Tag

,

Lansia dan Kereta

Aha ini oma eyang hendak menyoal antara lansia dengan kereta api alias sepur. Yuup untuk perjalanan darat jarak menengah jauh, selama ini pilihan saya seringnya adalah bus. Mengingat mukim lumayan jauh dari stasiun. Kini kereta api menjadi salah satu alternatif tilik anak cucu. Jadilah coretan ringan antara lansia dan kereta.

Mari registrasi lansia di KAI (foto diperagakan oleh model)

Memangkas waktu, kunjungan singkat di akhir pekan berangkat Jumat sore agar pagi masih sempat nyangkul dan balik Senin subuh agar tengah hari kembali ke sawah, selama ini nunut si burung besi. Numpang taksi, DAMRI dari Soeta pun dijemput langsung dijabanin.

Apalagi saat bandara Halim beroperasi untuk penerbangan komersial. Perjalanan menjadi sangat mudah karena susuh anak-anak mudah dijangkau dari Halim. Era pandemi, moda transportasi sedikit berubah. Transportasi umum saat itu (sebelum vaksinasi hingga booster) memerlukan tindakan dan dokumen pendukung lengkap. Seringnya nunggu jemputan kendaraan darat.

Lah kini lagi asyiik bersepur ria dengan fasilitas lansia.

Bermula dari liburan usai lebaran. Bersama Mas Ragil, simbok ke Barat numpang maskapai penerbangan nasional kita. Yuup berburu tiket dengan pilihan terbatas, semua berebut kembali ke ladang pekerjaan. Nah baliknya, pertengahan Mei 2022 simbok nyepur dengan agenda khusus. Apaan sih?

Memilih perjalanan pagi hari dengan memaksimalkan waktu bermain bersama cucu. Simbok memilih nunut KA Argo Bromo dari stasiun Gambir dengan tujuan akhir Surabaya. Diantar Mas Mbak Tengah dan Mas Ragil, simbok ke Gambir. Gambir 08.20 tut tut kereta melaju. Awas jangan kebablasen, simbok cukup turun di Tawang, Semarang pk 13.15.

Kursi tempat duduk A (dicatat biar jadi pengingat kalau memilih dekat jendela kiri, arah ke Timur). Selama perjalanan kursi sebelah kosong menjadi penghuni 2 kursi hehe. Menikmati panorama sepanjang perjalanan, dengan fokus ingatan pantai Utara Laut Jawa sekitar Pekalongan.

KA Argo Bromo bonus sawah dan pantai, hehe foto bluur

Nah ini dia agenda khususnya. Sebagai lansia (haha terlewat bertahun) melakukan registrasi di customer service KAI stasiun Tawang Semarang. Nah lansia mendapat fasilitas reduksi sebesar 20% untuk pembelian tiket melalui KAI access maupun tiket go show.

Beneran sudah mencoba fasilitas reduksi harga tiket? Sudah dong. Pertengahan Juli 2022 menjajal pembelian tiket Argo Sindoro via aplikasi. Memilih keberangkatan pagi dari Semarang 06.00 sampai Gambir 11.40. Pertimbangan hari kerja, simbok dapat naik kendaraan sendiri di siang hari, meski akhirnya dijemput mas mbarep.

Melaju bersama Argo Sindoro di pagi hari

Ini dia tangkap kamera saat sampai di stasiun Tawang sebelum Mentari terbit. Suasana peron masih lengang. Seperti biasa bawaan standar minimal: tas selempang untuk tiket dll, ransel cangkul eh laptop dan 1 koper ukuran kabin.

Peron stasiun Tawang di pagi sunyi, kompartemen kabin saat tidak berjejal barang

Lah hanya 1 koper kabin mengapa terlihat dipanggul ringan porter? Terpikat dengan krida seorang porter, beliau membantu memandu penumpang yang cetak boarding pass di mesin. Tanpa kentara beliau mengarahkan masukkan kode booking, cari lalu cetak tiket.

Menyilih waktu bangun pagi penumpang dapat melanjutkan tidur nyaman. Oh ya simbok mendapat tempat duduk B (sisi kanan Lorong, arah ke Barat). Eh Kembali menikmati kursi kosong di sebelah. Kembali menikmati sisi kanan perjalanan.

Tumpukan loko tua di dekat stasiun Cirebon

Hamparan sawah, aneka stasiun antara. Menarik saat melihat tumpukan gerbong tua di sekitar stasiun Cirebon. Juga menarik amatan kehidupan selintas saat berkereta, interaksi antara awak kereta dengan para penumpang.

Begitupun usai kunjungan 1 minggu, saat Kembali memilih berkereta lagi. Menjajal layanan di KAI accces yook, simbok pesan tiket tentunya dengan reduksi harga plus layanan taksi dari stasiun Tawang Semarang ke rumah.

Kembali memilih perjalanan pagi. Hari kerja, simbok menjajal pesanan taksi dari rumah anak ke Gambir dengan pesanan terjadwal (malam pesan untuk pagi hari). Olala ternyata kami para lansia juga sangat perlu belajar ramah aplikasi hehe.

Dini hari ke stasiun yook

Pesanan taksi pk 05 eh ternyata dijemput pk 04.40 sampai stasiun Gambir terlalu awal pk 05.20 untuk keberangkatan KA Argo Muria 07.05. Ya wis kesempatan nongkrong di Gambir yang berdenyut berjubel di pagi hari.

Naik kereta api tut…tut..tut

Meski bawaan selalu ringkas, simbok sangat irit gerakin otot punggung. Inilah salah satu alasan pilih kursi dekat jendela. Bila malas naik dan turunkan koper meski sekitar 8 kg, saya rela meletakkan koper di sisi jendela. Paling sedikit mengurangi ruang gerak kaki, yang bagi simbok masih tetap longgar. Tanpa mengganggu penumpang yang duduk di sebelah.

Kenapa posisi kursi saya catat? Karena saat pilih seat pesan, saya kembali naksir posisi dekat jendela kiri. Teringat saat naik Argo Bromo, saya kembali pilih kursi A, weladalah ternyata kursi A berada di sisi jendela kanan. Yah saatnya gantian mengulik sisi kanan perjalanan dari Barat ke Timur.

Panorama dari jendele kereta sisi kanan (kembali foto bluur belum terampil potret dari kendaraan yang melaju cepat, Jakarta-Semarang)

Mata simbok seperti biasa tertambat pada hamparan sawah mulai dari tanam hingga panen. Naluri sangat dasar merasa nyaman melihat hamparan sawah penyedia kecukupan pangan. Sawah berpadu dengan pohon mangga sebelum daerah Cirebon. Pengingat paduan padi sawah dengan tanaman jeruk di daerah Purworejo.

Menjelang stasiun Tawang Semarang, dering tilpun terdengar panggilan dari driver taksi penjemput. Beneran terintegrasi antara layanan kereta dengan taksi. Driver berada di areal kedatangan sambil menyebut nama calon penumpang, wkwk serasa dijemput dengan papan nama.

Eits saat kendaraan hendak jalan kan perlu pass code 2 digit ya. Lah kenapa belum muncul di aplikasi ponsel simbok? Bapak driver menghubungi petugas armada taksi dan disarankan kami ke customer services KAI. Lumayan butuh waktu untuk sinkronisasi informasi yang akhirnya terkirim ke ponsel simbok. [mungkin ini case pada simbok. Intinya ada komunikasi dan terbantu oleh koordinasi dari armada kereta api dan taksi]

Woke ini cerita simbok tentang lansia nyepur. Siapa tahu lain kali berperan sebagai duta lansia dan kereta hehe…. Salam sehat selalu.