Pethuk Agung Sedayu di Punthuk Setumbu
Gendhuk Limbuk merem melek khayalnya mengembara berjumpa utusan dari Majapahit yang memesan untuk sowan ke Nirwana……..”Nirwana yang Puncak Mahameru?”… “dengan usia tua fisik merenta apakah hamba sanggup menggendong tas punggung mendaki gunung, duh pikulun?”….Sambil menepuk pundak Limbuk nan ginak-ginuk, utusan maya tersenyum sareh,”Cukup ke Punthuk Setumbu saja” lalu musna.
****
Berbekal informasi dari Bunda Dewi Saraswati, Limbuk sibuk berhitung ….Gunung>>>>bukit>>>>>punthuk. Tenggok>>senik>>tumbu>>cething.. Ooh Punthuk Setumbu berarti gundhukan cicit bukit dengan ukuran dan wujud bentang lahan mirip ‘bakul’ agak menanjak dengan puncak berupa dataran, simpul Limbok sok pinter. Letaknya sekitar 4 km arah Barat dari Candi Borobudur yang termashur, ancar-ancarnya hotel Manohara belok ke kanan menyusur jalan desa nan mulus, dengan menggunakan GPS (gunakan informasi penduduk setempat) sampailah di sekretariat. Wisata Alam “Borobudur Nirwana Sunrise” Punthuk Setumbu, Desa Karangrejo, Kec Borobudur, Kab Magelang. Altimeter menunjuk angka 270an mdpl. perjalanan siang dimulai….
****
Kebiasaan berkhayal…berjumpa sepasang pyayi berbusana kejawen raut wajah prayitna solah bawa gandhes luwes tersenyum ramah. “Kakang dan mbakyu berasal dari mana” sapa Limbuk sok akrab. Beliau merentang asta ke arah Barat Daya hingga Barat….Loh Perbukitan Menoreh…”Kakang Agung Sedayu dan mbakyu Sekar Mirah, tokoh cersil Api di Bukit Menoreh karya SH. Mintarja”…. Dengan akrab mbakyu Sekar Mirah yang ayu menggandeng tangan Limbuk, mari menikmati puncak Punthuk Setumbu, dimulai dari puncak ki/mbah pusar, 300an m dpl.
Ada pesan dilarang menginjak pusar…Pusar tempat plasenta penyalur sari makanan penghubung bayi dengan rahim bunda melekat. Menginjak pusar dimaknai tidak menghargai perut bumi sebagai sumber rezeki kehidupan.

Punthuk Setumbu, Laksana kompas yang bermula dari Utara ini dia… Turun naik perengan menuju dusun sebelah
Arah Timur … Borobudur Nirwana Sunrise … Saatnya Bathara Surya menampakkan wajah berlatar gagahnya Merapi Merabu. Padatnya tanah tanpa rumput merupakan jejak padatnya pengunjung yang berburu pemandangan elok ini, merekam lukisan Illahi saat mentari menyibak kabut mistis eksotis. Perpaduan tekstur muka bumi, ragam tetumbuhan dan kemegahan stupa bermandikan sinar pagi jadi daya pikat utamanya. Lah pemandangan siang/sore inipun tetap apik. Menurut petugas saat paling dinanti di bulan Juli, saat surya terbit dari celah antara Merapi-Merbabu, pemburu fajar berjubel antri tempat.

Punthuk Setumbu arah Tenggara-Selatan tertutup oleh padatnya tumbuhan. Dari celah pepohonan terlihat sawah terkurung sunyi…
Barat Daya…..Pesona magis Puncak Suralaya di perbukitan Menoreh yang diyakini sebagai kahyangan…Memahami sorot mata Limbuk penuh tanya, Kakang Agung Sedayu meminta berguru ke Padeblogan [yang sedang mengawal Bima mencari air suci] tentang geger Semar membangun kahyangan….. Berupa noktah kecil, gazebo peristirahatan pengunjung Puncak Suralaya di Kec Sami Galuh Kab Kulon Progo ini terlihat. Wisata alam perpaduan budaya Mataram dan sejarah Islam menanti.
Menatap ke arah Barat terlihat membujur ujung perbukitan Menoreh seolah Buddha Tidur menjelang moksa, yang saat senja dihiasi rona matahari tenggelam… Rona biru kelabu berpadu hijau di sore itupun cukup indah.
Sore makin senyap terasa miris, geseran buluh bambu oleh angin mengirim nada menyayat. Kakang Agung Sedayu menekuk salam…” Gendhuk Limbuk sudah saatnya turun, sayang belum menikmati eloknya surya tenggelam, apalagi nirwana merekahnya fajar dengan siluet kegungan Candi Borobudur”……”Tolong wartakan keindahan Panorama dari Punthuk Setumbu pada para kisanak seraya tetap menjaga kelestarian alam, agar nirwana tak berubah menjadi nir wana (tanpa hutan) penanda bencana” lalu khayalan itupun musna….Lah, Pethuk (jumpa) Agung Sedayu di Punthuk Setumbu….
Ping-balik: Griya Merpati di Bukit Rhema bagian Pesona Saujana Sunrise | RyNaRi
Ping-balik: Sendang Sono Mengalir Tiada Henti | RyNaRi
Ping-balik: Pesona Ungu: si Kembang Temu dari Punthuk Setumbu | RyNaRi
Ping-balik: Buka Bersama di Punthuk Setumbu | RyNaRi
terakhir ke Jogja pernah berkeinginan nginap di Manohara demi matahari terbit…, sayangnya mahalnya nggak tanggung2 he..he…
cukuplah dapat sharing dari Rynari…
kapan kembali lagi melihat matahri terbit dari sini mbak, bulan Juli kah?
___
Walah kalau yang mihil saya mlipir mbak..
blusukan saja antar kebun mengintip dari luar
Naksir mbak, fajar di Juli…entah kaki kuat nggak nanjak di dinginnya pagi. Salam
lumayan itu naek tangganya,menggeh menggeh aku juga 😳
ternyata ya dibalik borobudur itu ada panorama tjantik
oh negri ini sungguhlah indah ya bu….
____
Menggeh-menggeh bin ngos-ngosan Jeng
Setiap jengkal negeri kita menyimpan kecantikan dan kekayaan
Setiap putra bangsa terpanggil tuk menjaganya demi kemakmuran bersama (lah kayak pidato calon birokrat…)
Decak kagum berbaur rasa syukur, menyaksikan indah dan asrinya bumi tercinta ini, Ry
terimakasih telah berbagi dan mengajak si bunda ini ikut berpetualang 🙂
( melihat undak2an yang begitu tinggi, si bunda hanya berharap , semoga satu saat ada kurir khusus kursi roda disana….hahaha) 🙂
Note :
foto2mu selalu menawan ,Ry….
( kagum , iri dan bangga…)
salam
___
Sepakat Bunda….indah dan asrinya bumi tercinta ini….
Bila kita menatap tangga kita dihiburkan sekian tahun silam kita mampu mendakinya dengan lincah ya Bunda…
Lah urusan foto, saya mundur sebelum tekan tombol hehe, modalnya hanya tak malu pajang foto seadanya nih Bund..
Salam hangat
Puthuk Setumbu, baru dengar informasinya dari sini,
siluet Borobudur dengan cahaya matahari pagi bakal sungguh menimbulkan decak kagum akan keindahan semesta.
____
decak kagum dari perpaduan rona fajar dan misteri siluet Borobudurnya..
Salam