Pesona Pelangi

Pesona Pelangi

Pesona Pelangi

Tulisan ini diangkat sebagai oleh-oleh menghadiri acara halal-bihalal yang merupakan kegiatan tahunan di lingkungan RT yang dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Sept 2011. Ramuan acara merupakan fusi dari berbagai elemen, yang hadir mulai dari eyang-eyang hingga anak-anak balita, bahasa yang digunakan pembawa acara campuran antara bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia, suguhan musiknya rebana, ustadnya asli suku Saksak NTB. Hingga tak mengherankan bila pembawa acara mengatakan bahwa komunitas ini ibarat pelangi dengan keanekawarnaannya menyatu menyatakan keindahan.

Dalam uraiannya Bapak Ustadpun menyatakan bahwa dengan seni hidup menjadi indah, dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi hidup menjadi mudah dan berbekal iman dan taqwa  hidup menjadi terarah. Acara ini diakhiri dengan bersalam-salaman saling memohon maaf lahir dan batin antar warga.

Dalam ibadah sore diangkat tema tentang pengampunan, pengampunan merupakan elemen penting dalam kebersamaan. Pengampunan merupakan proses yang tak berkesudahan, hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni. Indah sekali hidup saling mengampuni, meski dalam pelaksanaannya sangat sulit, lebih mudah untuk menyakiti daripada mengampuni.

Tuhanku bila hati kawanku, terluka oleh tingkah ujarku dan kehendakku jadi panduku, ampunilah. Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah, pikiran dan tuturku bercela, ampunilah. Dan hari ini aku bersembah serta padaMu, Bapa berserah, berikan daku kasihMu mesra, Amin, amin.

Menurut Tante Wiki (Wikipedia), pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya.

Bila setiap pribadi adalah butir-butir air yang membiaskan cahaya matahari Sang Nurcahya, terciptalah pelangi, keindahan anekawarna yang saling melengkapi. Perekat busur spektrum warna adalah kasih mesra dan saling mengampuni. Oh indahnya pelangi kehidupan.