Tag
Dua pasang kaki beriringan seraya berbimbingan di taman dahlia.
“Diajeng Dahlia, Kangmas genapi janji, satu rumpun koleksi baru untuk setiap warsa kebersamaan kita.”
“Begitupun Kangmas Bhirawa, diajeng genapi pinta, membiak rumpun untuk setiap anugerah anak dan cucu kita.” ”Hingga Kang Tirtapun berpeluh menyiramnya…”
“Tiga puluh lima, tiga puluh enam, ……”
“Eyang Jendral…. Sugeng tumbuk warsa ke enam puluh tiga…” pekik para cucu membahana.
Mbakyuu, selamat yaa. Karya ini memang luar bisa sejuukk 😀 Kata-katanya terangkai indah bak rumpun dahlia 😀
Maaf belum sempat sowan sana-sini. Salam sayang selaluu…
___
Mtnuwun diajeeng, pembelajar pemula berguru pada tetangga Yu Minah.
Mangga Jeng, selamat beraktivitas
Sukses untuk GA nya
___
terima kasih, sukses juga untuk Afan
Wuih .. bahasanya luar biasa adem he he …
Pertanyaan Oot menjawab komen mbak Lidya kok Ibu bisa juga bahasa Sunda ya he he ?
___
Sumuhun Kang Yayat, bahasanya baru keluar dari kulkas hehe
Pernah tinggal di Bogor Kang. teu tiyasa bahasa Sunda nu kulem…..
banyaknya rumpun bisa diartikan banyaknya rasa sayang diantara mereka
___
Sumuhun Teh, resep ningali sayangna hehe