Weekly Photo Challenge: Pattern
Menunggu selama perjalanan tidak jarang menghadirkan kejemuan …. Sejenak menengadah seraya melemaskan otot leher bagian belakang, terpampang pola atap langit-langit ….. “kaku, sederhana, monoton” …. dan atap langit-langit tersebut setia menjalankan tugasnya sebagai tempat berteduh sementara bagi pejalan. Pola sederhana yang menitip pesan kehidupan ibarat merajut pola, seperti apapun pola yang tercetak mari terus melangkah meneruskan perjalanan ………
Pola langit-langit memang selalu menarik untuk diabadikan.. 🙂
____
Modifikasi dari ngetung usuk, weling para sesepuh. Salam
Sudah tak terhitung berapa kali saya ke bandara soeta, ternyata tak bisa memperhatikan apalagi mengabadikan gambar indah seperti di atas.
Saya jadi kepikir betapa indahnya langit-langit bandara hasanuddin di makassar…. 🙂
___
Menikmati keindahan di tiap perhentian nih Uda. Tentunya warna arsitektura khas Sulawesi akan mewarnainya ya ….
Ya ampun bun, saya kalau kerumah metua kebetulan naik kereta api kok tidak pernah memperhatikan langit-langitnya ya, biasanya subuh2 maunya langsung keluar stasiun saja 🙂
___
Lah iseng aja potret saat antar anak nih Teh Lid. Sering pulang ke Semarangkah, kapan jalan-jalan hingga Salatiga, kami tunggu.
Padahal bolak-balik turun dan naik dari stasiun Tawang
Kalau difoto oleh mbak Prih kok terlihat bagus ya?
Emang bagus sih, cuma saya asal jepret aja, jadi kurang fokus
___
Itu hasil jepretan saat mengantar mas Tengah di pagi buta bu En
Sama koq bu En, saya juga asal jepret dan beberapa ‘dianggap aja layak pajang’ hehe
Mangga kapan rawuh Semarang sokur Salatiga, saya tunggu
Kalau ke Bali pasti lain lagi ya pattern langit-langitnya 😀 Saya juga suka memandang ke atas dan memperhatikan langit-langit mbak.
___
Bandara Bali sedang berbenah mbak dan memang asiik pola langit-langit setiap wilayah unik. Salam