Jalan aLon-alon Saja (JLS)
Sejak beberapa bulan lalu Kota Salatiga memiliki jalur lingkar selatan (JLS) yang merupakan upaya mengurangi kepadatan lalu lintas di tengah kota dengan mengarahkan kendaraan jalur antar kota mulai dari setelah batas kota dari arah Semarang membelok ke kanan dan kembali bertemu dengan jalur utama setelah terminal bus Tingkir. Jalur ini terasa manfaatnya pada saat arus mudik dan balik lebaran yang lalu, suasana jalur utama di kota lebih nyaman, namun belum berhasil mengatasi kemacetan di jalur utama Salatiga Semarang.
Keberadaan JLS sedikit mengubah wajah Salatiga, terjadi pasar tiban di areal JLS terutama ruas jalan perempatan JLS – Jl Imam Bonjol yang merupakan jalur utama Salatiga-Ambarawa melalui Banyubiru, hingga perempatan JLS – Jl Pulutan. Terutama pada hari libur, suasana sejak subuh meningkat keramaiannya. Penasaran dengan cerita teman-teman, minggu 9 Okt 11 subuh beberapa waktu lalupun ku terlarut di JLS.
Segala macam jualan tersedia di pasar tiban tersebut, berbagai kuliner mulai dari bubur ayam, aneka ragam penjual sate ayam, jagung bakar, nasi liwet Solo, lumpia Semarang hingga burger. Aneka dagangan mainan anak mulai dari kapal-kapalan, aneka boneka, hingga kuda kepang. Berbagai kreativitas penjual dikerahkan, memodifikasi pick up menjadi pondok jualan, sepeda motor menjadi pemutar mainan ala komidi putar mini. Berbagai produk sandang, peralatan rumah tangga, hingga furniture bahkan sepeda motor tersedia.
Model olah raga dari jalan kaki berpasangan, berombongan, sepeda model terbaru hingga yang sekedar mau tahu (seperti saya) komplit. Pejalan kaki sebagian tertib di pinggir jalan, namun karena bahu jalan penuh dagangan kebanyakan meluber hingga memenuhi jalan. Bila aturan lalu lintas umum, awas pejalan kaki hati-hati banyak kendaraan bermotor, di jalur ini yang berlaku adalah awas pengendara mobil hati-hati penuh kerumunan pejalan kaki. Sehingga JLS kepanjangan jalur lingkar selatan sering menjadi JLS alias Jalan aLon-alon Saja (jalan pelan-pelan saja ya . . .) yook kita nikmati saja.
Fenomena tersebut semakin mengindikasikan perlunya ruang publik, masyarakat rindu ingin ada ruang untuk bersantai dan beraktivitas bersama, ruang terbuka tuk bercengkerama, fasilitas sosial perekat kesatuan komunitas. Fasilitas yang ada saat ini adalah lapangan Pancasila, menjadi sarana olah raga bersama yang murah meriah, pusat jajanan aneka makanan yang dengan kemasan khusus juga menjadi pusat rekreasi kuliner, menjadi sarana berkat bagi banyak pihak. Salatiga beberapa dekade yang lalu sungguh nyaman tersedia ruang publik yang menurut sejarah Salatiga disebut dengan Taman Sari yang asri. Memang jaman telah berubah, kita tidak dapat hanya bernostalgia kenangan lalu, sigap menyambut segala perubahan tantangan dan tuntutan kebutuhan pembangunan kota. Salatiga kami menyayangimu.
salam…. saya tinggal di tingkir, salatiga. dulu pernah ada yg bilang kalo mau beli anggrek murah dan bagus, cari aja di sekitaran jalan jetis… ada tulisan jual anggrek murah. tapi saya cari2 belum ketemu… ada informasi terkait? ^^
___
Terima kasih kunjungannya. Pernah membeli di Jl Osamaliki Jetis, dari arah Tingkir sebelum perempatan Jetis ada jalan masuk. Atau di Green Leave Orchids Jl Kalimangkak dengan koleksi yang lengkap, beberapa waktu lalu saya dari sini. Selamat bertanam anggrek.
Wahh mbak….ini apa pas mau Lebaran aja atau setiap harinya? Saya melewati Salatiga terakhir bulan Oktober 2010, sebelum puasa….atau saya yang kurang perhatian ya?
Suasana Minggu pagi bu En, kalau lewat lagi khabar2 ya bu En. nanti saya ‘cegat’ tuk pinarak, Salam
Ping-balik: NINE FROM … « The Ordinary Trainer writes …
EM
mau tanya dong Gemak tuh apa ya?
JLS masuk kamus singkatan baru nih
soalnya aku cuma tahu JSS (Jalan SoreSore hihihi)
Rynari
Gemak adalah bahasa Jawa dari burung puyuh, kerabat burung liar yang dibudidayakan, bu EM kenal dengan nama “quail“. Yang resmi JLS dari Jalur Lingkar Selatan, singkatan dipostingan karena pergeseran fungsi saja jadi ruang publik hehe tidak mengacu KBBI ya. . .
oooh jadi burung puyuh goreng? wah enak tuh saingan dgn burung dara 😀
Alamendah
Bukan hanya di Salatiga, di berbagai kota lainnya pun penyediaan ruang terbuka publik sepertinya belum menjadi perhatian pemda. Sehingga banyak fasilitas umum lain seperti JLS ini yang kemudian dimanfaatkan warga sebagai ‘ruang publik’.
Rynari
RTP (ruang terbuka publik) dengan fungsi sosial, ekologis dan estetis ya.