Hijau Menghimbau dari Siti Hinggil
Menyusuri lorong menuju BCB Watu Kelir di kawasan Dieng Plato, mendaki undakan batu sampailah kami di Siti Hinggil. Siti berarti tanah, hinggil tinggi, Siti Hinggil adalah tanah tinggi. Konon pada zamannya di tempat ini berdiri pendapa, para peziarah usai menyucikan diri di Tuk Bima Lukar menanti antrian dari ketinggian dan kejauhan untuk menjaga kekhusyukan peserta ibadah di kawasan Candi Di Hyang. Juga digunakan oleh para petinggi keraton untuk ameng-ameng, bersantai menikmati udara segar seraya menatap keelokan dasar/ceruk kawasan Dieng semacam sitinjau Siti Hinggil.
Kini petilasan Siti Hinggil berwajah lahan pertanian dan pemukiman. Pemandangan ke arah dasar yaitu kawasan candi masih tetap memikat apalagi kalau dibarengi dengan penataan kawasan. Kawasan hijau berlatar bukit Pangonan yang masih menyisakan hutan di bagian puncaknya.
Diantara hamparan hijau terlihat bangunan rumah ibadah yang juga bercat hijau. Saat panggilan beribadah dikumandangkan betapa lansekap ‘mangkok raksasa’ Dieng laksana penguat suara mengirim gema ke setiap hati pendengarnya untuk bergegas memenuhi panggilanNya. Sejarah membuktikan perjalanan toleransi dibangun di kawasan ini. Hijau menghimbau dari Siti Hinggil. Setiap elemen menjadi bagian dari lansekap hijau. Sesama titah saling menjaga kelestarian alam ciptaanNya. Semoga. [Apresiasi kiprah Dhimas eNHa18 yang menggelar Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid]
ini amsjid yang dipinggir jalan rayakah bu pri?
jika iya sudah jadi tampaknya, dulu waktu saya kesana belum jadi masih bangunan yang belum sempurna 🙂
makin adem dan sejuk…
Betul Jeng Wiend, di tepi jalan raya ke arah Telaga warna dari pertigaan Dieng. Hijau Dieng menanti harum hutan loh
banyak keindahan Dieng Plateau ya mbak
berkali-kali ke sini peri kebun masih selalu menemukan hal baru yang unik
Kawasan Dieng laksana buku tebal terbuka tanpa halaman penutup ya Mbak, selalu ada catatan baru hehe. Ditunggu DCF awal Agustus….
Saya baru tahu arti siti hinggil.
Alam yang rancak nan elok ini semoga bertahan lama.
Harapan yang sama Uda, keelokan alam dan budaya yg bertahan.
Wah saya merasa terhormat …
Diapresiasi secara khusus oleh Yu Prih …
Terima kasih ya Yu
salam saya
Sama-sama Dhimas, menyelenggarakan lomba menulis kisah pun juga foto memerlukan energi dan semangat luar biasa. Sukses ya. Salam
Setuju banget. Masjidnya cantik.
Foto Bu Prih keren, kecantikan masjidnya jadi makin menonjol di tengah kehijauan alam
Aslinya lebih cantik, Pak. Menunggu peliput pictures and notes saja lah biar tuntas apiknya.
Masjidnya terlihat megah sekali ya bu di antara alam hijau kayak gitu
Hijau berpadu dengan hijau ya Jeng…
Mbak Prih foto masjid nya cantik sekali 🙂
Pemandangan aslinya lebih cantik lagi, Uni Evi…