Tag
aduh biyung, bumi Lambung Mangkurat, cabe hiyung, cabe terpedas di Indonesia, tingkat kepedasan cabe
Cabe Hiyung…Pedasnya Aduh Biyuuunggg
Saat berkunjung ke Bumi Lambung Mangkurat, selain menikmati kesenian mamanda, beruntung mendapat kesempatan sejenak blusukan ke kebun di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Mengamati deretan polibag tanaman cabe rawit dengan tampilan menarik, beberapa teruna kebun memberikan penjelasan ini adalah cabe rawit Hiyung, cabe terpedas di Indonesia dan sedang diusulkan mendapat sertifikat unggul nasional. Sosoknya merimbun dengan buah tegak ke atas, kombinasi warna buah hijau segar saat muda, sedikit keunguan dan oranye kemerahan saat menua.
Perunutan lanjut, cabe hiyung ini berasal dari Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan. Menurut litbang pertanian, plasma nutfah ini telah terdaftar pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementarian Pertanian RI No 09/PLV/2012 tertanggal 12 April 2012 sebagai varietas lokal dengan nama cabai rawit Hiyung.
Cabe ini konon adalah cabe terpedas di Indonesia, dengan tingkat kepedasan 17 kali dari cabe rawit biasa. Rasa pedas ini berkaitan dengan kandungan senyawa capsaicin yang mencapai 94 500 ppm. [sebagai informasi capsaicin adalah senyawa aktif metabolit sekunder penanda genus capsicum dari aneka jenis lombok atau cabe]
[Tingkat kepedasan biasanya dinyatakan dengan satuan pedas Scoville (Scoville heat unit=SHU), paprika atau cabe manis memiliki tingkat kepedasan yang sangat rendah (<100 SHU), cabai biasa 1000-10 000 SHU, habanero yang menghebohkan memiliki 100 000-600 000 SHU, naga jolokia atau bhut jolokia yang dijuluki ghost pepper dari Bangladesh dan India lebih pedas lagi >satu juta SHU. Entah berapa SHU tingkat kepedasan cabe rawit Hiyung, saya mencoba melacak beberapa sumber belum menemukan data kuantitatifnya]
Selain rasa pedas yang membuat penikmat menyeru aduuuh biyuung saking pedasnya, cabe hiyung ini juga memiliki keunggulan daya simpan yang cukup lama pada suhu kamar/ruangan, libang pertanian mencatan bertahan hingga 10-16 hari, hal ini memberikan nilai tambah ekonomi sehingga cabe ini laku keras di pasaran dengan harga yang tinggi. Kini cabe hiyung sedang menunggu proses sertifikasi sebagai cabe unggul nasional nan pedas. Menjadi kekayaan plasma nutfah sarana kesejahteraan petani dari bumi Lambung Mangkurat.
Gunyut saketi said:
cabe rawit hiyung, alias cabe lokal asal kalimantan masih kalah jauh pedasnya dgn cabe luar negeri bernama cabe Carolina Reaper SHU mencapai 2.200.000,- paling pedas didunia, cabe rawit hiyung cuma SHU 600,000, jadj msh ketinggalan, bukan saya tak bangga dgn produk lokal tp bagi pecinta cabe mari kita kembangkan varietas terbaru yg lebih pedas lagi.
rynari said:
Setuju sekali, bersyukur atas pencapaian dengan tetap berusaha inovasi baru. Ada cabai India dengan tingkat kepedasan yg pool. Terima kasih atas masukannya
Ping-balik: Rona Rasa Pasar Martapura | RyNaRi
kutukamus said:
Oya, gara-gara postingan ini saya jadi terpikir untuk merevisi artikel lombok saya sendiri—aspek serendipity-nya (bahwa sebuah ‘penemuan’ tidak harus rumit) sedikit lebih dijabar. Jadi terima kasih. 🙂
__
Walah jadi tersanjung nih, mangga-mangga silakan saja. Salam
kutukamus said:
17 x lipat? Oh, tidak! Dijamin aduh biyung huh..hah..huh..hah.. Sebenarnya angka ppm lebih objektif ya Bu Prih? Tapi demi menghormati ‘penemu’, skala Scoville tetap dipertahankan (saya pernah baca ada lebih dari satu versi pengali untuk angka konversi ‘standar industri’ SHU-nya). Terima kasih infonya. Mungkin kapan-kapan saya akan coba sebagai campuran nasgor dulu, sebelum berjibaku dengan lunpia atau tahu 😀
_____
Saling berbagi info ya Mas KK
Aha berjibaku dengan lunpia Semarang atau tahu Bandungan nih….
salam
mangcara said:
Baru tau saya ada cabe hiyung 🙂
sayang ditempat saya panas ga ketulungan, pernah coba tanam bibit cabe hasilnya kering semua kalau ga dijadiin tempat tinggal kodok ancur deh semua
___
Salah satu kekayaan alam Kalimantan Selatan
Kondisi cuaca panas sekarang berat ya untuk penanaman bibit, tunggu sebentar di awal musim penghujan.
Salam
chris13jkt said:
Wah ada cabe yang lebih pedas dari rawit biasa? Mudah-mudahan nggak sampai salah nyomot saja mengingat bentuknya yang mirip. Bisa langsung kebakar lidahku kalau salah gigit cabe hiyung ini
____
kalau salah comot berabe ya Pak, siip masukan untuk labeling hasil panen. Salam
wi3nd said:
lebih pedes dari rawit jawa/rawti setankah bu?
wuuih patut dicoba ini…
*ambilbakwandantahuisimakanpakerawithiyung,makyuus puedess kringet jrojos sepertinya 😀
____
Tidak berani coba Jeng, lah wong rawit biasa saja sudah nangis kepedasan
Ayoook tambah combro lima biji Jeng…..
Reni Judhanto said:
Komenku tadi masuk gak mbak?
___
Tumben Jeng, ketangkep aki spam, sudah dibebaskan nih
Salam