus UPI.

Mendapat bonus waktu, masih tetap bisa sarapan. Tengah sarapan berkali tilp berdering, ternyata driver gocar…hampir 30 menit berselang dari pesanan dan lupa saya cancel. Ya sudah…Bapak jalankan mobil saja menuju hotel, nanti gopay akan terdebit otomatis. Perjuangan melongok villa isola di pagi berhujan. Pengingat dahsyatnya peribahasa sederhana ‘sedia payung sebelum hujan’ hehe..

Demikian Sekejap Melongok Villa Isola Bandung di Pagi Berhujan…… Tulisan mengandalkan amatan dan rasa, karena aspek sejarah dan arsitekturanya tersedia banyak rujukan. Salam hangat