Pilah-pilih di Pusat Kerajinan Monel Desa Kriyan, Jepara
Menggalang kebersamaan melalui pergi bersama, keluarga kebun blok JT1 memilih tujuan Jepara. Layaknya keluarga gunung selalu ingin tahu ke mana aliran air gunung menuju. Setelah menikmati perjalanan selama sekitar 2 jam diiringi oleh karaokean penyanyi-penyanyi kebun sampailah kami ke tujuan pertama di Pusat Kerajinan Monel di Desa Kriyan, Jepara yang berada di jalur Kudus – Jepara.
Kabupaten Jepara mengandalkan sektor industri dan perdagangan sebagai sumber pendapatan daerah. Aneka kerajinan semisal rotan di Desa Teluk Wetan, tenun Troso, industri roti di Desa Bugo, perusahaan konveksi, monel dan utamanya adalah kerajinan mebel ukir. Beberapa desa pengrajin perhiasan monel tersebar di Kecamatan Kalinyamatan dan Pecangaan.
Berjajar puluhan toko penjual aneka perhiasan di sepanjang jalan, namun pada suasana liburan Iedul Adha hanya ada 2 toko yang buka yaitu Cahaya Indah dan Griya Monel. Segera peserta ‘jalan-jalan suka’ menyebar ke arah dua toko tersebut, ibu-ibu dan remaja putri sibuk memilih dari aneka model yang tersedia, beberapa bapak menemani keluarganya baik dalam memilih maupun bersiap menyelesaikan urusan di kasir. Adapula yang hanya senang menikmati suasana perburuan dan menjepretnya untuk materi postingan…..
Kedua toko yang buka semata-mata hanya menjual produk tanpa ruang produksi, untuk tujuan wisata pembelajaran bisa dipilih toko yang menyajikan proses dan produk. Kemilau monel tahan karat dibandrol dengan harga yang terjangkau, giwang mulai dari 15K, giwang titanium 25K, pasangan kalung beserta liontin titanium kurang dari 100K, aneka cincin mulai dari 25K. (Untuk menghindari salah tafsir, K disini menunjuk kilo atau ribu, 15K bermakna 15 ribu rupiah, bukan K untuk karat standar mutu perhiasan).
Ayoook dipilah, dipilih dan diputuskan untuk dibayar. Kurang dari 1 jam dari waktu yang diagihkan oleh pemandu wisata, rombongan sudah kembali memasuki bus dengan wajah ceria menggenggam aneka perhiasan monel dan titanium. Mari lanjut ke Museum dan Pantai……….
Tony Ahmad said:
Boleh saya minta no telponnya.
Insya Allah saya akan berkunjung.
Fatony madura
rynari said:
Mohon maaf saya tidak mencatat no tilp toko tsb. Terima kasih
adit toys nbx said:
mbak bisa kirim ke papua gak?
Q dri Demak tpi usaha Q di Papua..
___
Sila kontak langsung dengan perajin monel dari Jepara, saya hanya pengunjung saja
Terima kasih
Enny said:
Wahh saya belum pernah ke Jepara….
Ternyata perhiasan Monel dari sini ya….hahaha…bener2 nggak gaul nih.
____
Kebetulan kami jalan bareng ke Jepara Bu Enny, jadinya mampir…
andreas said:
boleh minta nomer hp yang bisa dihubungi..semisal kami berkunjung dengan murid-mirid kami apa bisa
____
Terima kasih Pak andreas, sayang sekali saya tidak memiliki no hp perajin monel Kriyan. Senang sekali membawa murid-murid belajar dari kondisi lapangan. Selamat berkarya
bintangtimur said:
Trima kasih informasinya, mbak Prih…kalau kapan-kapan ke Jepara, saya sudah punya referensi tentang monel ini…menghargai dan membeli produksi dalam negeri, tentu membuat perekonomian kita makin bersinar ya, mbak…
___
sama-sama Jeng Irma, apalagi kalau belanja untuk ataupun bersama ibu-ibu anggota Persit sak batalyon pastinya pedagang perhiasan monel tersenyum lebar hehe….
mama hilsya said:
saya skip aja kalo untuk belanja perhiasan… enakan cari yang lain bu, hehe
___
Ayo belanja-belanja, dari Jepara saya pasti tergoda kacang oven gurih manisnya Jeng…
harumhutan said:
aaaahh..aku suka titanium dan perak,ya monel juga sih..
itu piliahnya pas beenr yang berbatu hitam bu cantiiikkk,,,*cincin…
murah murah yaa? waah aku bisa kalap itu kalo liat cincin monel ato titanium 😀
___
Pastinya kalap, desain cantik harga terjangkau…..
Cincin berbatu hitam… di jari lentik putri model kebun….
Lidya said:
Jepara tempatnya mbak susi nih ya bun 🙂 jadi pingin punya cininnya 🙂
___
Iya ya Jeng Susindra bermukim di Kota Jepara, ayo kapan saat Jeng Lidya pulang Semarang memborong aneka perhiasan monelnya. Salam