Tag
pala gumantung, pala kesimpar, pating grandhul, pergola oyong atau gambas, pergola pare, pergola sayuran buah merambat, pergola waluh merah, ragam pergola
Ragam Pergola
Tahun lalu saat menyajikan WPC tema arranged, kebun rynari mengunggah pergola keluarga tetimunan cucurbitaceae dari pameran di rumah tetangga. Beberapa sahabat memberikan komen seperti lampu pating grandhul (bergelantungan). Nah kali ini dari pameran hortikultura di Soropadan (Magelang) kembali oleh-oleh pergola disuguhkan. Bila pada umumnya pergola dihiasi oleh tanaman merambat yang menyuguhkan keindahan aneka bentuk dan warna bunga, kali ini disuguhkan pergola dari aneka sayuran buah merambat.
Tanaman bligo atau kundur dapat tampil cantik sebagai pergola. Begitu pula tanaman pare dengan buah bertekstur butiran permata mempercantik pergola dengan juntaian buah dengan gradasi warna kehijauan menguning lalu menjingga hingga saatnya pecah mempersembahkan biji merah siap untuk melahirkan generasi baru.
Pergola cantik berikutnya adalah tanaman waluh atau labu. Labu jenis ini disebut waluh merah atau golden mama berbentuk bulat gepeng dengan warna oranye jingga kemerahan kaya beta karoten dan berukuran kecil sehingga tidak takut menjatuhi pengunjung yang menikmatinya. Kelompok waluh biasanya disebut dengan pala kesimpar tanaman merambat di tanah dan buahnya tergeletak di permukaan seperti pada semangka, timun suri, melon, krai dll. Dengan penanaman model pergola waluh si pala kesimpar penampilannya mirip pala gumantung karena buahnya tergantung di para-para …..
Ceme/gambas/oyong juga tak mau kalah menghias pergola dengan buah panjangnya. Tanaman hias sekaligus penghasil sayuran memberikan keteduhan. Untuk halaman terbatas perlu dilakukan modifikasi agar tetap tampak rapi. Selamat menikmati pergola dengan tampilan pating grandhul.
Aman dari ulatkah, Mbakyuu? Ngeri juga kalo ketiban hihihihi…
Dulu MbahTi selalu menghidangkan sayur gambas dengan misoa, hangat, sedapp… 😀
__
Kalau masalah ulat, saya kurang tahu Jeng, karena hanya menikmati di pameran
kalau menanam sendiri dan sedikit masih bisa dikendalikan manual
Sup gambas misoa sedap…
Jadi teringat waktu dikampung lereng timur semeru yang sampai sekarang tetap dipertahankan Ibu, Hampir sekeling rumah ditanaman berbagai jenis tanaman yang digunakan untuk menopang kebutuhan gizi di dapur. Dan semua jenis yang bergelantungan di atas termasuk favorit saya.
_____
Pekarangan nan teduh penuh tanaman berguna
Kebayang asrinya ndalemnya Ibu di lereng Timur Semeru
oyong enak banget buat tumis pake bihun 🙂
___
oo tumis bihun oyong, cari resepnya ah…
Keren mbak…di rumah saya yg lama dulu ada tanaman timun emas yg buahnya kecil kecilmerambat di pohon mangga. Nggak pernah brenti berbuah sayang waktu pindah engga sempAt bawa bibitnya.
____
Terbayang indahnya mBak Tyas, pohon mangga berbonus timun emas. Coba cari bibitnya lagi di toko pertanian terdekat atau jenis tanaman merambat lainnya tuk obati rindu pergola. Salam berkebun
Mba Prih, apakah ada yg menjual tanaman waluhnya? sy pengen tanem di depan rmh. mksh
_____
Mbak Ossy, bisa ditanam dari biji waluh yang sudah tua, sekarang waluh merah atau golden mom ini banyak dijual. Selamat berkebun. Terima kasih sudah singgah.
Wah, mbak…speechless saya, kereeeeen banget!
Betapa pergola dari sayur dan buah ternyata bisa menjadi pergola yang sama indahnya dengan pergola bunga.
_____
Bisa diganti juga dengan markisa Jeng, sayur, buah maupun bunga meramu keindahannya.
enak banget kayaknya punya pergola seperti itu ya. bikin adem dan cantik. Tp dulu rumah almarhum kakek saya juga ada, cuma suka ada uletnya. Jadi bikin geli juga
__
Wah tanpa ulat saja bulu halus dari daun cucurbitaceae sudah terasa sedikit gatal geli. Menjadi catatan ya keberadaan ulatnya, diupayakan pengendaluian dengan insektisida nabati.
Berhubung kontrakan saya kecil, tanaman markisa dibiarkan aja merambat di pagar depan rumah, padahal klo di tata kayak foto-foto diatas pasti buah2 yang bergelantungan bisa makin menarik tampilannya
___
Jadi pagar bertirai markisa, gelantungan buah membola dari warna hijau ke ungu, bunga nan putih pastinya cantik Jeng Naniek. Satria dan Nayla juga bisa belajar panen buah tuanya atau menunggu buah jatuhnya. Salam