Tag

, ,

Fajar Menyapa Halimun Dieng

Udara dingin mengundang gigil tubuh, namun keelokan fajar menyapa halimun yang tersaji dari teras depan Acacia Home Stay sayang dilewatkan….

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.31)

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.31)

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.42 am)

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.42 am)

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.44am)

Fajar menyapa Halimun Dieng (05.44am)

Penduduk berjalan pagi keluar dari masjid ataupun mengendong dagangan ke pasar di rembang pagi sudah biasa. Namun bapak petani dengan gulungan pipa oranye….ooh beliau menyiram tanaman kentang, laksana ayah memandikan ‘anaknya’ agar segar di pagi hari.

Menyiram kentang dini hari

Menyiram kentang dini hari

[Alam mengajarkan, bila suhu malam hari turun dan angin sangat lemah, suhu permukaan bumi akan sangat dingin dan memicu pembentukan embun beku di permukaan tanaman yang rendah semisal kentang maupun brambang. Kondisi ini hadir di setiap musim kemarau (Juli-September). Masyarakat menyebutnya dengan embun upas, embun yang ‘berbisa/mematikan’. Fenomena air membeku dan memuai, air dalam tubuh tanaman akan mendesak dinding sel dan pecah, pembekuan air di dalam sel menghalangi fotosintesis, tanaman akan mati dan alamat ladang puso, gagal panen. Selama masih memungkinkan, dengan kearifan lokalnya petani memandikan ladang kentang, mengebas embun beku dan menyelamatkan hasil panen. Gogrok asem…ilang bajang sawane…kari seger lan panene….]

Arjuna Dieng menyapa Fajar dan Halimun (05.49am)

Arjuna Dieng menyapa Fajar dan Halimun (05.49am)

Sindoro melatar halimun Dieng (05.57am)

Sindoro (ki) melatar halimun menyelimuti Candi Arjuna, Dieng (05.57am)

Halimun mengambang menyambut fajar. Alamak cantiknya…. Mari tengok, gagahnya Gunung Sindoro rumah sang fajar melatar Candi Arjuna berselimutkan halimun.

Hayo… saatnya kerja….. kamipun bergegas bersiap turun lapangan untuk pengamatan di lahan dan wawancara dengan petani di ladang mereka. Hingar bingar kehidupan ladang Dieng telah terasa, petani bersepatu boot, berkerudung sarung mulai berkarya. Uap membubung saat mereka dan kami saling bersambut bicara. Pedagang sayuran mulai memuat hasil bumi ke kendaraan dan melansirnya ke kota.

Embun Dieng (06.41am)

Embun pagi di Dieng (06.41am)

Embun nan cantik menyambut kami di hamparan ladang petani. Saatnya surya menjemput halimun …

Surya menjemput halimun (06.45am)

Surya menjemput halimun (06.45am)

Negeri di atas awan (06.45am)

Negeri di atas awan (06.45am)

Menatap halimun mengambang di atas kawasan Dieng Plato….inilah keindahan Dieng, negeri di atas awan….. Indah Tanah Airku…