Membingkai Mimpi
Menikmati ‘Mimpi yang Terkemas’ bagian dari ‘Blogger Punya Mimpi’ sungguh menggemaskan. Kerapihan Dea mengemas mimpi disajikan dengan apik oleh Mechta Deera. Menempatkan keutamaan dalam prioritas bekti menyentuh hati “biarlah mimpi itu tetap terkemas rapi karena senyum dan kebersamaan dengan ibu, jauh lebih berarti”……
‘Notes from Mecca’ dikemas secara bernas sebagai catatan kenangan oleh Mechta, ditulis dengan hati-hati dan sepenuh hati. Bagaimana seorang Mechta Deera merenda, menjalani dan menguntai kenangan impian ketika menjadi tamu Allah di tanah suci Mekah. Hati ini nggregel membaca setiap kalimat yang terenda, mbrebes menikmati setiap desah penuh syukur yang dilantunkan penulis di setiap penggalan peristiwa yang diijinkanNya menyapanya. Leher serasa ikut menjulur menikmati keagungan Masjid Nabawi yang digambarkannya, lanjut dengan tepekur saat Jeng Mechta dengan tersendat merapal…. selamat tinggal Nabawi, sampai jumpa lagi Madinah. Syukur sekaligus doa harapan baru sedang direnda…..
Sebagai untaian kenangan, buku ini terangkai indah, menempatkan setiap manik-manik peristiwa berharga mulai dari pra – kala – pasca secara sangat pas. Rasa pasrah percaya atas penyelenggaraanNya mengalasi setiap jalinan akal budi mbudidaya yang dilakukannya dengan seksama penuh pertimbangan. Bagi siapapun yang telah menikmati anugerah menjadi tamu Allah buku ini menjadi penyegar ingatan dan sarana semakin merunduk dalam tepekur syukur, dan bagi setiap umat yang mempersiapkan menerima undanganNya menjadi bagian tuntunan yang penuh manfaat.
Dua buah buku berbaju ungu karya pemilik lalang ungu menjadi bahagian kebahagiaan luar biasa di kebun. Terima kasih sekali Diajeng, mendapat kesempatan menikmati kepiawaian Mechta Deera membingkai mimpi. Semoga mimpi baru terwujud pada saatNya, mengunjungi Masjid Biru di Istanbul. Selamat merenda, menikmati dan membingkai mimpi.
Ni Made Sri Andani said:
Wah..tentunya penulisan yang sangat mengagumkan dari Mbak Mechta,ya Bu Prih..
____
Sepakat Jeng Dani, hayo Jeng Mechta ditunggu lagi karya berikutnya. Salam
chris13jkt said:
Selalu kagum kalau melihat orang-orang yang bisa membingkai mimpi-mimpinya menjadi sebuah buku.
Meskipun belum sempat berkenalan, melalui Bu Prih aku mengucapkan selamat kepada Mbak Mechta atas bukunya.
_____
Catatan dan foto dari rumah maya Pak Krish sangat siap diterbitkan dan saya yakin kami pembaca tak akan bosan menikmati keelokan alam plus narasi penyertanya.
Diajeng Mechta, semoga membaca komen ini. karya diajeng menginspirasi banyak pembaca seperti halnya Pak Krish menginspirasi pengagum blog beliau. Salam
Nunu El Fasa said:
jadi pengen baca bukunya nih mbak
___
Iya Jeng Nunu, buku Jeng Mechta bikin kesengsem, mangga langsung dikontak beliaunya
Salam
dey said:
Selamat untuk mbak Mechta.
Ingin juga menulis buku yg penuh makna seperti Mbak Mechta & Ibu Prih.
___
Karya duet Jeng Dey-Bli Putu pastinya buku penuh makna
Menunggu karya Jeng Dey berikutnya, mangga diantos….
cumilebay.com said:
Selamat atas buku nya, jadi pingin juga nulis buku tapi ntar ngak ada yg nerbitin gimana yaaa hahaha.
Dan aku akhirnya penasaran ama mesjid biru di istambul
____
Selamat untuk Jeng Mechta
Postingan wisata maupun kuliner di cumilebay.com memiliki gaya sajian yang khas yang pastinya membius pembaca untuk tidak berhenti sebelum bacaan usai. Ayo Mas diterbitkan saja.
Menurut postingan sahabat masjid birunya teramat agung indah. Salam
Catatan Kecilku said:
Satu lagi blogger yang berhasil membukukan tulisannya.
Salut sekali….
Kapan ya aku bisa nyusul? 🙂
___
Jeng Reny tinggal sempatkan waktu dengan tulisan sebanyak dan seapik postingan Jeng Reny, tak ada kata sulit koq tentunya. Salam
myra anastasia said:
saya penasaran dengan buku mbak Mechta 🙂
____
Penasaran sungguh Jeng Chi penasaran….mari chekidot saja ke rumah lalang ungu
Evi said:
Dari blog menjadi sebuah buku..Ini sebuah pencapaian yang tak semua blogger mampu, Mbak Prih. Termasuk saya hehehe..
____
Setuju untuk pencapaian luar biasa Jeng Mechta…
Menulis buku oleh Uni Evi….pastinya tanpa kendala berarti, ide dan gaya penulisan Uni Evi khas, hanya belum jadi prioritas ya Uni.
Selamat terus berkarya
bundadontworry said:
Membaca ulasan mu tentang bukunya Jeung Mechta ini, membuatku meneteskan airmata ,Ry
bukan Ry….
bukan karena aku sedih… 🙂
tapi….kerinduan ingin menikmati lagi kemesraan bersama Sang Khalik di Mecca itulah yang meluncurkan airmata penuh rindu dan harap, agar dapat kembali kerumahNYA lagi…..
Sukses untuk bukunya Jeung Mechta yang pasti akan menuntun kalbu ini menuju damai yang indah 🙂
salam
___
Membasah mata ini, Bunda
Merasakan getar kerinduan Bunda untuk mengulang lagi kemesraan bersama Sang Khalik di Mecca
Teriring harapan yang sama Bunda, tuk kesuksesan karya Jeng Mechta
Salam hangat