Melacak mBok Galak
Bagi jagad perjajanan perdhaharan tlatah Surakarta Hadiningrat, nama mBok Galak cukup kawentar. Kamipun melakukan pelacakan di suatu malam berhujan di Oktober 2012, dan misi gagal karena sudah tutup. Pelacakan kembali dilaksanakan di penghujung tahun 2013, dan disinilah kami menatap dan menyantap kegalakan olahan si mbok ….. Oh ya lokasi tepatnya di Jl Ki Mangun Sarkoro No 122 di sekitar kampus UTP daerah Sumber, dari arah Semarang belok ke kiri setelah Manahan atau arah Purwodadi dari terminal bus Gilingan Solo.
Misi nyaris gagal kembali karena yang kami buru tengkleng andalan telah habis, untuk tengkleng disarankan datang sebelum tengah hari. Berbekal ajian tak ada tengkleng, olahan tongseng, gule, sate maupun sate buntelpun jadi, kamipun bersiaga menempati bangku dingkliknya. Kiat sajikan secepatnya, jangan biarkan pelanggan menunggu terlalu lama pesanan kamipun digelar, ini dia tampilannya. Menghentikan bujukan lidah tak bertulang, teknik siapkan semuanya lengkap dalam 1 piring sekian tusuk sate, sekian sendok masing-masing lauk, meniru model suguhan racikan, nikmati dan kunci gerakan mau nambah diterapkan.
Mari bukukan rasa, masing-masing olahan terasa sedep di lidah (lidah saya hanya mengenal rasa enak dan sangat enak), terlebih untuk sate buntelnya dengan daging cacah lembut hmm serasa ada sentuhan Timur Tengah ala kebab di masakan Jawa. Menurut penjualnya yang paling cepat habis adalah tengkleng, diikuti tongseng dan sate, lalu gule yang nota bene jerohan campur sari iso babat dll. Apakah ini indikasi pilih yang daging dan lemaknya paling sedikit disantap dahulu dari aspek kesehatan atau model nikmati yang ringan dahulu dan gongnya kemudian.
Tidak bisa menyaksikan polah tukang bakar karena letak bakaran sate di bagian belakang, kami menyaksikan krida penyaji gule yang tinggal sendok saji dari panci besar di atas bara api. Untuk penyiapan tongseng sedikit berbeda dengan yang biasa ditemukan dimasak dalam porsi tunggal, tongseng mbok galak dimasak dalam porsi borongan dan siap disajikan secara cepat. Nah sahabat yang sedang berkunjung ke kota ini, olahan mbok Galak layak dilacak. Salam
Ha ha ha . . . ternyata Bu Prih sama nih sama aku, untuk makanan adanya enak dan enak sekali. Siap melacak Mbok Galak juga nih kalau pas ke Solo
___
Indera pengecap hanya bisa mengidentifikasi 2 rasa…..Yook selamat berburu mbok Galak dan aneka penganan masakan khas Solo….Salam
Wah, jadi bikin lapar … 😀
Dulu pas d Ygy, ada juga warung mbok Galak, tapi warung ramesan d daerah kos2an mahasiswa sih …
____
Dok…dok…hantaran makan siang nih Mas Hind…..
Aslinya warung ramesan tsbt sabar ramah Mas, namun karena mahasiswa pelanggannya belajar praktek perkreditan, perlahan jadi mbok Galak hehe….
Waaa …
fotonya menggoda iman …
mau makan takuuuuuttt …
Kapan-kapan coba aaahhh … (plus pesen jus buah-buahan …)
Salam saya Yu
(5/2 : sembilan belas)
___
Kita tergolong angkatan penggembira saja Dhimas, minggir teratur
Lah kalau pesan jus OK
Terima kasih jadi bagian kunjungan dedikasi waktu
Salam
Sate buntelnya itu… WOW…
___
Nunggu sate buntel ala Kalimantan dari Yudi….
Tengkleng Waroeng Djoglo juga enak, Bu. Kuahnya kental bangettt dan dagingnya empuuk. Tapi sayang, gak ada rica2 tengklengnya. 🙂
Sambelnya tampak Galak banget, Bu.
____
Koleksi baru nih mbak Idah, waroeng Djoglo….kebetulan di Salatiga juga ada Waroeng Djoglo dengan andalan iga bakar
Ah… saya inget warung soto mBok Galak di dekat kantor, yg kalo makan siang di warung ini mesti antri… 🙂
___
Begitu ya Pak Bams, ternyata pengunjung lebih tertarik keantepan rasa bukan sangarnya nama galak. Soto mBok Galak memanggil di jam makan siang….
Mbok galaknya kok cowo ya Bu Prih..
___
Aha staf mBok Galak sedang berlagak…..
nyam-nyaam…sementara pikiran ttg kolesterol diumpetin dulu…hehe…
yg galak apanya, Bu, sambelnya atau penjualnya? 🙂
___
Sssttt Jeng, malamnya langsung digelontor simpastatin loh
Belum sempat cari kisah yang melatar mbok Galak, Jeng….