Tag

, ,

Konmuter

Saat kita memerlukan bantuan layanan/informasi di tempat A dan mendapatkan jawaban silakan menuju ke meja/loket B kemudian dijawab itu bagian C, dari tempat C dirujuk ke tempat B dst, kita akan merasa koq ribet banget ya dari tadi konmuter (disuruh muter-muter). Pernahkah sahabat mengalaminya? Konmuter …siapa mau? Hmm ogah ah.

konmuterFenomena tersebut dibalik secara apik oleh Perusahaan Negara tempat sahabat, Lis cantik dan suaminya berkarya. Sebuah program yang dikemas dengan label KONMUTER, akronim dari KONsumen MUdah TERlayani. Foto terlampir adalah foto saat launching di kota kami 24 April 2012 yang lalu, diambil saat lewat kantor tersebut.

Pada hakekatnya setiap kita adalah pengelola produk barang/jasa pula entah apapun bidang pekerjaan kita. Juga saat di rumah, setiap anggota keluarga adalah konsumen kita dalam saling melayani. Setidaknya ada 3 kata kunci yang bisa kita kembangkan: (1) Konsumen: kemampuan mengenali dan mendeskripsikan karakter konsumen target layanan; (2) Terlayani: komitmen dalam penguasaan atas karakter materi/informasi yang ditawarkan kepada konsumen alias profesionalitas; (3) mudah terlayani: mengkreasi kemudahan pelayanan secara cerdas sesuai dengan pencitraan diri/institusi dan kondisi kini. (Sekedar catatan evaluasi diri dalam pelayanan konsumen)

Konsumen mudah terlayani …. Senyum puaspun tersungging. Konmuter, siapa mau …. Saya, dia, kamu, kami, kita.

Selamat mewujudkan komitmen mempermudah layanan konsumen.