Kini, esok dan lusa
Keserakahan untuk merengkuh hari esok menjadi hari ini hanya akan membawa kecemasan
Demikian bunyi catatan hari ini yang tertera di meja. Pengingat bahwa setiap hari memiliki kesusahannya sendiri, kesulitan sehari cukuplah untuk sehari tanpa perlu menambah kecemasan akan hari esok secara berlebihan. Loh tidakkah perlu membuat ancangan tuk hari esok … tentunya bukan begitu maksudnya. Penguat pengingat para sesepuh agar jangan ‘ngaya‘ ataupun ‘nggege mangsa‘. Selamat menikmati hari ini dalam suka cita dan pengharapan akan hari esok dan lusa.
Heri Purnomo said:
ojo ngegege mongso.. 🙂
falsafah jawa yang sangat indah dan dalam.
matur suwun sudah diingatkan juga bu Prih.
salam
HP
___
Sama-sama Mas, lebih sebagai pengingat diri ….
bintangtimur said:
Sependapat mbak, semua masa memiliki rezeki dan permasalahan sendiri…kita hanya perlu berniat baik, bekerja baik dan berprasangka baik pada Sang Pemikik Kehidupan…
Matur nuwun sudah kembali diingatkan 🙂
____
Terima kasih tambahan pemaknaannya Jeng Irma, lebih sebagai catatan pengingat diri koq. Selamat menikmati hari ini