Pesona Posong Panorama Gugus Gunung

Tag

Kopi Kate, Pesona Posong Panorama Gugus Gunung, Pola Tlahap, Sindoro-Sumbing, Tembakau Kemloko

Pesona Posong Panorama Gugus Gunung

Blusukan ke gunung lagi yook….. kali ini ke pasangan Sindoro-Sumbing di Temanggung.

Sumbing (ki) – Sindoro (ka) dari sekitar Kaponan Magelang

Wisata alam Posong di Desa Tlahap, Kec Kledung menjadi tujuan. Dari arah Temanggung, sebelum tempat wisata Kledung Pass dimana Sindoro-Sumbing saling berhadapan atau malah berungkuran sangat mirip dengan Selo Pass (Merapi-Merbabu). Setelah balai desa Tlahap, memasuki gerbang Posong mendaki lereng Sindoro.

Pelita Posong

Jalanan berbatu gunung dengan lebar hampir tepat untuk 2 kendaraan dengan tanjakan lumayan. Bila rombongan datang dengan bus, biasanya berhenti di tepi jalan raya lalu disambung kendaraan kecil. Pelita menarik menyambut di mulut jalan utama Posong, memandu para pemburu fajar yang fenomenal di gardu amatan Posong. Jalan makadam berpagar pinus berdampingan dengan kopi, bulan Juni ini terlihat dompolan warna-warni merah-kuning-hijau buah kopi dan petanipun ria panen kopi.

Jalan berpayung pinus

Sejauh mata memandang terlihat hamparan si emas hijau tembakau Temanggung varietas Kemloko rapat membungkus Sindoro. Tembakau berpayung pohon suren, diantara pinus, juga integrasi dengan kopi arabika kate varietas Kartika, membentuk pola Tlahap yang khas.

Hamparan tembakau Kemloko

Ranum Kartika-Kopi di Posong-Tlahap

Hanya perlu sekitar 15 menit dari jalan raya Temanggung-Wonosobo, sampailah kami ke wisata alam Posong yang dikelola oleh para pemuda Desa Tlahap. Mari membayar retribusi 2K dan menikmati keelokan alamnya…….

Anjungan panorama Sindoro-Sumbing

Tersedia beberapa gazebo untuk beristirahat, fasilitas sembahyang dan toilet yang memadai, tolong tetap selalu memelihara kebersihan dan keindahan alam kita bersama. Yook menanjak ke gazebo agak di atas…terdapat beberapa himbauan untuk tidak masuk ke lahan petani, biasanya beberapa pelancong lupa diri masuk ke lahan petani dan gerakannya tanpa sengaja merusak tanaman harapan petani.

Menuju Puncak Sindoro

Dari gazebo atas pemandangan ke bawah menatap hamparan ladang berlatar lereng Sumbing. Saat fajar hari libur menurut penuturan Pak Yamidi dan Pak Ismanto pendamping kunjungan kami, tempat ini sangat penuh. Matahari terbit seolah berpindah tempat dari bulan ke bulan. [seiring posisi rotasi bumi terhadap matahari] Terlihat gugusan G. Sumbing, puncak Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Sindoro, Ungaran, Slamet dari tempat ini. [wah promosinya terbukti dari banyak blog sahabat memajang keelokan fajar di Posong]

Panorama ke arah Sumbing

Puncak Sumbing berkalung awan

Puncak Sindoro berselimut awan

Kenikir oranye di lautan hijau Posong

Oranye kenikir menjadi pengalih pandang dari lautan hijau di Posong. Bau tajam menyengatnya tak hanya kita yang tak suka bahkan hama perusak tanaman petanipun emoh menghidunya, jadilah si kenikir sebagai sahabat petani dengan sifat repellent si penolak hama. Pengetahuan alam lokal, alam memiliki keseimbangan tatanan alaminya, manusia tinggal mengenali dan memaksimumkan sistemnya.

“Hah….POS koSONG….” demikian seruan gusar tentara Belanda yang sedang mengejar prajurit kesatuan Pangeran Diponegoro tokoh strategi perang gerilya. Telik sandi Belanda menengarai bahwa P. Diponegoro sedang berada di daerah lereng Sindoro yang cukup terjal ini. POS koSONG merupakan bukti kekuatan intelijen tentara pribumi yang sudah beringsut dengan diam sesaat sebelum sergapan Belanda datang. POS koSONG menjadi prasasti hati belajar strategi. POS koSONG….jadilah POSONG…..

Mengawali hari dengan panorama fajar gugusan gunung……atau menyejukkan rasa di siang hari menghirup udara segar, mengistirahatkan mata dengan pandangan lepas ke segala penjuru….mematerikan cinta alam seraya menghisap jejak kepahlawanan P. Diponegoro….Wisata Alam Posong pilihannya…..