Tag
bangunan cagar budaya MARBA Semarang, bangunan cagar budaya Spiegel Semarang, Cagar budaya gereja blenduk, Rasa Malam Kota Lama Semarang, taman srigunting
Rasa Malam Kota Lama Semarang
Sengaja berjalan malam menikmati jalan perkotaan sudah cukup lama saya tinggalkan. Teringat postingan temaram di Kota Padang, secara impulsif saya mampir mencicip rasa malam di Kota Lama Semarang usai apel rutin di RSDK. Apalagi mendengar eh membaca kini kawasan kota malam sedang berbenah.
Yook stop parkir di halaman taman kota lama Semarang. Tambahan tempat rekreasi malam, bangunan kekinian diantara kawasan kota lama. Pastinya saya tidak masuk kawasan bermain. Berawal dari sini menuju Taman Srigunting dan Gereja Blenduk.
Aha mengawali rasa 1775, bangunan yang kini digunakan oleh kepolisian. Menapaki jalan ala stoneblock terlihat jajaran bangunan lama yang sayang kalau tidak terpelihara. Mencicip pelaksanaan gagasan menggunakan kota lama dengan tetap memperhatikan keaslian lingkungan. Terlihat bangunan lama dengan isi gerai mini market. [Tenang…saya tidak akan menyoal sejarah apalagi arsitektura bangunan, lah bukan kompetensi saya nih, hanya sekedar dolan saja]
Menyesap keelokan gedung Spiegel rasa 1895. Bangunan 2 lantai yang kini dikemas menjadi bistro dan bar. Jendela kaca yang super besar dengan panel pajang tanaman, menonjolkan kecantikan arsitektura dalam ruangan. Harus mampir nih lain kali bersama RyNiNaRi dan para sahabat yang berminat. Mari tetap pelihara bangunan cagar budaya H. Spiegel.
Lanjut dengan Taman Srigunting. Tranmark kota Semarang lama dengan gaya parade plain. Terbayang keanggunannya saat dulu, berada di depan bangunan pemeritahan yang kini menjadi kantor Jiwa Sraya, bangunan religi, pusat perekonomian pun stasiun Tawang dengan polder penata rob-nya.
Keanggunan kubah gereja blenduk tak lekang oleh masa. Hampir setiap pelintas kota Semarang ingin menatapnya walau sejenak. Cagar budaya situs gereja blenduk tetap menawan di malam hari. [berkesempatan memasukinya di kunjungan sebelumnya, terpikat dengan penataan ventilasi dan akustiknya, semoga lain kali bisa menuliskannya]
Nah ini dia pojok gedung MARBA mengenang toewan MARta BAjunet dengan nuansa merah bata atau ke arah marun ya. Tak pernah bosan menatapnya. Walau terselip rasa ngilu melihat aneka tumbuhan menempel ikut menggerus temboknya. Kebayang loh keanggunan gedung ini di masa kejayaannya. Semoga bangunan cagar budaya Marba tetap jadi bagian budaya bangsa.
Nah ini baru seuprit pojok kota lama dengan 3 penanda BCB. Nah kalau siang bisa disusur bangunan pabrik rokok praoe layar. Melengkapi postingan luama bertajuk hijau muda di kota lama Semarang. Juga suatu sore di polder Tawang. Selamat menikmati pesona Kota Lama Semarang The Little Netherland. Salam
Semarang rupanya salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak gedung-gedung tua model Eropa dan terawat dengan bagus.
Sebagai kota besar cukup banyak gedung tua…kini baru gerakan pugar untuk konservasi
kota tua semarang jadi makin cantik … bangunan2 tua hanya di cat lagi aja langsung tampil keindahannya. Saya hanya baru sekali jalan2 ke kota tua Semarang …memang keren . saya suka.
salam
Revitalisasi seperlunya tanpa kehilangan nilainya ya Kang. Asyyik loh gegowesan di kawasan Kota Lama. Salam
Semakin cantik saja Kawasan Kota Lama Semarang ini ya Bu. Rasanya sudah lama banget aku nggak ke sana
Mangga Pak. Kota Lama kangen kunjungan dan bidikan kamera Pak Krish loh. Salam
Menyisir kota lama Semarang di malam hari, dengan lampu lampu yang menyala itu, sensasinya pasti luar biasa ya mbak prih. Aku belum pernah mencoba. Nanti kalau ke Semarang lagi mau coba ah
Pas sempat malam yah dinikmati suasana temaramnya yo Uni. Wah Kota Lama Semarang pastinya bahagia dikunjungi Uni pecinta sejarah budaya. Salam
Itu semua di kota lama ketika malam mbak? lagi dandan itu masih perbaikan kah, aku tanggal 17 besok insyaAllah mau jalan-jalan ke semarang. hihi..
Semarang menunggu kehadatangan Hafidh. Iya kota lama sedang perbaikan, kalau siang lebih banyak yang bisa dijelajahi. Salam dolam