Tag
Asosiasi Kelompok Tani Aspakusa, Basil (Ocimum basilicum), Kridho Tani Desa Tarubatang, petani pebisnis, peterseli alias parsley (Petroselinum crispum), Peterseli dan Rosemary dari Kebun Pak Marsudi, Rosemary (Rosmarinus officinalis)
Peterseli dan Rosemary dari Kebun Pak Marsudi
Bumbu dapur berupa daun salam, rimpang laos, kencur maupun jahe tentunya tidak asing bagi keluarga sahabat kebun rynari. Nah kalau bumbu atau bahan masakan daun basil, peterseli maupun rosemary, seberapa sering berada di dapur sahabat? Kalau saya mah belum pernah, paling yang ada daun kemangi ataupun seledri. Mari saya bagi oleh-oleh cerita dan foto peterseli dan rosemary dari kebun Pak Marsidi.
[Sewaktu sahabat kebun mengadakan acara apresiasi petani yang inspiratif, salah satu nominasinya adalah Pak Marsudi ketua kelompok Kridho Tani Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Kridho Tani merupakan anggota Asosiasi Kelompok Tani Aspakusa. Kiprah asosiasi Aspakusa yang mencakup wilayah lereng Merbabu dan lereng Merapi ini luar biasa. Pada tahun 2014 menyabet Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing kategori Produk Segar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Hasil Pertanian P2HP Kementrian Pertanian. Asosiasi ini memasok produk segar untuk aneka pasar modern, hotel di beberapa kota besar hingga pasar internasional. Tradisi menjaga kualitas produk menjadi kebutuhan bagi anggotanya]
Nah kembali ke cerita kebun Pak Marsudi, tentunya kami perlu melakukan tinjauan lapang kan ya kalau bahasa kebun saya mah blusukan. Perjalanan panjang dari Salatiga memutari pinggang gunung Merbabu arah Cepogo menuju Selo berbonus hujan dan pemandangan alam yang cantik. Ooh ternyata ini kunjungan saya yang kedua, karena pernah membawa teruna kebun belajar lapang di kebun beliau.
Bangunan ruang kemas tempat produk sayuran segar dari kelompok tani diterima, ditimbang lalu dicatat. Produk dibersihkan, lanjut grading lalu dikemas rapih. Keberadaan mobil berpendingin untuk menjaga kesegaran produk selama transportasi ke pengecer maupun pengguna. [saya kemecer lihat bit merah dan waluh golden mama]
Meningkatnya kebutuhan gaya hidup sehat dan marakmya kuliner manca negara di aneka kota besar membuka peluang penyediaan bumbu dan pelengkap masakan yang semula didatangkan dari luar. Peluang ini ditangkap dengan apik oleh para petani pebisnis.
Waktu saya minta izin ke belakang rumah beliau karena seingat saya beliau memiliki rumah plastik yang besar dan komplit, beliau menyatakan kalau rumah plastiknya sudah dirobohkan belum sempat membangun ulang dan mengizinkan kami melihat hamparan kebunnya.
Hamparan head lettuce atau selada kepala renyah dengan krop yang besar rasanya sekitar 1 kg per butirnya.
Jajaran tanaman peterseli alias parsley (Petroselinum crispum) dengan wujud agak mirip dengan seledri dan daun ketumbar. Daun peterseli kaya dengan zat besi dan biasanya digunakan dalam makanan pizza maupun spaghetti. Lah kalau ketemu sejumput peterseli dalam sajian makanan sering saya kira sekedar hiasan dan tak biasa menyantapnya dibanding seledri yang lebih akrab dengan lidah.
Barisan herba berdaun segar mirip daun kemangi adalah tanaman basil. Tumbuh subur dalam hamparan baik dalam kelompok basil maupun campuran basil dengan bawang merah. Basil (Ocimum basilicum) berasal dari bahasa Yunani yang berarti raja sehingga sering disebut king or royal of herb. Saya belum merasakan adaptasinya penyetan lele lalap basil.
Berikutnya hamparan bawang merah yang tumbuh subur. Kalau selama ini banyak orang mengenal daerah Brebes daerah pantura Jawa Tengah sebagai salah satu sentra produksi bawang merah, kini banyak dirakit bawang merah untuk dataran tinggi. Bawang merah di lahan Pak Marsudi berukuran jumbo, kebayang mudah mengupasnya entah mengulegnya perlu dipotong dahulu.
Hamparan selada keriting yang sering kita jumpai untuk lalapan dan gado-gado dan sawi sendok tumbuh subur di kebun lereng G, Merbabu ini.
Tercium aroma wangi manis di kebun..ooh ini dari patahan daun rosemary. Wujud tanaman Rosemary (Rosmarinus officinalis) berupa herba dengan daun menjarum yang ditengarai berasal dari Mediterania. Lah tanaman ini dikenal dengan rempah dengan nama rosmarin dalam bahasa Belanda yang biasa dipakai untuk kuliner Timur Tengah semisal Italia. Beberapa orang menggunakan daun rosemary kering diseduh semacam teh yang dilaporkan baik untuk mengatasi masalah flu dan rematik (hehe cocok nih tuk emak sepuh) memanfaatkan kandungan besi maupun kalsiumnya.
Terima kasih ya Pak Marsudi telah berbagi ilmu, beliau diapresiasi sebagai petani pebisnis, petani inspiratif yang tidak hanya terampil berproduksi namun berorientasi kepada pasar/market. Mampu melihat peluang pasar dan mengemasnya dalam kegiatan produksi. [mengingatkan pada pesona Tranggulasi]
Nggak ada kata lain yang bisa disampaikan kecuali salut dan hormat kepada Pak Marsudi
Menjura hormat bersama Pak Krish. Semoga banyak petani lain terinspirasi.
Salut untuk bp. Marsudi yang pintar memilih peluang langka dgn menanam bumbu dapur barat. Kalau di Indonesia banyak hidangan di taburi seledri, disini apa-apa ditaburi peterseli (parsley). Sedangkan rosemary (+ bawang putih) semerbak untuk bumbu daging domba panggang. Basil aromanya memang mirip kemangi yang banyak digunakan untuk saus pasta (spaghetti, macaroni dsb).
wah terima kasih tuk penggunaan bunbu tersebut dalam keseharian. selama ini kalau nemu parsley hanya dikira hiasan garnis saja tanpa dicicip.
mendapat bibit rosemary kecil semoga bisa panen tuk semerbak daging
hebat pak marsudi ini, inspiratif .. harusnya petani2 melakukan study tour kesini ya ..
Selalu ada ‘pak Marsudi petani inspiratif’ yak. Studi banding menimba pengalaman yak mariii