Tapak Asma dan Cakram Bertapak
Kala menghadap salah seorang Begawan untuk mohon tanda tangan, saya matur nyuwun tapak asma, beliau terhenyak sesaat dan menyatakan sudah lama tidak mendengar kosa kata ini. Tapak asma merupakan bahasa Jawa dari tanda tangan, tapak bermakna jejak dan asma berarti nama. Lah koq tidak tapak asta bukankah asta artinya tangan? Cukup sering pemakaian istilah yang kurang tepat alias salah kaprah dengan tapak asta, karena yang mau kita jejakkan adalah asma atau nama seseorang. Tanda tangan merupakan salah satu tanda legalitas dari surat keterangan berharga, pada beberapa hal disertai dengan cap jempol ataupun cap tiga jari mengingat sidik jari seseorang bersifat khas.
Pertanyaan usilnya, berapa kali sehari ya seseorang melakukan tanda tangan? Lah itu tentu tergantung jenis cakupan pekerjaannya, ada yang berpuluh-puluh kali sehari atau malah sekali sebulan saat tanggal tertentu. Tanda tangan berharga pertama saya adalah ijazah SD, karena zaman saya kecil belum memerlukan berkas yang memerlukan tanda tangan. Usai ujian Negara, Bapak Soeparno almarhum selaku guru kelas sekaligus Kepala Sekolah memberitahu kami:”Ketika anak-anak dinyatakan lulus, kalian akan diminta tanda tangan di lembar ijazah. Itu bisa menjadi ijazah pertamamu ataupun satu-satunya ijazahmu. Untuk itu mari berlatih membuat tanda tangan”
Benar adanya, ketika ditekankan….karena saat itu jamaklah peserta lulus ujian kurang dari 100% dengan tiga mata ujian Berhitung, Ilmu Pengetahuan dan Bahasa Indonesia. Ijazah pertama ….. menjadi bagian berkat tersendiri karena bagi beberapa teman, ijazah SD adalah satu-satunya ijazah yang diraihnya dan segera beralih dari bangku pendidikan ke ladang pekerjaan nyata.
Kisah lain dari tanda tangan…. Salah seorang senior kebun memiliki tanda tangan yang sangat khas, simple sekali seolah huruf S yang diberi titik terbaca “Si” yang tentu saja menggoda minat sahabat muda untuk menirukannya saat membutuhkan pengesahan beliau. Weladalah meski terlihat sangat singkat, tapak asma beliau khas, beliau bisa memindai mana yang asli atau tiruan dan menylenthik penirunya. Lain lagi dengan Begawan dari Padepokan Patih Majapahit, tapak asma beliau sangat khas, hasil seni luar biasa berupa guratan wajah wanita bersanggul dengan pernik yang cukup njlimet. Terbayang saat beliau tapak asma ijazah para cantrik yang berguru entah berapa lama waktu yang dihabiskan beliau untuk melukiskannya.
Beberapa waktu lalu saya dikejutkan dengan bingkisan dari sahabat berupa cakram padat bertajuk Definitive Collections dari Prambors Band. Kejutan indah dari Mas Guskar atas postingan harmoni kemarau, CD merah maroon cantik dengan tembang-tembang apik dan…tralala lengkap dengan tanda tangan penyanyi asli lagu Kemarau, Bang Eben Hutauruk. Jadilah bingkisan spesial cakram bertapak…. Tapak asma dari Mas Guskar Ki Dalang Wayang Slenca yang narablog dan penulis produktif semisal Kita Sangat Akrab Dengan Tuhan, Srikandi Ngedan, Giliran Petruk Jadi Presiden, Dongeng Dari Istana Bawah Tanah, dan yang masih anget kebul-kebul Enjoy Capitalism serta Memburu Jejak Kaki Pak Harto bersanding dengan tapak asma Bang Eben penyanyi misuwur. Matur nuwun Mas Guskar, terima kasih Bang Eben.
Ingin menikmati kelezatan buku karya sastra plus tapak asma beliau yook buruan kontak beliau [email ke kyaine2010@gmail.com atau SMS 087804011525], saya pamit ngisis dan nglaras bersama Jeng Lies di akhir kemarau menikmati tembang Bang Eben dulu….
tanda tanganku telah berubah entah sudah berapa kali, semakin ke sini semakin pendek saja
Dinamis ya Pak, tanda tangan saya juga makin simpel.
Betul bu
jadi inget tentang saat belajar tapak asam ini bu,ya pas sd saat haru tanda tangan ijazah pertama, dari smua ttd beda2 nih..
diprotes kakak pas ttd trakhir katanya mbulet ruwet kaya orangnya harus ganti,maka latihan lagi dan ganti yang sekarang menjadi tetap ,seperti diktp, tp kalo disuruh ttd lagi ya beda lagi :D*bingung saya juga suka ga sama
dan tapak asma dari penulis atu siapaun itu seneng bgt rasanya ya saat diberi… 🙂 ibu nanti saya juga minta tapak asma nya ya 😉
___
Namanya juga dinamis berkembang kan Jeng termasuk tanda tangan kita
Yang penting jadi penanda sah dari kita ya…
Leres Jeng…..lah mangga Jeng tanda tangan daftar hadir hehe…
Tanda tangan saya pertama kali juga di ijazah SD…dan tetap sama sampai sekarang…hahaha…nggak kreatif ya.
____
Penanda keteguhan hati nih Bu Enny, konsisten tetap sepola sejak ijazah SD
he he..saya pikir artinya Jejak Jiwa.. salah rupanya..
___
Loh bisa seragam sejiwa dengan dugaan Uni Evi loh…
Ah, jadi ingat.. duluuuu….bangga sekali saat pertama kali menandatangani ijazah SD.. 🙂 Dan sekarang…paling2 di SPJ saja..haha…
___
Lah SPJ yang diteken Diajeng lalu dibawa ke bagian keuangan, tekenan saya gak laku hehe….
beberapa penulis ngirimi saya buku sekalian tapak asmanya, hehe… duh bahagianya 🙂
___
Sehati,tapak asma tanda kasih dari sang penulis tuk penulis dan editor handal seperti Pak A.M.A.
saya sekarang tanda-tangan seringnya kalau ada kiriman paket aja hehe
Tapi masih inget banget gimana dulu ada rasa bangga karena punya tanda tangan 😀
___
Wah itu tanda tangan yang membahagiakan menerima paket
Sepakat Jeng, rasanya punya dokumen berharga gitu ya….tanda tangan dipantengin…