Tag
alun-alun kota Batu, Dawis Anggrek Goes to Malang dan Kota Batu, ketan legenda Kota Batu, kuliner Kota Batu, masjid tiban, petik apel dusun Junggo
Dawis Anggrek Goes to Malang dan Kota Batu
Kembali menggelar acara tahunan kami dolan bersama keluarga dasa wisma. Lah emak-emak pada dolan, mengapa tidak? Inilah Dawis Anggrek goes to Malang dan Kota Batu 2017.
Malam 1
Berangkat pukul 20an kami ber 11 ibu meninggalkan kota Salatiga dengan tujuan pertama Ponpes Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang sering disebut masjid tiban di Kecamatan Turen, Malang. Target kami bisa sembahyang subuhan di masjid bernuansa biru.
Hari 2
Target meleset, saat subuh kami singgah di salah satu masjid di wilayah Kepanjen. Ooh ternyata kapten mobil kami tidak hafal jalan ke Turen pun tidak terbiasa dengan aplikasi GPS. Baiklah mari minta bantuan mbah google sesekali dilengkapi dengan GPS alami alias gunakan penduduk setempat.
06.39-08.30 Ponpes Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang dibangun oleh KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam di Jl Anggur Desa Sananrejo, Kecamatan Turen. Apakah kami rombongan terpagi? Ternyata sudah banyak rombongan datang di areal ini. Bagi para pengunjung yang langsung datang ke tempat ini dan nantinya akan berlanjut kunjungan ke tempat lain, jangan khawatir cukup banyak tempat transit tersedia. Cukup lama kami di sini, memberi kesempatan yang mau sembahyang maupun eksplore kompleks biru nan megah. Berharap menjadi pembuka jalan bagi mimpi blue mosque di Turki. Jeruk dan apel manalagi layak dibungkus atas nama sarapan buah di pagi hari.
10.45 kami sampai di tempat transit yang sudah kami pesan yaitu pusat oleh-oleh Deduwa Kota Batu. Mandi pagi dan sarapan yang kesiangan, bahkan beberapa ibu dengan gesit membeli oleh-oleh awal.
11.30 kompleks Jatim Park 2. Pilihan pada paket Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Karena pernah masuk Milang Malang-Kota Batu dan menghemat energi saya bersama salah satu ibu tinggal di luar. Tak kalah asyiik koq menunggu di luar aneka pajangan sangat menghibur. Pun sempat mendahului chek in di penginapan.
15an kami meninggalkan kawasan Jatim Park II menuju penginapan. Foto-foto selonjoran di lantai yang ibu-ibu kirimkan dari dalam kawasan cukup menggambarkan betapa lelahnya beliau mengelilingi 2 obyek wisata ini namun kegembiraan mampu melunturkan sebagian keletihan. Waduh belum lagi kalau muterin Eco Park yang luas juga.
17.30 Saatnya menikmati Alun-alun Kota Batu. Sembahyang maghrib di masjid agung Kota Batu. Wisata kuliner pos ketan legenda, rumah susu ganesha, kacang rebus dan tahu petis, tambah meriah dengan naik kereta mini (haha kereta mini kami muati dengan emak-emak)
Pk 19an Makan malam di Warung Bambu. Saat ibu-ibu menghendaki suasana makan sambil santai, saya teringat dengan saung makan lesehan yang berada di jalur Selecta. Kunjungan sebelumnya, saya dijamu Jeng Naniek dan keluarga di Warung Bambu. Suasana asri, gemericik air jernih mengalir terpatri dalam benak. Meski tak sempat kontak blogger Malang dengan trio krucilnya saya mengulangi suguhan lesehan di atas kolam ini.
Hari 3
Makan pagi yang luar biasa ramai. Saat menginap di sini dipastikan ya sahabat sarapan lebih awal, baru kali ini kami menikmati sarapan dengan suasana hingar, nampaknya kapasitas ruang dan pengunjung sangat tidak sebanding, entah karena musim liburan yaak, padahal kami berkunjung di akhir pekan biasa. Penginapan ini hampir selalu penuh karena lokasinya strategis, waterpark permainan anak sekaligus pusat perbelanjaan. Sedikit mundur waktu perkiraan saatnya beberes yook dan pk 8.40an kami check out.
08.43 Stop Pak… ada yang kepengin Malang Strudle? Weh ternyata hampir semua tertarik mencoba, terpikat dengan sapaan abang aktor film yang menghiasi dos hijau.
09.15-10.20 Menikmati Taman Selecta yook. Cukup lama tidak berkunjung ke tempat ini ooh Selecta berdandan kian cantik. Apa yang kami lakukan…. Foto-foto dan nonton sinema 4D, lepaskan rutinitas dengan seseruan sebentar. Untuk menikmati taman cantik dengan sedikit menanjak, ibu-ibu sudah mendesah gelisah, ya wis kita pindah tempat lagi.
10.30 Memenuhi keinginan ibu-ibu yang ingin merasakan sensasi Wisata Petik Apel, kami menyapa langsung ‘penjaja’ wisata ini tak jauh dari pintu keluar taman Selecta. Kami dipandu ke dusun Junggo, Desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji. Luar biasa peminat wisata ini, kendaraan memadati jalan sempit di wilayah kebun apel. Lokasi kami petik apel berada di atas Desa Punten yang pernah kami kunjungi sebelumnya saat mengantar para teruna kebun.
Perjalanan kembali ke arah kota Batu, saya tanya ‘Ibu-ibu mau petik jeruk?’ ‘Mau…’ kompak amat jawabnya. ‘Tolong Pak sopir berhenti di depan’ menyeberang jalan menemui penjual jeruk keprok dengan tampilan besar dan segar. Harga per kg 15K yang besar (sekilo 4 buah loh ibu-ibu) dan 12,5K yang berukuran sedang Wisata petik jeruk. Astaga…’mbakyu kami tidak akan menawar hanya izin memilih dan timbangan anget yaak’ ‘Mari ibu-ibu silakan petik eh pilih jeruk’
12.10 memenuhi keinginan peserta untuk menambah oleh-oleh yook kami antar belanja di HC Putra, salah satu pusat oleh-oleh sekalian melaksanakan sembahyang dluhur. [uhuk kalau kami tunjukkan beberapa pusat oleh-oleh yang berbeda, sungguh tanpa ada komisi loh, hanya biar variasi, menurut ibu-ibu koq semakin ke sini harga barang yang sama makin murah dan agak menyesal belanja di awal] lesson learned belanja…jangan keburu beli mari bandingkan dulu, asal nggak kebanyakan perbandingan malah tidak jadi belanja hehe..
13.00-14.45 Museum Angkut. Mangga silahkan dijelajah dan pepotoan. Bersama beberapa ibu sepuh kami jalan santai tak merambah semua destinasi. Keuntungan bukan kunjungan pertama bisa lebih memilih (eh memang semua bagian tetap menarik koq). Aha kunjungan kali ini berhasil menikmati museum d’topeng yang dulu tidak sempat kami kunjungi karena sudah tutup, lah dulu datang pk 18an. Plus ada perform tarian daerah.
Saatnya pulang yook. Makan siang kesorean di Pecel Blitar sebelum Ngantang dilanjutkan perjalanan pulang singgah di masjid kawasan Wilangan. Perjalanan yang lumayan melelahkan sekaligus menggembirakan, membuhul kebersamaan. Tetap sehat semangat ya ibu-ibu, sampai jumpa di acara dolan tahun depan…..
Wisata 2016 Pantai Baron, Candi Ijo, Tebing Breksi, Ratu Boko dalam Kangen Simbok
Wisata 2015 Dataran Tinggi Dieng dengan cantiknya cantigi di kawah Sikidang
Wisata 2014 Pantai Klayar dengan Seruling Samudera
Wisata 2013 Eksotisme Pasiraman Taman Sari Yogyakarta lanjut dengan Pantai Depok
Asyiiikkk . . . lagi-lagi dapat contekan itinerary nih 😁
hehe mangga saja diadopsi dan dipilih yang sesuai minat, eh tapi tanpa fajar ataupun senja di pantai ya Pak.
waah padat sekali acaranya
tempat yang dikunjungi juga banyaaaakkk
Lah ini Dija…yangeyang dan tetante pun debudhe merasa sayang jauh2 ke Batu yah dinikmati jalan2 barengan. Salam manis Dija
ibu-ibu dasa wisma yang kompak ini, tiap tahun jalan terus ya mbak
Berusaha refreshing tahunan nih mbak. Baru tahun ini agak jauh dan nginap, selama ini yg dekat shg tidak nginap.
wah bener2 ibu2nya suka dolan nih … travelling ke Batu termasuk paket lengkap ini sih, saya sekeluarga tahun lalu jalan2 ke Batu saja tidak selegkap ini .. )
Hehe dolaners ya Kang, masing2 obyek hanya saknyukan karena variasi minat. kalau jalan sekeluarga obyek wisata lebih selektif namun bisa dinikmati semua anggota keluarga shg puas mainnya di setiap obyek pilihan. Salam
Klo ditanah air menurutku lebih baik tanya penduduk setempat deh, bisa2 GPS nya bingung krn kan banyak jalan sempit/gang2 😀 . Nonton film apa bu sinema 4D ?. Klo di TMII dulu ada film keong mas, ga pernah bosan deh nonton film tsb klo kesana.
Betul Jeng GPS-nya bingung yaak, eh GPS-nya pinter loh saat terlihat tanda kuning padahal tidak terlihat antrian kendaraan eh ternyata sedang perbaikan jalan.
Sejenis adventure Jeng dengan teriak seseruan saja stress release.
Klo dengar kata malang, ingat bakso dan apelnya.. Tentu klo bisa metik apel sendiri, sensansi ny bakal beda
wah bakso dan apel ikon Malang ya serasa katupek paku dan teh talua yang khas Ranah Minang
sensasi memetik tanpa harus memelihara tanaman ya
Waah…wisata th dpn ke barat/tmr bu? Klo.ke Barat mbok2 saya bisa nyegat di jln..pengen jln2 bareng Bu Prih niih..hehe…
Hayook Diajeng….kita jalan bareng, belum berkesempatan jumpa yaak. Salam hangat
wah rombongan dawis ini kuat sekali ya. Menempuh perjalanan semalam, pagi seharian langsung jalan.
Memang kalau hati senang, lelah pun jadi tak terasa
Jeng Naniek…untuk obati rasa kangen saya ajak buibu makmal di Waroeng Bamboe. Betul sekali hati yg riang penyemangat utama.