Hijau Muda di Kota Lama Semarang
Kawasan kota lama Semarang bagian dari ikon kota dan tujuan PTD (Pelesiran Tempo Doeloe) siapa yang tak kenal? Sejarah maupun kekhasan kawasan yang kerap disebut The Little Netherland ini sudah kawentar. Akhir tahun 2013 seraya mengantar Mas Tengah ke bandara kami singgah sejenak menghirup hawa tua nan lama di kawasan ini …………
Deretan pohon ketapang sangat muda di depan Pabrik Rokok Praoe Lajar yang beroperasi sejak zaman kolonial hingga sekarang, betapa siklus selalu berputar, pohon kecil tumbuh bersama gedung tua. Seolah menegas harap peradaban jangan punah betapa banyak pekerja yang bergantung pada berputarnya roda industri. Ini dia lokasi tepatnya: Pabrik Rokok Praoe Lajar Semarang – PT Prau Lajar: Alamat: Jl Merak No 15 Tanjungmas, Semarang 50174 Jawa Tengah. Nomor telepon: (024) 3546234 Fax: (024) 3559674.
Rimbun hijau angsana seolah berikrar “Tuan Marta Badjunet, aku hendak menjaga MARBA” Penampilan gedung eksotis dengan warna dinding merah marun ini langsung menyergap pandang, terbayang kemegahan gedung ini saat dibangun di pertengahan abad XIX. Sirkulasi udara didapat melalui ventilasi unik berbentuk bulatan-bulatan dan deretan pepohonan berdaun hijau disampingnya siap menjadi filter udara kotor, menyerap karbon dioksida serta pancaran panas dari dalam gedung. Posisi strategisnya di Jl Let. Jend Suprapto No. 33 seberang Taman Srigunting tak pernah terlewati oleh setiap pengunjung kawasan Kota Lama.
Bentuk kubahnya yang khas mblendhuk (jawa) membuat Gereja GPIB Immanuel di jalan Letjend Suprapto No 32 Kota Lama Semarang ini kawentar dengan sebutan gereja Blendhuk. Gereja kuna yang dibangun pada 1753 ini hingga kini dipergunakan untuk kegiatan ibadah, posisinya persis di depan eks Kantor Balai Kota Semarang (sekarang kantor Jiwasraya).
Taman Srigunting berupa taman terbuka dengan penataan semi formal merupakan trandmark Kota Lama. Pada zamannya taman berbentuk parade plain ini sebagai panggung parade pasukan jaga kantor balai kota. Beberapa kali mengalami renovasi kini Taman Srigunting menjadi taman terbuka hijau, penceria hijau di tengah kawasan kota lama, paru-paru mini kota Semarang.
Kawasan kota lama yang terintegrasi antara pusat pemerintahan praja, industri, perdagangan, ibadah maupun transportasi (stasiun Tawang, Tanjung Mas) bagian dari prasasti betapa sesuatu yang besar (kota Semarang kini) berawal dari sesuatu yang utuh kecil. Sesuatu yang baru akan menjadi lama dan memberi ruang bagi si baru yang lain. Kawasan ini tak pernah berhenti memberikan inspirasi bagi pasangan calon pengantin untuk mendokumentasikan event preweed, fotografer maupun pecinta sejarah. Bahkan bagi pejalan awam seperti kamipun sangat menikmatinya. Sangat bijak berbekal topi/payung untuk menikmati setiap sudutnya yang menarik untuk dipelajari.
sekarang lebih tertata lagi kotanya
ingin ingin ingin ke Semarang!
Itung-itung isi pundi-pundi dulu
___
Siip pundi-pundi criing criing, craanggg Semarangggg
wah..kangen Semarang jadinya. Saya paling suka melihat Semarang malamhari dari atas,Bu Prih..
____
Sepakat Jeng, gemerlap di bentang luas dari daerah Candi Atas maupun Taman Gombel….
nah saya belum pernah ke pabrik rokok itu bunda
___
Sama koq Jeng, kami hanya lewat sambil moto….
Hahahah Taman itu mbak…pasti sering menjadi pelataran perang PG dan obyeknya hihihii….untuk framing gerejanya saya suka mbak, satu lagi jika ada tempat sampah, pasti jadi obyek foto mbak prih yach
____
Menunggu Bli ikutan perang tembakkan kamera di kawasan kota lama..
Loh Bli, saya baru nyadar kalau hobi nyampah sekalian ngebun hehe..
gigit jari saking pengennya ke sini mbak…
___
Ayo mbaaak ganti gigit lunpia Semarang saja….
Ping-balik: Sam Poo Kong – Merah Berlatar Hijau | RyNaRi
Ya Allah, kangennya sama kota masa kecilku >,<'
____
Semarang berbenah terus menunggu kunjungan warga pengenang masa kecil…
sudah lama nggak singgah ke sini, bu.. tapi rasanya udh lumayan keliling.. saya sih pengennya muter2 kota sekitarnya
____
Ayooooo kami warga sekitar Semarang menunggu kedatangan Mama HilSya. Sudah kembali ngelab kah?