Antara Jalan Pagi dan Hape
Loh ada apa antara jalan pagi dan hape? Adakah larangan membawa hape saat jalan pagi? Atau malah anjuran jangan lupa bawa hape saat jalan pagi.
Ini kisah random suatu pagi saat kangen jalan, mengingat lama sekali tidak melakukannya. Keluar dari rumah, indera penciuman tergoda oleh wangi kembang cempaka gondok milik tetangga. Menarik mata tuk mengamatinya lebih dekat. Lalu tangan pun beraksi jepret beberapa kuntum kembangnya.
Lanjut yook. Semangat jalan pagi meningkat oleh sapaan biru gagahnya gunung Merbabu yang terlihat jelas. Jepreet dokumentasi keramahan Merbabu di pagi hari.
Ayunan langkah berbelok di jalanan asri, areal masuk ke kompleks industri pengolahan susu. Udara terasa segar di jalanan yang relatif sepi. Mata tertambat oleh barisan kembang sabrina yang berjajar rapi.
Tak hanya sabrina putih bersih. Di sebelahnya adalah deretan asoka mini merah. Kontrasnya merah putih menambah keriangan jalan pagi. Olala tambah cantik dengan deretan asoka India dengan mahkota merah yang lebih rimbun kompak.
Bolak-balik di jalur masuk ini, langkah berbelok mengikuti naluri. Penasaran dengan perubahan tampilan Pasar Andong yang makin kinclong. Suasana pagi pasir sungguh sepi, beberapa almari pajang menyimpan barang dagangan pemiliknya. Wah lain kali perlu dicoba pas suasana ramainya nih.
Langkah berlanjut ke arah stadion. Walah malah melipir menengok rumpun sereh yang tumbuh subur di lahan kosong. teringat hangatnya wedang sereh. Bunga gulma putih kecil melatar rumpun sereh.
Masih mendapat bonus kembang ungu empon temu ireng. Yuup mengingatkan awal penghujan saatnya bunga temu pada menyembulkan diri.
Parade ungu berlanjut dengan kembang moning glory, dengan jenis yang berbeda dengan tampilan kembang yang pernah saya tanam di rumah. Begitu mudahnya menjalar di permukaan tanah, merambat ke perdu di sekitarnya.
Pandang tertuju pada guguran kembang putih di sela ungu morning glory. Loh kembang purwa kucilo. Reflek mata mendongak, terlihat pohon yang berukuran tidak terlalu besar penuh dengan kuntum kembang putih dan buahnya yang berwarna keunguan tua berukuran sebesar buah juwet,
Menatap pintu stadion yang tertutup. Keramahan khas penduduk sekitar, seseorang merespon keheranan saya dengan mewarta bahwa stadion sementara tutup. Saling menganguk bagian silaturahmi.
Itu dia, sepagi ini mas Bidun sudah menjemput rezeki. Bubur ayam hangat yang mulai ramai didatangi pembeli. Tangan merogoh kantong dan sadar terlupa membawa bekal uang. Mari nanti sarapan yang sudah tersedia di rumah saja.
Weeii dari sisi ini terlihat gunung Telomoyo yang bertetangga dengan G. Merbabu. Sungguh kota kami dikelilingi oleh gunung. Saat cuaca cerah dari kawasan stadion dapat dilihat G. Merbabu. G. Telomoyo dan G. Ungaran pada sisi yang berbeda.
Perjalanan pulang, mata nyalang ke seberang jalan. Terlihat tiga orang ibu yang beraktivitas sama yaitu jalan pagi, ada juga seorang ibu yang duduk di pinggir jalan, nampaknya upaya ‘dede’ berjemur menanti cahaya pagi.
Bahasa tubuh mereka nampaknya saling kenal. Benar saja, jepret 3 ibu berjalan mendekati ibu yang berjemur. Jepret lagi, terlihat beliau saling bertegur sapa bahkan sejenak berhenti. Jepret berikutnya para ibu saling melanjutkan aktivitas.
Meski tak terlalu jauh pun berkeringat, lumayan jalan pagi ini. Sebelum masuk rumah masih sempat abadikan kembang kumis kucing milik tetangga.
Eits biar tidak terbius oleh ungkapan rumput di halaman tetangga terlihat lebih hijau, mari simak sekilas tanaman di halaman. Sekuntum mawar kombinasi menyambut, pot begonia sedang berbunga, tanaman amarillis merah maroon mekar juga kembang cunduk mentul.
Nah kan, selama sekian menit jalan pagi, entah hanya berapa menit yang benar-benar aktivitas kayuh kaki. Selebihnya melenceng dari tujuan, guna jeprat-jepret tanaman dan aktivitas pagi. Menggumam nampaknya lain kali jalan pagi tidak perlu bawa hape biar fokus.
Perjalanan layaknya memunguti keindahan yang terserak. Juga setiap tetumbuhan menebar kebaikan. Dari menghias, sebagai bumbu, tanaman obat. Menjalankan dharmanya tanpa bertujuan harus dilihat sesama, seberapapun umurnya, pagi mekar sore melayu, cukup sudah.
Meneladan para pegowes yang dijumpai selama jalan pagi. Beliau-beliau asyik menggenjot pedal, menata denyut jantung tak tergoda jeprat-jepret. Etapi siapa tahu beliau juga memasang hape untuk merekam perjalanan ya dan menuliskannya.
Itulah secuil kisan antara jalan pagi dan hape. Sahabat kebun Rynari, saat jalan pagi suka membawa hape kah? Hape mengurangi fokus jalan pagi atau penyeimbang? Sekedar coretan pengasah ingatan saja. Salam hangat
Jangankan jalan pagi bu, lari pagi aja bawa hape…hahahaha…selain biar bisa komunikasi kalo ada apa2, juga tujuan bawa hape supaya kalo ada yng menarik mata bisa langsung diabadikan.
Btw, bunga purwakucila-nya mirip melati yaa bu
Foto juga bagian dari data visual ya Jeng. Benar sekali kuntum purwakucilo mirip sekali dengan melati, hanya kurang wanginya. Salam hangat, terima kasih sudah singgah.
dengan berjalan kaki …. ktia jadi bisa melihat hal hal kecil yang indah ini ….
betul memang .. disekitar kita banyak yang menarik .. tapi begitu mudahnya terlewatkan
salam
Menikmati keelokan curug dan berharganya peninggalan sejarah juga dari hasil amatan Bersapedahan. Amatan sekitar yg sekaligus refreshing ya. Salam
Sereh itu seperti rumpun serai. Apakah sereh itu serai wangi, mba Prih?
Jalan pagi selalu menyegarkan. Dan semoga sehat selalu.
Betul Uda Alris, serai yg minuman herbal wangi menyehatkan. Yuup mari jalan sehat. Salam
bonusnya luar biasa ya bu pri, tjantik tjantik hasil jepretan hapenya, sehatnya dapet, pemandangan matanya dapet juga, sukaaak… *lovelove
Jeng Wiend…kangen harum hutan. Yup emak kebun, jalan pagi tetap jelalatan rumput jalan hehe.
Sehat bahagia ya Jeng. Salam
Kirain jalan pagi dan masHape, Bu. Hehehe.
Kadang2 saya juga bawa HP. Buat foto2 anak istŕi di taman. Memang sih, ada sedikit kurang fokus jika diniatkan jalan pagi utk olah raga. Akhirnya kembali ke niat awal barangkali, Bu. Jalan paginya penulis terbagi untuk menggali ins pirasi menulis.
Nice article, Bunda Rynari. Selalu penuh warna-warni. Suka.
Salam dari Depok. 😀
Terima kasih…nah suatu kebahagiaan jalan pagi bareng keluarga mas Hape.
Betul sekali fokus antara jalan dan fun.
Salam