Kayangan Api di Hutan Jati
Usai menikmati upacara 17 Agustusan di Alun-alun Bojonegoro, mas Ragil menawari menikmati blusukan di Kota Rajekwesi ini, pilihanpun jatuh pada Kayangan Api di tengah hutan jati. Yook capcus… Melintas sekitar 15 km di jalanan mulus ke arah Selatan dari pusat kota, kami sampai di pasar Kecamatan Dander. Penunjuk arah Kayangan Api menuju ke kanan menyusur jalanan aspal berseling tanah khas pegunungan kapur, pada beberapa ruas berupa jalan cor menuju Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Dari peta GPS tidak terdapat persimpangan yang berarti, namun untuk meyakinkan diri kami menggunakan GPS (gunakan penduduk setempat) yang dijawab, silakan terus saja hingga mencapai wana/alas jati (Tectona grandis) dan melihat gerbang di arah kiri.
Inilah gapura Kayangan Api dengan peringatan dilarang berburu untuk melindungi fauna setempat. Kayangan api sembunyi di tengah hutan jati nan sunyi….
Sampailah kami di loket berhiaskan pagar berornamen batu menarik
Lapangan parkir yang cukup luas dan teduh oleh pepohonan besar mengarah ke gerbang utama berpintu jati nan lebar dengan ornamen dahana/agni/api di bebatuan candi gapura. Ornamen api yang menjadi inspirasi batik Bojonegoro motif Parang Dahana Mungal. Gapura dengan nuansa kental Majapahit.
Geologi Kayangan Api
Kawasan Kayangan Api merupakan fenomena geologi alam dengan formasi terdapat semacam retakan/celah keluarnya gas alam dari dalam bumi yang tersulit oksigen bebas dari atmosfer sehingga menyala dan tercipta api abadi yang tak pernah padam meski terguyur curahan hujan lebat. [Kayangan Api menjadi bagian api abadi ke 2 di Indonesia yang kami kunjungi selain api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan]
Api abadi menyala di tumpukan bebatuan yang sekelilingnya dibuatkan semacam pelataran perapian. Untuk dapat menikmati nyala api di siang hari perlu menyusuri sudut yang pas sehingga kobaran api terlihat jelas (meski saya juga sulit mengabadikan melalui kamera hehe). Kini sedang digarap wisata Kayangan Api di malam hari.
Selain api abadi, dijumpai air blekuthuk di kawasan ini. Sumber air berupa sumur dengan air selalu bergejolak menimbulkan bunyi blekuthuk-blekuthuk dengan aroma belerang kadang menyengat.
Legenda Kayangan Api
Layaknya fenomena alam selalu bersanding dengan cerita legenda. Kayangan Api dikaitkan dengan tokoh asal Kerajaan Majapahit yaitu bersemayamnya Eyang Kriyokusumo atau Empu Supa alias Mbah Pandhe. [kenangan masa kecil saya mengajarkan bahwa pandhe berasal dari bahasa Jawa yang berarti ahli membuat alat maupun senjata dari besi. Besi dipanaskan sehingga agak lunak dan dibentuk atau dicetak menjadi senjata/pusaka ataupun alat pertanian]
Aneka upacara penting yang membutuhkan unsur alam api mengambil api dari api abadi Kayangan Api ini tentunya dibarengi ritual khasnya.
Wisata Kayangan Api
Letaknya yang berada di tengah hutan jati yang tenang dan sejuk menjadikan bagian wisata andalan Bojonegoro. Pengunjung dapat menikmati kobaran api dari bangku yang tersebar di pelataran teduh ataupun dari pendapa.
Hendak belanja oleh-oleh khas daerah hutan jati? Mari dicoba emping garut dengan tampilan sangat mirip dengan emping mlinjo. Tanaman garut (Maranta arundinacea) tumbuh subur di keteduhan hutan jati. Bersyukur atas pembinaan UMKM ini sehingga industri kecil berbahan baku lokal khas hutan jati dapat berkembang.
Mencari mana ya yang disebut pohon cinta? Ooh bersatunya dua pohon tak jauh dari air blekuthuk inilah yang disebut pohon cinta. Bahasa marketing yang handal, labeling cinta menumbuhkan rasa penasaran. Selamat berbenah terus Taman Wisata Kayangan Api. Semoga maraknya sektor wisata meningkatkan ekonomi setempat seraya tetap menjaga kelestarian alam maupun budaya.
Mau singgah di Kayangan Api?
keren .. saya suka tempat seperti ini
tempatnya tidak terkenal .. saya baru tahu ada tempat seperti ini. Kelihatannya terawat dan bersih … menyenangkan main2 kesana.
Pengen foto di pohon cintanya .. hehehe
Bojonegoro serius berbenah, Kayangan Api sedang dipersiapkan untuk wisata malam untuk menonjolkan keelokan api abadi alaminya. semoga semua pihak bersinergi untuk kelestariannya. Salam
Kayangan Api, namanya cocok dengan tempatnya ya Mbak Prih. Sumber panas bumi yang menjadi Kayangan kalau sampai ke permukaan 🙂
Kayangan Api menjadi sarana berkat pemeliharaan masyarakat sekitar bila dikelola dengan baik ya Uni Evi, selama ini api ini menghidupi banyak warga. Salam
hutan jati saja sudah mempesona, ditambaah api alami gas alam jadi sesuatu yang unik yambak
Betul mbak, menikmati keelokan ciptaan di daerah yg sedang kita kunjungi. Selamat berakhir pekan