Tag
Campo dei Miracoli alias lapangan pelangi, Gerbang utama kawasan menara Pisa, Kawasan Menara Pisa-Situs Warisan Dunia UNESCO, Miring Menakjubkan, panel ukiran di pintu utama katedral Pisa
Miring Menakjubkan
Kawasan Menara Pisa-Situs Warisan Dunia UNESCO
Sekitar pukul 17an menempuh perjalanan panjang usai dolan ke Milan, bus parkir di kawasan wisata Menara Pisa. Kami pindah ke shuttle bus yang membawa ke dekat kawasan. Sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, aturan kunjungan cukup ketat diantaranya pembatasan jumlah kendaraan yang berseliweran. Menyusuri pinggiran pagar tembok tinggi laksana beteng dan memasuki gapura utamanya…aah inilah kompleks menara Pisa – Campo dei Miracoli alias lapangan pelangi.

Kawasan Menara Pisa-empat sekawan (Baptistery, camposanto (nyempil terlihat kubah), Katedral dan menara lonceng
Menara lonceng atau campanile yang fenomenal terletak di ujung belakang di sebelah belakang kiri katedral Pisa. Empat sekawan komponen utamanya…. Battistero di San Giovanni dengan kubah nan megah, bangunan untuk mengenang Yohanes Pembaptis berada di garda depan. Paduan lengkung membulat diselingi gaya gotik meruncing ke atas menambah keanggunannya dan merupakan baptestery terluas di Italia. Bangunan ini dikelilingi hamparan rumput hijau yang ramah pengunjung, aneka gaya pengunjung bersantai menikmati sore di kawasan sungguh terasa.
Berikutnya adalah Piazza del Duomo, lapangan berumput hijau luas dengan tanda larangan menginjak rumput yang menjadi rumah dari Katedral Pisa dan Menara lonceng yang lebih dikenal dengan menara Pisa. Katedral Pisa seperti pada umumnya bangunan berbentuk salib, pintu utama dari arah Barat penuh dengan panel ukiran cantik.

Katedral dan menara lonceng Pisa Torre di Pisa yang fenomenal berlatar hamparan rumput pallazo del Duomo
Sebagian pengunjung berjubel mendaki 294 anak tangga ke puncak Menara Pisa. Aneka gaya pengunjung untuk mendokumentasikan kunjungan, dominansi gaya terlihat mendorong ataupun menyangga seperti di gambar yang berseliweran di medsos. Tak pelak Menara Pisa menjadi ikon kota Pisa.
Bangunan putih memanjang berpintu rapat terletak di sebelah kiri katedral. Sayang baru ngeh setelah membaca ulang itulah pemakaman Camposanto yang bermakna tanah suci.
Bangunan merah bata memanjang di sebelah kiri katedral adalah museo delle sinopie (museum of sinopias) dimana lukisan asli camposanto disimpan. Bangunan ini merupakan bekas rumah sakit untuk merawat para peziarah, fakir miskin mendapat tempat berteduh dan makanan secukupnya, bagian dari pelayanan nyata gereja kepada masyarakat.
Waktu kunjungan ang sangat terbatas mengingat shuttle bus terakhir menuju parkiran utama adalah pukul 19, waktu kurang dari 2 jam komplit untuk piknik, pepotoan, belanja souvenir dan makan malam, menghasilkan amatan yang terbatas pula. [rasa lelah hampir 40 jam belum menyentuh kasur juga menyumbang pikiran tidak fokus hehe]
Saya malah tertarik dengan tembok beteng yang jarang muncul fotonya … tembok batu bata nan tebal. Selain bangunan masif dan hamparan rumput, agak sulit mencari elemen warna yang lain eeh terlihat bunga ungu menjuntai dari luar tembok dan terlihat kontras dengan gulma liar mengering yang menempel di tembok batu bata. [kebayang tanpa pengendalian eksudat akar yang asam mampu melarutkan perekat tembok] Masih berusaha melongok kawasan menara pisa melalui gapura utamanya yang terlihat cantik, barisan kubah baptistery, kubah duomo/katedral dan puncak menara lonceng.
[Miring menakjubkan, dalam rancangan Sang Perancang Agung setiap rancangan adalah indah]
cantik banget ya bu…
hanya lihat dari foto sudah kagum, apalagi kalau di depan mata….
waaaahhh….
Bermula dari kagum, tahu2 bisa berdiri di hadapan yg kita angankan..
Walau sudah miring tapi menara Pisa masih boleh dimasuki dan dinaiki tangganya ya?
Terlihat begitu Mbak. melihat dan menikmati dari jauh buat saya sudah mengagumkan, alasan dari nggak kuat menapak ratusan tangga
Baru tahu kalau di sekitar situ ternyata ada bangunan-bangunan lain dalam satu kompleks.
Trus mana nih fotonya Bu Prih lagi ngedorong menara? 😛
selama ini yang diekpose menara lonceng saja ya Pak, padahal satu kesatuan…
lah balung tua nggak kuat ngedorong malah keasyikan menikmati aneka gaya pendorong hehe..
Eropa itu ya hmm bangunan2 tuanya sedemikian indahnya meski sudah berusia berabad2.
promosi wisata sejarah dan arsitektura bangunan yang dibarengi dengan pemeliharaan dan konservasi memadai
peri kebun pengamat yang teliti..
iya itu tanaman liar musti cepat2 dibuang ya mbak, sayang nanti merusak bangunan..
ternyata ada 4 bangunan termasuk menara yang jadi cagar budaya ya..
selama ini hanya tau menara saja, trims mbak berharap suatu saat bisa ke sini
Ahaa keberadaan rumput di tembok batu bata merah menarik perhatian mbak.
Saya juga kurang tahu yg cagar budaya UNESCO menara miring saja atau kawasan yg terdiri dari empat bangunan utama ini.
Hanya masalah waktu mbak, semoga ke sana dg waktu kunjungan cukup, banyak detail amatan menarik buat pecinta bangunan klasik.
Anggunnya peninggalan klasik Eropa ini ya Mbak Prih. Indah juga. Duh kapan ya bisa sampai ke sini? Ikut menyisir tembok-tembok bata merah itu satu persatu. Bersender padanya atau mendekatkan telinga, barangkali ia mau membisikan kisah-kisah yang pernah ia lewati 🙂
Hanya masalah waktu Uni Evi…Khas Uni Evi begitu menyatu dengan wisata yang disambangi. iya kita rada aneh yang lain fokus di bangunan klasik megah, ini malah menelisik tembok batu bata terkelupas, hehe..
Apa benar menara pisa bertambah miring setiap tahunya? Thx
Dengan aneka upaya semisal pemasangan pelat baja di sisi berlawanan, penguatan pondasi dll diharapkan posisi kemiringan tetap tidak bertambah. Cmiiw…
temboknya seperti masih era dulu
Iya Kang model batu bata merah yg tebal.
Wah hebat bisa main sampai ke italy. Apa benar mbak di italia itu kental dengan sepak bolanya masyarakatnya? Maaf ni OOT pertanyaanya.
Hanya masalah waktu saja.
Benar Mas, masyarakat Italia suka melihat pertunjukan langsung semisal sepak bola maupun teater. Salam