Tag
Berkebun di pagar, bertanam dalam pipa pralon, bertanam di talang, Tiada kebun pagarpun jadi, verti culture
Tiada kebun pagarpun jadi
Untuk menyiasati hobi berkebun namun tiada lahan, berbagai wadah semisal pot, pipa pralon, talang, gelas plastik air kemasan, botol plastik bekas serta aneka tempatpun jadi. Tak cukup tempat mendatar, teknik bersusun (verti culture) bahkan menggantung di pagarpun jadi.
Selamat berkebun.
ysalma said:
Duh, sayuran di pot-pot semuanya segar dan hijau, pengen metik.
saya baru bisa tanaman keras yang di pot, sayur ga bakal telaten *terkalahkan oleh malas
_____
Siapa bilang Uni malas, begitu merasa sensasi panennya ketagihan bertanam sayur di pot hehe
edratna said:
Kebetulan di komplek perumahanku (namanya kampung Citra) ibu-ibu dan bapaknya suka berkebun….saya juga pengin punya pot tumpuk itu, karena halaman rumahku sempit.
Cuma mesti bikin sendiri, nggak bisa beli…dan di kampung sini, lagi digalakkan menanam buah naga. Saat awal pindah ke kompleks sini, banyak yang rumahnya penuh bunga2an..sekarang berganti tanaman bayam, labu, buah naga, terong, seledri, tomat, cabe dll…jadi pengin deh…..
____
Semangat berkebun Ibu Enny, woo buah naga pajangan sekaligus pemasok pangan. Untuk sayur-sayuran yang berumur pendek dengan warna/i daun menjadi pemikat rumah tangga mengusahakannya. Salam
Ping-balik: Menularkan Urban Farming | RyNaRi
Pakies said:
Rumah saya saat ini juga ndak punya “halaman tanah” untuk menanam, auntuk itu saya menyiasati naman lombok dan beberapa sayuran semusim dengan menggunakan polybag yang saya letakkan di lantai atas, di tempat penjemuran. Selain mendapat hasil panen secukupnya, juga mengurangi efek panas di rumah
____
Nikmatnya petik panenan di halaman sendiri ya Pak, tak masalah halaman tanah ataupun lantai atas penjemuran. Untuk asri sekaligus teduh ya Pak. Salam
Ping-balik: Menyoal Pagar Pekarangan | RyNaRi
Lyliana Thia said:
Tak ada lahan bukan alasan utk tidak berkebun ya, Bu..? 🙂
*mencoba membangkitkan semangat berkebun lagi*
Tapi wabah tikus,… Bagaimana mengatasinya, Bu Prih..? 😦
__
Jeng Tia rajin berkebun dan terasa menikmatinya
Sukurlah Jeng, semangat berkebun lagi selalu ada tantangan dan kegembiraan di dalamnya
Woo biasanya penyelesaian masal baik melalui aplikasi rodensida maupun fisik.
Selamat berkebun
Imelda said:
Bagus mbak… aku sebenernya juga bisa begitu di apartemenku. Cumaaaaa di sini kan 4 musim mbak. Pas mau tanam, eh udah ganti musim. Seringnya beli biji-bijian dan tidak tertanam deh.Nanti setelah kembali dari tahun baruan baru mau tanam tulip spy bisa mekar bulan Mareta/april
____
Penduduk Jepang sangat efisien dalam penggunaan lahan ya mbak. Bungsu kami pernah membuat paper yang diinspirasi oleh penanaman di bawah tanah di Jepang. Menunggu foto tulipnya mbak EM biar serasa di Keukenhof ah (impian yang belum terwujud).