Tag

,

Bu Ida dari Rumah Ketela Borobudur

1. Ke Rumah Ketela Borobudur yook

Ke Rumah Ketela Borobudur yook

Tanpa rencana sejenak singgah di Rumah Ketela Borobudur di perjalanan menuju Punthuk Setumbu…. Papan pengarah sudah terlihat sejak dari pertigaan Borobudur, berbelok ke kiri lalu mengikuti jalan ke kanan persis setelah hotel Manohara, tepatnya di Jl Badrawati Dusun Ngaran II Borobudur Magelang.

2. Pendapa Rumah Keleta Borobudur

Pendapa Rumah Keleta Borobudur

Pendapa megah berhalaman luas menyambut tetamu. Kulanuwun …. bersambut sapa dengan Bapak sepuh yang empunya rumah. Tertegun menikmati keelokan rumah ala gebyog bambu wutuh berlantai mengkilap dengan interior megah yang keseharian menjadi sekretariat asosiasi UMKM.

Menuju ke rumah belakang disanalah bengkel sekaligus showroom bisnisnya. Ibu Ida dengan grapyak menyambut kami. Menjelaskan aneka produk berbahan baku lokal hasil karya tenant inkubator bisnis. Ketika ditanyakan produk andalan Rumah Ketela, Bu Ida bergegas membuka bungkusan egg roll pun membuka beberapa toples aneka kue kering. Tak hanya itu beliau menyilakan kami mencicip brownies juga eskrim jagung serta ubi ungu.

5. Rumah Ketela Pelatihan - workshop

Rumah Ketela Pelatihan – workshop

3. Bu Ida dan Rumah Ketela Borobudur

Bu Ida dan Rumah Ketela Borobudur

Keseharian Bu Ida menjadi pelatih mitra Disperindag Kabupaten Magelang. Untuk mewadahi kreativitas beliau juga merangkap produsen dibantu beberapa tenaga. Bahan baku singkong diolah menjadi produk jadi maupun antara berupa MOCAF modified cassava flour yang menjadi bahan baku aneka penganan. Selamat terus berjuang ya Bu Ida….

4. Rumah Ketela-aneka produk

Rumah Ketela-aneka produk

Tampilan cantik dari brownies cassava, milk pie (mengingatkan pada pie susu Denpasar), dodol pepaya yang hampir semuanya berlabelkan spesial Borobudur. Pewujudan rasa syukur menjadi warga sekitar Candi Borobudur kekayaan budaya aras Internasional.

Tentengan dari Rumah Ketela

Tentengan dari Rumah Ketela

Langkah nyata mewujudkan kedaulatan pangan, berani menentukan sumber pangan sendiri, berupaya menggapai target produksi dengan tetap bersendikan pada kekuatan sumber daya lokal. Materi lokal, tampilan dan cita rasa global. Bagi saya pribadi menatap ketela pohon alias singkong seolah membaca hikayat pangeran radix nan kurus yang bertapa membenamkan diri di tanah, tiwikrama menyerap sari bumi atas restu batara Surya menjadi ubi penuh pati dan memberikan diri pada sesama, menjadi radix yang berarti. Melengkapi kisah wiwawite lesmbadonge. Yook bergegas mengagumi keagungan Borobudur seraya mampir di Rumah Ketela.