Kebun Rumah Puisi
Sewaktu nyantrik di padepokan Baranang Siang, sering sekali disuguhkan pagelaran apresiasi puisi diantaranya karya pujangga alumni kebanggaan padepokan, beliaulah Taufiq Ismail gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah seorang penyair dan sastrawan besar. Sebagai putra Singgalang beliau selalu merindunya dan mewujud melalui dibangunnya Rumah Puisi Taufiq Ismail (RPTI). RPTI sangatlah mudah diakses, berada di Nagari Aie Angek selepas Kota Padangpanjang berada satu kompleks dengan Rumah Budaya dan Cottage Aie Angek menjadi bagian dari pesona wisata Bukittinggi.
Pemandangan luar biasa indah, taman kebun dengan bunga aneka warna, sejuknya udara pegunungan menyambut pengunjung untuk menikmati mutiara sastra di Rumah Puisi ini. Selain perpustakaan di lantai dua dengan koleksi sangat lengkap, secara teratur RPTI mengadakan aneka kegiatan pelatihan sastra, ruang diskusi/pelatihan, papan display hasil karya peserta. Tak heran bila urang Minang terampil olah aksara, bijak meramu kata.
Puisi itu menari, prosa itu jalan kaki (John Wain, 1976)
Lukisan adalah puisi yang diam, puisi adalah lukisan yang menyanyi (Simonedes, 556-468 SM) (kutipan dari RPTI)
Selaku tukang kebun, perhatian lebih pada tatanan luar yang lebih mudah dicerna, untuk keluhuran sastra puisi mari percayakan pada ulasan Uni penikmat puisi pemuja Singgalang maupun Uda pujangga Kweni penyunting kembang penyuka puisi. Inilah kebun Rumah Puisi……..
Menyemai itu melukis bersama alam, kadang sambil menari atau menyanyi, tak jarang harus gigit jari (geje ala tukang kebon)
Ping-balik: Rumah Budaya Fadli Zon | RyNaRi
untaian kata di sini tak kalah indah dari beragam puisi, ibu… aduuuh, itu ada bunga ungu yg cantiiik… hm, mudah2an suatu saat saya bisa sampai di rumah puisi itu juga.. aamiin…
____
Amin, bungu ungu unyu cantik kesukaan persembahan tuk diajeng
Menikmati puisi kehidupan dalam aneka rasa aja. Salam
saya cuma bisa baca puisi bun, kalau buat puisi kok rasanya susah 🙂
___
Masih suka baca puisi Teh Lidya? saya bagian pendengarnya saja. membaca apalagi membuat puisi diluar kapasitas…
Ajarin aku bikin puisi Mbak..
___
Kapling tukang kebun cukup matun jagung Jeng, salam….
cantik ..
dan saya belum pernah kesana..
membaca setiap prosa katanya sangat ingin singgah..
_____
Ke rumah puisi dengan arahan eMak LJ, Jeng
Kalau ditulis putri harum hutan pasti makin mengharum. Salam
Saya suka puisi tapi tak pandai berpuisi.
Akhirnya ambil jalan tengah, menikmati semua tulisan tentang puisi…
(Taunya cuma puisi lalu lintas & puisi tidur)
_____
Jadi ingat lomba puisi berbingkai di TV KB
Lah temannya puisi udara dari kebakaran hutan ya Pak. Salam
Rumah yang indah, Bu Prih.. banyak tanamn hiasnya pula ya Bu Prih..
____
Memadukan aneka keindahan pula Jeng, salam
yknya cari inspirasi di tempat itu nikmat, ya, Mbak 🙂
____
Yang lain cari inspirasi saya cari informasi aja Jeng….
ini hebat. dan mesti jadi inspirasi buat daerah2 lain. soalnya gak cukup dg adanya taman budaya, banyak karya sastra tidak mendapat apresiasi di sana. penghuni taman budaya hy itu itu saja
______
Pembelajaran cintra sastra yang membudaya
Bisa direplikasi daerah lain dengan kekhasan lokalnya.
Terima kasih tambahan berharganya. Salam
Waaah, dimana-mana puisi. Sampai dikebun pun ada puisi ya
___
Iya Jeng Ika, wangi puisi di sana-sini. Salam