Jelang Penghujung 2020
Mencermati kebun RyNaRi jelang penghujung 2020 tercermin potret diri dalam menulis. Lah beneran terasa ‘mamring’ alias sepi. Terlihat bak petakan kosong dengan beberapa bulan tanpa artikel unggah.
Ada godaan untuk mengatakan tidak terlalu kosong koq. Sehingga dicoba sajikan data kuantitatif. Terasa benar ya angka berbicara. Namun tetap saja mencoba berdalih, masih ada koq artikel di blog kroyokan Kompasiana meski juga tetap tidak banyak.
Nah kembali kepada alasan dan tujuan awal menulis. Lebih untuk belajar menata kata dan merawat ingatan. Menurut bacaan bagian dari upaya menunda lupa. Untuk itu tetap saja mensyukuri seberapapun artikel untuk mengerakkan sel-sel kelabu dan olah raga jari menekan tuts papan tombol.
Terbersit misi memantik minat menulis para teruna kebun yang dipercayakan untuk belajar bersama di cangkruk. Mengajak para teruna membuat wadah ekspresi semisal blog pribadi, relatif sulit. Bisa sih karena ‘rada terpaksa’ dan selanjutnya blog akan kosong.
Sehingga simboknya mengawal membuat lapak di blog keroyokan Kompasiana. Lanjut menarik mereka menulis dengan nyempil buat lapak. Tanpa pemeliharaan setting dan perintilannya karena sudah dikerjakan oleh admin.
Kembali kepada topik performa jelang penghujung 2020. Meski menulis dengan terbata-bata masih tetap semangat akan menorehkan coretan ringan di blog ini. Tanpa target apapun, mengalir sesuai kapasitas dan kemauan diri. Saat merasa malas yah dinikmati saja hehe.
Perubahan tampilan dan cara penulisan di wordpress gratisan ini juga menjadi bagian dinamika menulis. Selaku simbok yang gagap akut teknologi tidak mudah beradaptasi. Selalu meyakini bahwa perbaikan fitur untuk memanjakan pengguna, optimalisasi fungsi. Ada kalanya sambil tersenyum malu memilih mode unggah dengan cara klasik. Gagal move on kata generasi Z dan alpha.
Tetap menikmati saat blusukan ke blog sahabat. Dinamika silih berganti. Beberapa narablog masih tetap aktif. Banyak yang membuat wahana baru sesuai perkembangan medsos semisal membuat kanal youtube. Jagad perblogan masih tetap ramai dengan pemain-pemain produktif berkarakter. Nah simbok tetap menikmati jalan perlahan di pinggir lintasan.
Menjelang penghujung warsa 2020. Menengok ke belakang betapa perjalanan ini penuh variasi. Gempita awal tahun bersahutan dengan pandemi global COVID19. Secara nasional sejak awal Maret gelobang PSBB makin santer hingga menjadi gerakan di semua lini.
Menyimak begitu banyak sektor kehidupan terlibas. Kesehatan menyodok bola karambol kelumpuhan aneka sektor. Bahkan hingga akhir tahun masih tetap terpuruk. Beberapa melakukan adaptasi meski dengan keterbatasan gerak.
Keseimbangan baru sedang berlangsung, layaknya neraca kehidupan yang terayun sambil bergeser. Teringat sahabat yang mengatakan ada masa berjalan di terowongan panjang gelap (long and dark tunnel). Hanya ada satu cara menjalaninya. Maju terus dengan keyakinan ada terang di depan yang memandu kita. …Tak kutahu kan hari depan…namun langkahku pasti…..
Salam hangat dari kebun
kutukamus said:
Salut Bu Prih, rata-rata per bulannya masih konsisten banyak, sambil ing madya mangun karsa bersama para taruna (eh itu moga-moga saya nulisnya benar ya)..
Selamat terus berkarya. Salam sesama classic-admin mode on. 🙂
rynari said:
Hehe….. sambil menemani taruna kebun, simboknya ikut berproses merawat menunda lupa….
Toss lah diberi update tampilan bagus malah milih classic. Nuwun
harumhutan said:
blog yang tetap konsisten dan produktif sepanjang masa disaat yg lain menghilang, kheren ibu….
trimakasi 2020 atas pembelajarannya…
rynari said:
Yuup Jeng, terima kasih tuk 2020, mari sambut 2021 anugerahNya.
Haha kalau konsisten dan produktif …. terlewat dari kriteria itu. Ini mah posting kala-kala hehe.
Salam hangat, persahabatan via blogging yang bikin kangen.