Tag
Kearifan lokal bertani, kembang di pematang, kembang kertas sahabat petani, konservasi musuh alami, marigold sahabat petani, teknologi refugia
Refugia, Kembang di Pematang
Salah satu keuntungan mengunjungi pameran adalah menikmati rakitan teknologi baru dan kemasan sosialisasinya. Saat mengunjungi pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) 2016, terlihat deretan kembang dengan warna-warni menyolok dan bau menyengat di berbagai pematang border hamparan tanaman. Ooh sedang digalakkan sosialisasi teknologi refugia.
Refugia sederhananya penanaman tumbuhan berbunga di pematang sebagai mikrohabitat, tempat berlindung dan sumber makanan berupa nektar bagi predator dan parasitoid selaku musuh alami bagi hama tanaman. Kembang di pematang sebagai upaya melestarikan musuh alami yang sahabat petani melalui sediaan tenaga sehingga mampu mengendalikan hama tanaman secara alami. Keseimbangan yang terbentuk diharapkan mampu menurunkan ketergantungan petani terhadap input pestisida.
[Ingatan masa kecil saya, begitu banyak kembang di pematang sawah dan ladang. Ng..ng…begitu banyak serangga beterbangan, kolaborasi antara musuh alami dan hama tanaman. Sungguh bertani bermitra dengan alam tanah dan iklim pun antar makluk, ada belalang, ulat, burung, ular, kepik, walang sangit dll. Setiap titah membutuhkan makanan, melalui keseimbangan setiap titah mendapatkan jatahnya dan petani tetap mendapatkan panenan yang menguntungkan. Kearifan lokal yang menjaga keseimbangan. Saat keseimbangan terganggu, dominansi salah satu kelompok menjadi kentara dan berujung dengan serangan pada lahan penanaman]
Refugia pada lahan penanaman bawang merah, cabe dan melon digelar pada HPS 2016 ini. Kembang yang ditanam adalah Tagetes alias marigold dengan aneka mahkota dan warna semisal gold dan kuning cerah dengan mahkota tumpuk membulat. Juga dijumpai kembang kertas dari genus Zinnia. Bunga matahari juga dapat digunakan untuk refugia. Masing-masing kembang tersebut dapat ditanam secara monokultur sehingga menghasilkan deretan yang seragam ataupun ditumpangsarikan dan menyuguhkan kelompok bunga warna-warni yang menyegarkan pemandangan.
Yook dinikmati kembang di pematang. Aktualisasi kearifan lokal dalam ekosistem. Postingan refugia oleh-oleh dari HPS ini sebagai amplifier tulisan sahabat kebun yang menghiasi media cetak publikasi suatu agenda pelatihan juga untuk Oryza.
Sistim ‘companion planting’ untuk menarik atau sebaliknya menangkal serangga secara alami juga semakin dikembangkan disini.
Yuup mbak secara alami membiarkan rantai dan jejaring pangan (food web)..
Terimakasih tambahan pengetahuannya, Bu. Baru tahu kalau ternyata dengan ditanamnya tanaman berbunga warna warni pada gilirannya bisa juga memerangi hama secara alami
Sama2 Pak lah tukang kebon palingan berbagi pengetahuan sederhana dari kebon. Salam
berarti masing-masing tanaman punya partner (refugia) nya yach bu. sama dong dengan manusia hehehehe..
Analogi Lina luar biasa. Selaras dg alam yak…
wah betul ya mba, ekosistem yg alami, selain indah enak dilihat juga bermanfaat bagi tanaman petani.
Tapi saat ini saya jarang melihat tanaman ini di pematang., mudah2-an sekarang semakin banyak pematang yg ditanami tumbuh2-an sepeeti ini
semoga gema sosialisasi terasa di petani sehingga konservasi musuh alami hama tanaman dapat ditingkatkan. Pengendalian OPT secara ekologis.
kembang di pematang cakep cakep gt ya kak, salut amat yang ngerawat bisa jadi da best gt ahahahaha
Upaya melestarikan musuh alami bagi OPT tanaman. Terima kasih
kembang kertas, mengingatkan pada masa kecil yang sempat tinggal di daerah pegunungan bu prih…
Alo Jeng Yuni. Alam pegunungan sungguh pemurah semua bunga tumbuh indah menawan yaak.
Pemandangan jadi makin indah ya Bu. Warna warni bunga & hijau dedaunan. Saya mau motret bunga2nya ya …
Wow ditangan pemotret handal layaknya Jeng Dey, kembang di pematang makin cantik
oh baru tau mbak tentang refugia..
rasa2nya selama ini nggak pernah lihat ada bunga2an di pematang kebun,
ternyata tak hanya membuat cantik ladang tapi mampu beri pasokan nutrisi bagi serangga
cara alami mengurangi pemakaian pestisida, keren
hanya tau ada kegiatan menumpangkan ikan emas di sawah. itu kebiasaan di kampung kami mbak, selesai panen padi disusul dengan panen ikan mas
Iya mbak mengemas ulang penataan ekosistem rantai makanan musuh alami dan hama penyakit tanaman budidaya dg teknik refugia.
Yup minapadi integrasi ikan di sawah. Efisiensi lahan yg berakar budaya petani.
Nikmatnya nasi hangat plus ikan mas bakar dan lalapan..