Air Terjun Rhein Terlihat dari Jendela…
Hmm pengin lihat air terjun…tapi yang mudah jalan mencapainya, syukur bisa melihat sepintas dari jendela entah jendela mobil atau kereta api, ada nggak ya? Adalah…mau di Lembah Anai dengan air terjun cukup tinggi persis di tepi jalan raya juga lintasan kereta api, ada di ruas jalan Padang ke Bukittinggi via Padangpanjang. Atau mau yang ini, air terjun sungai Rhein yang berada di Switzerland Utara dekat ke perbatasan Jerman.
Sungai Rhein yang dalam bahasa Belanda Rijn merupakan sungai terpanjang di Eropa, berasal dari Pegunungan Alpen, mengular 1230 km melintasi antar negara. Menjadi jalur transportasi penting untuk menjangkau perdagangan di pedalaman pada masanya (mengingatkan pada sungai-sungai di Kalimantan). Nah air terjun Rhein ini adalah patahan dengan arus tinggi senada dengan kata renos asal kata rhein yang berarti arus tinggi. Setelah terjun bebas di patahan rhein fall atau Schaffhausen Rhine Fall, sungai mengalir tenang meninggalkan negara Swiss. Air terjun ini merupakan air tejun terbesar di Eropa.
Kami datang pukul 09an pagi suasana masih sepi dan matahari bersinar hangat dengan cahayanya yang menaungi bagian air terjun. Mengabadikan keanggunan dan keagungan air terjun melalui pandangan mata saja.
Apabila memiliki waktu cukup, selain menikmati air terjun Rhein dari jendela kendaraan kita bisa menikmatinya lebih dekat di area rekreasi, ada resto menjulang dengan tatanan klasik atau cukup dari selasarnya. Tersedia pula toko cindera mata. ‘mari ibu bapak yang akan menghabiskan koin CHF mata uang Swiss, karena sebentar lagi kita kembali menggunakan mata uang euro’ demikian ajakan sang pemandu wisata.
Ingin mendekati bagian air terjun dan merasakan sensasi percikannya? Bisa koq dengan naik perahu cantik yang saat kami datang masi tertambat di dermaga di dekat restoran.
Mengedarkan pandang terlihat lingkungan yang sejuk hijau di seputaran air terjun. Kolam-kolam tenang dengan angsa berenang santai kian kemari. Ataupun mengulik aneka bunga di rerumputan seputar parkiran. Yuup inilah singgah kurang dari 1 jam kami sejenak di air terjun Rhein
Saya mah fokus dengan foto bunganya, Bu
Toss idem penyuka flora..
Lihat perahu warna warni di sungai Rhein jadi keingat jajaran sepeda warna-warni di Kawasan Kota Tua Jakarta nih Bu . .
Sepeda warna-warni dengan topi mister dan noni ya Pak. Kawasan Kota Tua Jakarta memang ngangeni.
selain indah …. bersih .. jadi bikin takjub apalagi dengan nuansa bangunan2 bergaya eropa kuno yang keren .. bikin tambah wow
Bisa kita adopsi ya …suka dengan deretan curug di bersapedahan apalagi berpadu dg alam cantik dan saung…rasanya tak kalah dg rheinfall loh.
Itu pemandangannya lengkap bangettt, Buuuk. Asyik bangett naik perahu, terus mendekat ke air terjun. Uuuwh…
betul mbak Idah ada sensasi menerima guyuran grojogan hehe. Salam kangen tuk mbak Idah Ceris dan keluarga….towel pipi Yasmin..
Meski hanya lewat foto, saya seakan merasakan betapa sejuknya disana mbak prih.
Daro foto turun berperahu Mas Jo, pada saat yg tepat. Menikmati aneka air terjun yg diperjumpakan dulu. Salam
melihat air terjun langsung begitu turun dari mobil itu juga mauku mbak..
ha.. ha… sayangnya sedikit banget yang seperti itu..
cantiknya air tejun sungai Rhein, ditambah rumah2 pedsaan ala Eropa itu bikin tambah mempesona
Hehe toss…kalau bisa tanpa jalan menanjak or menurun tajam mengapa tidak ya. Syukurnya lembah Anai mudah dijangkau.
Yuup mbak kesatuan alam, rumah pedesaan dan sentuhan kemudahan bisa dipadukan dalam satu kawasan.
Wah indah sekali air terjunnya. Saya selalu kagum, di luar negeri itu perpaduan antara alam, bangunan masa lalu, dan bangunan modernnya bisa pas. Jadi semua malah membentuk perpaduan, bukan terkesan menabrak. Duh, mudah-mudahan bisa ke sana, euy. Melihat dengan mata kepala sendiri pasti punya sensasi yang jauh lebih dahsyat ketimbang mengagumi via foto, hehe…
Nah ini pernyataan Gara yg selalu saya kagumi, memadukan alam dengan tradisi kuno dan fasilitas modern tanpa menabrak. Pasti langkah kaki Gara lebih cepat dan lebar untuk mengulik bagian lain dunia, ada sejarah aneka kastil yg menunggumu. Salam
Amin… terima kasih atas doanya, Mbak…
Amin…maju terus Gara..
Indah sekali air terjun dan sungai Rhein-nya bun. Asik ya bisa jalan-jalan ke sana. 😀
Hi Agung..apa khabar? Sungai kita tak kalah indah koq Agung. Pasti langkahmu lebih jauh dan cepat jalan2 ke sana Gung. Salam
Baik bun. Bunda apa kabar?
Huhuhu, kangen blogwalking ke sini. 🙂
Suksma, saya sehat. Semoga Agung juga selalu sehat. Jadi lanjut sekolah or lanjut kerja Gung. Apapun pilihan Gung kiranya senantiasa dalam lindungan Sang Hyang Widhi.
Astungkara. 🙂
Saya sekarang kerja bun, jadi asisten dosen di kampus tempat kuliah kemarin. 😀
Sungai dan air terjunnya indah sekali bun. 😀