Berbagi Rasa di BNS….Bona Melanglang
Menggenggam rasa membuncah di dada bahwa BNS benar-benar Batu Night Spectacular, spektakuler membuhul persahabatan Salatiga-Malang dengan keluarga Jeng Naniek, saya segera memasuki gerbang masuk untuk menjalankan tugas mendampingi teruna kebun. Loh koq banyak teruna kebun duduk bergerombol di sana-sini tak terlihat larut menikmati hingar bingar BNS, Dufan Jawa Timur?
“Ng.. nggak beda dengan pasar malam koq Bu, cuma lebih besar aja” ooh mungkin ini teruna kebun yang sudah sering menikmati keriuhan yang lebih heboh.
“Waduh Ibu…mahal sekali. Tiket rombongan hanya untuk tiket masuk karena untuk tiket terusan alamak mahalnya, sehingga tiap wahana kami harus merogoh kocek lagi”
[Yang ini kami para emak dan bapak kebun beneran manggut-manggut menyetujui, berhitung kunjungan satu KK dengan 4 orang berapa fulus yang dijumput dari dompet. Bila tidak semua anggota bisa menikmati semua wahana, mending dengan model membayar tiket masuk dan baru menambah di wahana yang benar-benar ingin dinikmati, namun bagi penikmat segala dan mengagihkan waktu cukup di BNS, tiket terusan pastinya jadi pilihan tepat]
“Hei…siapa yang sedang naik wahana ontang-anting diatas? Yook mendongak ke atas, lambaikan tangan pada sahabat kita, ikut rasakan kegembiraan mereka” Mereka saling memeluk saat sahabat yang berputar di atas tadi turun dengan kepala pusing.
“Ayook pindah ke wahana lain, nah itu ada sahabat yang lain sedang diputar-putar…ikut berteriak ach….saat mereka merasakan ketegangan rasa”
“Hehe…ternyata bisa ikut merasakan sensasi menikmati wahana tersebut ya Bu, meski kita tak dapat menikmati langsung” Oke, teruskan nak, tetap rasakan dan nikmati kegembiraan disesuaikan kondisi masing-masing ….
Aneka wahana menawarkan sensasi kegembiraan dengan aneka tingkat pacuan adrenalin, ada aneka permainan dengan hadiah-hadiah menggoda, pun kios menjajakan produk-produk yang pastinya memenuhi harapan penggemar wisata belanja.
Kami duo emak melipir sejenak ke wahana lampion dengan tiket @15K, ini dia penampilannya…….
[Foto-foto diatas sebagai pengikat kenangan atas keriangan trio rynari saat kecil yang begitu ceria menikmati majalah Bobo, untuk para keponakan pengagum Bona, juga utuk Babang dan Dedek] [sekaligus edisi mohon saran perbaikan tentang foto memfoto, blogging adalah universitas berbagi rasa pembelajaran]
Tidak terlalu lama kami di wahana lampion, mengingat tugas utama kami mengawal rombongan. Yap di BNS kami belajar berbagi rasa.
Aku ke situ pas belum lama di buka, Bu. Ceritanya waktu itu nggak sengaja. Permainan di dalam cuma sempat coba rumah cermin sama gokart, nggak tahu masih ada apa nggak waktu Bu Prih ke sana karena aku dengar banyak permainan yang diganti juga
___
Semakin banyak pilihan Pak untuk aneka permainan, arena gokart nya sungguh ramai, cukup padat dengan jarak antar wahana yang hampir saling berhimpit. Salam
Saya pernah sekali ke BNS ini, 3 th lalu. Tiket masuknya nggak terlalu mahal 12 ribu, tapi ternyata wahana2 lainnya mesti bayar lagi, jatuhnya mahaaaallll. Yg kusuka di sini cuma area lampion gardennya, keren. Kalo anak-anak nyoba 2 wahana saja selain lampion garden 🙂
___
Betul Jeng Lianny, tiket masuk saja biar tidak mahal lalu bayar sesua wahananya. Sama saya menyukai taman lampionnya. Salam
Lampionnya cakep ya. Anak-anak pasti suka nih.
____
Dari anak-anak sampai opa oma berbaur di taman lampion nih Uda
Wow, lampionnya keren2 ya Buuu *takjub*
____
Dibuat ngetwist seperti fiksinya Orin yah…