Tag

, , , , ,

Lansia Ciblon (Terapi Air)

Sahabat pembaca Rynari mengenal kosakata ciblon? Yuup ciblon bermakna bersukacita bermain di air, berkecipak-kecipuk tangan pun kaki memainkan dan memercikkan air. Lah apa pula ini lansia ciblon? Bukan sekedar mengulang masa kecil loh, ini bagian dari terapi air. Yook ikuti ciblon bareng kami.

Ciblon di Pemandian Alam Muncul

Bermula dari percakapan di grup. Waduuh lutut mulai bermasalah nih, disarankan olah raga alias gerak badan yang tidak membebani lutut, nyemplung ke kolam renang. Disambung rekan lain senada disarankan terapi air oleh dokter penyakit dalam yang menanganinya. Oma lain menyambung, pengin nih tapi nggak bisa renang dan nggak ada yang mengantar.

Mengakomodasi kebutuhan terapi air para warga lansia, PWJJT memulai inisiasi ciblon bareng. Menua adalah berkat dan proses alami. Mengisi masa lansia dengan sukacita adalah pilihan dan tanggung jawab. Cuitan di grup percakapan segera bersambut. Langkah awal dieksekusi sebelum semangat pupus kembali. Bermula dari 8 nenek, eyang, oma, simbah ciblon bersama.

Terapi air merupakan metode perawatan kesehatan dengan media air. Memanfaatkan sifat dasar air yang menekan ke segala arah. Lah bagaimana kalau tidak bisa berenang? Samakah terapi air dengan berenang?

Prinsip dasarnya adalah melawan atau merespon dan mengelola energi tekanan air. Kita nyemplung ke dalam air melakukan sejumlah gerakan. Nah untuk lansia mari kita pilih gerakan berjalan, jinjit, peregangan tubuh semisal dengan jongkok berdiri. Terapi ini berfungsi untuk meningkatkan kelenturan gerak sendi, serta mengurangi rasa nyeri.

Berjalan di air? Lalu apa bedanya dengan berjalan di darat? Saat berjalan di darat kita menerabas udara dengan kerapatan yang khas. Nah, berjalan di air, kerapatan massa air lebih tinggi, diperlukan energi lebih tinggi untuk melawannya. Mari eyang, oma, simbah, nenek kita bisa memulai di bagian kolam yang agak dangkal dulu sambil berpegangan pada pinggiran kolam ataupun pegangan besi yang tersedia di kolam.

Mengutip dari aneka sumber, terapi air ini bermanfaat buat menurunkan risiko yang berkaitan dengan kepadatan tulang (osteoporosis), peradangan dan nyeri atau keausan sendi (osteoarthritis). Membantu kinerja organ dalam jantung dan paru-paru. Masih banyak kegunaan lain yang dapat diakses dari bacaan.

Koordinator, pendamping merangkap relawan kami, ibu Lady mengajak kami melakukannya dengan suka cita. Yook saling berpegangan tangan kita jalan di tempat. Lanjut angkat lutut setinggi yang kita mampu. Satu, dua, tiga berbarengan jongkok berdiri.

Rona tawa bahagia menguar dari lingkaran kecil. Ooh beneran saya bisa tekuk lutut yang sulit dilakukan di darat, seru diantara kami. Nah energi tekanan dari air mengangkat tubuh kita mempermudah pergerakan persendian. Peregangan dengan rasa nyeri yang lebih terbatas.

Tidak harus dapat berenang. Siapapun dapat melakukannya. Hanya diperlukan keteguhan niat. Nah kalau ragu mangu baiklah membuat kelompok kecil yang saling menyemangati.

Wow energi positif mudah menguar. Dari lingkaran kecil bertambah dengan bergabungnya 2 ibu yang berada di kolam. Pagi itu lumayan banyak pengguna kawasan kolam renang. Pelaku terapi air yang sudah rutin menggunakan kolam yang lebih dalam, ketinggian air sedada. Apresiasi dengan semangat Kakung Uti, Opaoma yang tekun berlatih.

Di mana nih kami menjajal terapi air bersama? Kota kecil kami memiliki banyak pilihan tempat. Kami memilih di Pemandian Alam Muncul di jalur Salatiga Banyubiru, sekitar belasan menit berkendara dari Salatiga. Sumber air berasal dari tuk setempat sehingga disebut Muncul. Air terasa selalu mengalir di kawasan kolam ini.

Pemandian alam Muncul dengan lingkungan sejuk

Bersebelahan dengan pemandian alam terdapat water park wisata fun edukatif juga kawasan Muncul river tubing. Secara bentang alam merupakan kaki perbukitan G. Gajah pun G. Telomoyo dan menjadi pemasok air ke Rawa Pening. Terdapat industri air mineral dengan bahan baku beberapa tuk di kawasan ini.

Waktu berputar dengan cepat. Puluhan tahun lalu mengantar para jagoan ciblon hingga berenang di pemandian Muncul. Simboknya tak sedikitpun berminat ikut nyemplung. Weladalah kini menjadi bagian dari lansia ciblon.

Sebagai langkah awal, kami mencukupkan diri sekitar 1 jam ciblon dan kungkum atau berendam. Mari saatnya bilas dan ganti. Penyesuaian suhu tubuh secara gradasi biar tidak kaget. Kalau ada yang bertanya koq tidak ada foto ciblon. Hehe… kan perlu izin tayang foto. Intinya kami gembira ciblon, hati gembira adalah obat.

Oh ya ada beberapa catatan nih buat sesama lansia yang mau ciblon bareng.

  1. Sangat membantu kalau sudah mengenakan pakaian renang dari rumah, tinggal dirangkap atau dibalut jaket. Apalagi kalau menggunakan kendaraan pribadi. Sampai kolam tinggal melepas, mengingat mengenakan pakaian renang membutuhkan kecermatan dan kenyamanan gerak.
  2. Oh ya pilihan pakaian renang yang nyaman untuk bergerak dan mudah saat melepaskannya. Terbetik dari amatan selintas model pakaian bukaan belakang memerlukan bantuan orang lain mengingat keterbatasan gerak.
  3. Catatan lain untuk pakaian ganti, mari memilih yang mudah dan aman dikenakan. Mengingat kita ganti di ruang yang digunakan bersama secara bergantian. Pilihan ganti model blong longgar semisal sackdress terusan longgar sangat membantu. Masih mengingat untuk lansia saat memakai pakaian semisal celana panjang membutuhkan waktu dan kenyamanan tempat.

Usai ciblon banyak pilihan aktivitas menyenangkan semisal lanjut nothol eh sarapan pecel bersama. Kali ini kami bersepakat langsung pulang untuk lanjut aneka kegiatan yang menanti. Para sepuh yang tetap beraktivitas. Sampai jumpa di sesi ciblon berikutnya.

Catatan: matur nuwun mbakyu EWS di share ke grup jemaat, lah typo berupaya diminimalkan, hehe….