Sendang Sono Mengalir Tiada Henti
Mendengar keelokan Sendang Sono yang bergelar Lourdes van Java sudah sangat lama namun baru bisa menikmatinya secara langsung di awal 2015. Perjalanan berawal dari Candi Borobudur menuju dusun Semagung, desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Jalan menuju lokasi tidak terlalu lebar dengan pemandangan alam yang sangat cantik, pohon rambutan sarat buah mulai menguning menghiasi hampir di setiap rumah penduduk, di beberapa titik dijajakan durian lokal. Jalan mendaki bukit menuruni lembah hingga sampai di tujuan salah satu lembah dari perbukitan Menoreh yang saya kagumi saat di puncak Punthuk Setumbu.
Sejarah panjang dari Lourdes Sendang Sono bisa dinikmati dari brosur yang disediakan, yang mengalir bersama peran Romo Van Lith bersama Barnabas Sarikromo. Memasuki gerbang selamat datang di Sendang Sono terasa sekali Gua Maria tempat ziarah umat Katolik ini sangat menyatu dengan alam dan pemukiman, penataan jalur menyesuaikan dengan kontur alam yang ditata bersih.
Sendang Sono bermakna sendang atau sumber air yang berada dibawah pohon sono atau angsana. Sendang Sono mengalir tiada henti, tan kendhat tansah lumintu, air mengalir sepanjang musim. Sendang di tepian sungai kecil yang mengalir dari lereng atas perbukitan Menoreh, mengalir sesuai jalannya untuk bersatu dengan aliran lain menuju aliran yang lebih besar akhirnya ke pelukan laut. Ibu yang pernah datang di musim kemarau bercerita jernihnya aliran kali yang menjadi sedikit keruh di musim penghujan ini, keruh membisikkan terjadinya proses erosi dan kini gerakan penghijauan tengah digalakkan untuk melindungi peperengan bukit.
Keasrian, keteduhan pohon angsana, ditingkah ritme gemericik air kali menerpa bebatuan melantunkan kidung syahdu mengiringi doa penziarah. Beribadah bersama alam….
Kenyamanan dan keamanan penziarah maupun pengunjung sangat diperhatikan. Aneka bangunan kapel semisal Kapel Para Rasul dengan arsitektura khas Jawa nan elok jejak karya Romo YB Mangunwijaya menjadikan areal semakin indah, asri, sejuk dan mendukung ketenangan berdoa.
Menyadari tak semua penziarah mampu menapak jejak naik turun seturut lereng melalui tangga, disediakan jalur pengguna kursi roda, menjadikan Lourdes Sendang Sono ini ramah bagi setiap pengunjungnya.
Pun keberadaan tanda dilarang merusak kawasan benda cagar budaya (BCB) kiranya menjadi penguat upaya menjaga kelestarian Lourdes ini. Setiap tempat ziarah Gua Maria memiliki kekhasannya sendiri, semisal GM Kerep Ambarawa dengan panorama Rawa Pening, GM Puh Sarang Kediri dengan suasana Trowulan, begitupun Sendang Sono di lembah Perbukitan Menoreh ini.
Selamat melanjutkan menapak mengukir jejak ……
Sudah lama sekali aku gak berkunjung ke Sendangsono ini Bu, padahal jaman kuliah dulu rutin tiap Mei dan Oktober berkunjung ke sana
___
Berbagai kesibukan dan jarak menjadi bagian kendala ya Pak. Semoga suatu saat kembali napak tilas menikmati keheningan Sendang Sono. Berkah Dalem
Ping-balik: Buah Bisbul di Borobudur | RyNaRi
Sendangsono memang selalu “ngangeni”, untuk bersyukur dan menyatu dengan alam. Matur nuwun sharingnya.
Salam taklim kagem brayat bu Prih. Berkah Dalem.
_____
Berkunjung sekali dan masih tetap ingin berkunjung dan berkunjung lagi Pak Bams. Leres sekali ngangeni untuk bersyukur dan menyatu dengan alam.
Salam taklim ugi katur brayat Pak Bam. Berkah Dalem
Dengar-dengar untuk menuju Punthuk Setumbu harus pagi-pagi ya Bu Prih? Saya kira Punthuk Setumbu seperti hutan alam dengan jalanan setapak, ternyata ada desanya juga. Saya baru tau di postingan ini ada desa cantik di sekitaran Borobudur. Terima kasih infonya Bu Prih, jadi penasaran pengen datang ke sini 🙂
___
Jeng Yuni, keelokan Punthuk Setumbu utamanya di fajar surya di siluet Borobudur.
Hayuuu ditunggu jalan-jalan di sekitar Borobudur.
Salam hangat
Asrinya tempatnya bu dan bagus sekali ya, disediakan juga untuk yang pakai kursi roda
___
Kebayang duo R ikut Mama Papa jalan-jalan dan ziarah di Sendang Sono nih Jeng Lis…
Alamnya asri. Sangat senang melihat alam yang terjaga begini.
____
Sepakat Mas, menjaga keasrian alam anugerahNya dengan sungguh-sungguh…
Kayaknya kalau ada rejeki..tempat ini cocok untuk saya kunjungi mbak…nuansanya membawa kedamaian, terima kasih banyak mbak
___
Swastyastu, apa khabar Bli
Ayook ditunggu berburu fajar di Punthuk Setumbu, menikmati kemegahan Borobudur lanjut ke Sendang Sono
Salam tuk kelg Jembrana, Suksma
keasrian seperti itu jarang bisa ditemui disini bun
___
Begitu ya Jeng, mari kita nikmati keasrian ala tempat tinggal kita masing-masing.
Salam