Warung Nggoenoeng di Pinggang Merbabu
Warung Nggoenoeng di Pinggang Merbabu
Berdasarkan hukum DM (diterangkan-menerangkan) aturan dalam tata bahasa Indonesia yang dicetuskan oleh Sutan Takdir Alisyahbana, warung dalam kata majemuk Warung Nggoenoeng disebut sebagai pokok isi dan nggoenoeng sebagai sebutan isi. Warung nggoenoeng bisa bermakna sebagai warung yang berada di gunung entah lereng ataupun mendekati puncak. Kaidah tersebut di penuhi karena Warung Nggoenoeng berada di pinggang G. Merbabu tak terlalu jauh dari wisata Kopeng, tepatnya sebelum wisata Kopeng dari arah Salatiga.
Warung nggoenoeng senada dengan warung sate, bisa bermakna sebagai warung yang berjualan gunung. Nah apakah kaidah tersebut dipenuhi? Sangat terpenuhi, yang dijual adalah panorama gunung. Mari simak, dari pelataran maupun ruang makan bagian depan warung ini menghadap ke Gunung Telomoyo di sisi kiri dan bukit Gajah Mungkur di sisi kanan. Sedangkan dari ruang makan dengan pilihan kursi ataupun lesehan di pendapa bagian belakang rumah terlihat menghijaunya hutan pinus penjaga Merbabu. [bisa menabrak pakem ya, pendapa yang biasanya terletak di bagian depan koq saya sebut di bagian belakang]
Warung dengan dukungan panorama elok ini menyajikan aneka sajian diantaranya yang sangat banyak dipilih adalah olahan iga. Menambah kalori dari sajian hangat sedap di udara Kopeng yang dingin pastinya menenangkan perut, menjaga kehangatan dan terhindar dari masuk angin. Nasi goreng yang umumnya ramah bagi setiap perut pengunjung, mari pilih nasi merah goreng yang unik dan nasgor sega jagung yang khas, apalagi bila diiringi tembang caping gunung…. Untuk minuman tersedia aneka pilihan, mau mengikuti jejak saya yang penasaran dengan sajian boyo ngambang…ternyata saudara tape ketan yang dicemplungkan dalam wedang kopi, rasanya hm..perpaduan kopi-tape membuat lidah rada kaget penasaran.
Mamah Kusnandar dan Warung Nggoenoeng
Warung nggoenoeng juga bisa dimaknai sebagai warungnya penyuka gunung, pengunjung maupun pemiliknya penyuka gunung. Adalah keluarga Kusnandar pemiliknya. Awal mengetahui Tante Lanny Kusnandar sebagai pemilik gerai aneka snack di Kumpulrejo Salatiga. Aneka snack sedap dengan tampilan cantik dijajakan. Setiap ada acara di rumah dengan mudah saya meminta bantuan Tante Kusnandar, Tante minta tolong diantar sekian porsi snack sekian macam utamanya macaroni skotel atau soes kranjang isi pisang paduannya terserah Tante. Beliau menata paduan dan ukuran masing-masing snack dengan elok dan kami pelanggan bisa bayar saat pesanan diantar. Bisnis yang berlandaskan layanan saling percaya.
Pada saatnya Om dan Tante Kusnandar memutuskan tetirah bermukim di pinggang Merbabu dan bisnis aneka kue diteruskan oleh keluarga. Jiwa bisnis beliau tetap melekat, halaman depan di sulap menjadi warung. Prinsip keramahan tetap beliau pegang, beberapa tahun lalu saat kami berkunjung mencicipi sajiannya, dengan ramah Om (alm) dan Tante menunjukkan bangunan terbuka di belakang rumah beliau yang dirancang untuk melayani aneka pertemuan.
Kunjungan beberapa hari lalu, kembali berjumpa dengan Tante Kusnandar yang tetap setia menyapa pengunjung meski karyawannya cukup banyak. “Apa khabar Tante, semoga tetap sehat ya” beliaupun menjawab ramah. Pelabelan “Asli Mamah Kusnandar” di bawah papan nama warung sebagai penegas janji apiknya sajian dan pelayanan.
Mau mencoba panorama dan nasgor jagung gunung? Yook…. [postingan ini sungguh bukan pesanan, hanya mencoba menangkap aura semangat pyayi sepuh yang tetap berkarya, diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama]
Ry…. si bunda ini pastinya ngacay membaca tulisan kulinermu yg berhasil bikin bolak balik menelan liur…. 😊
Santapan yg disajikan nampaknya mampu mengenyangkan mata dan perut ( plus bonus keramahan Ibu Kusnandar)
Ry….kapan kesana lagi ajak aku ya….pliiiss 😊😊
Salam
___
Ayoo bunda, kita ngemil nasi goreng jagung bersama sambil kopdar…
Salam
Ping-balik: Buah Bisbul di Borobudur | RyNaRi
pemandangan alam pegunungan yang indah, udara sejuk, makanan nikmat dan keramahan pemilik warung nggoenoeng yg inspirratif pastilah membuat pengunjung puas bersantap di sana
____
Ya Mbak Monda perpaduan yang menjadi faktor penentu daya jual dan kenyamanan pengunjung….
Mantap dan puas santapnya…
Bu, kula kok penasaran… niku wit napa sing wonten foto kados nembe buah ngrembuyung?
____
Bunga balon,Jeng….sedang in untuk rangkaian bunga, nama latinnya Gomphocarpus physocarpus sinonim Asclepias physocarpa
Info dari http://en.wikipedia.org/wiki/Gomphocarpus_physocarpus
ah, berharap bisa menikmati nasi jagung di warung nggoenoeng bersama Bu Prih… 🙂
____
Harapan saya juga Jeng, menemani Diajeng nostalgia di Salatiga kota kenangan masa kecil….
mana foto makanannya ibu.??
pengen liat sego jagung kangen juga uda lamaaaaaaaaaaaaaaa banget ga pernah makan sego jagung nasi goreng sego jagung, duh itu makanan pas kecil dulu..
___
Hehe sengaja mengin-nengini Jeng Wiend ah, yook dicicip nasgor jagungnya….
Tumben fotonya sedikit nih Bu, bikin tambah penasaran dengan keindahan panorama yang disajikan Warung Nggoenoeng. Sajian makanannyapun unik, bikin penasaran dengan rasanya
___
Hehe, nasgor jagungnya keburu disantap… sedangkan keelokan panorama gunung terlalu asyiik dinikmati malah lupa didokumentasikan hehe…
bis delivery bun nasgornya?
____
Haloooo Warung Nggoenoeng, tolong kirim 2 porsi nasgor jagung tidak pedas untuk Cal-Vin di Bekasi ya… Trima kasih..yook Jeng ditunggu..hehe…
Nasgor jagung yang hangat pasti sesuai dengan suasana gunung ya Bu …
Hmmm, mendadak lapar .. hehehe
___
Loh loh janjian nih urang Bandung, Jeng Dey jeung Teteh Erry….
Sajian jagung gunung selalu bikin lapar ya Jeng
Ikutan mendadak lapar…nyemil yook…