Ganggu gugat
Dalam berbagai lomba ataupun proses seleksi, sering kita membaca ketentuan: keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat atau bersifat mutlak. Loh adakah yang hendak mengganggu dan menggugatnya? Ganggu gugat; gang.gu gu.gat; [v] , meng.gang.gu gu.gat v mempermasalahkan dan memperkarakan. (Referensi:http://kamusbahasaindonesia.org/ganggu%20gugat#ixzz29EoqOZBw). Pernyataan keputusan yang tidak dapat diganggu gugat tidak selalu bermakna otoriter, tidak berkenan menerima masukan, merasa selalu benar. Tersirat penjelasan bahwa dalam menentukan keputusan berbagai pertimbangan telah diberlakukan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan ataupun diperkarakan.
Keputusan yang tidak dapat diganggu gugat kita jumpai baik dalam tataran pemerintahan (dari tingkat pusat hingga daerah bahkan RT), dalam lingkungan dunia usaha, dalam kekerabatan masyarakat, keluarga inti bahkan setiap pribadi. Seolah kosa kata ini bertentangan dengan jiwa demokrasi dan rawan pergolakan. (De.mo.kra.si [n Pol] (1) (bentuk atau sistem) pemerintahan yg seluruh rakyatnya turut serta memerintah dng perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat; (2) gagasan atau pandangan hidup yg mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yg sama bagi semua warga negara. Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/demokrasi#ixzz29Et836dE). Pada kenyataannya menampung seluruh aspirasi tidak selalu mudah, belum tentu selalu mendatangkan keputusan paling tepat, bisa jadi menyerap begitu banyak energi sumberdaya dan rawan pergolakan. Bukan pula bermakna mengurangi arti keputusan yang demokrasi dan mengunggulkan keputusan yang tidak perlu diganggu gugat, namun justru hendak mengetengahkan masing-masing ada porsinya sendiri.
Berkenaan dengan tatanan alam pernyataan ataupun hubungan ganggu-gugat bersifat lebih nyata. Semisal si Polan dengan gembiranya mengganggu sarang tawon, semula para tawon masih toleran, namun dengan meningkatnya gangguan …. Brrrr… para tawonpun menggugat, walhasil si Polan menuai bengap tersengat tawon. Aliran sungai yang sejuk gemericik mengalirkan kesegaran, begitu gangguan meningkat melalui beban muatan sampah ditubuhnya, pada saatnya sungaipun menggugat menumpahkan sebagian air dari badannya melalui banjir.
Selamat membuat keputusan yang tidak perlu diganggugat dan menahan diri dari mengganggugugat tatanan alam sekitar kita.
Dalam memutuskan pemenang, juri sudah pusing tujuh keliling, biasanya karena begitu banyak karya bagus yang masuk. Karenanya perlu maklumat “tidak dapat diganggugugat” agar tidak menambahi beban juri lagi 😀
___
Terima kasih Diajeng, untuk itulah kita mengapresiasi kerja keras juri yang memfasilitasi setiap kita berkarya lebih. Salam
iya ya bu, seharusnya tidak mengganggu gugat alam..
___
harapannya, meski saya juga suka khilaf mengganggu gugatnya ….
ternyata ganggu-gugat ini adalah 2 kata yang digabungkan dan menjadi 1 makna ya?
___
Begitu info dari kamus, penggabungan dua suku kata …
mau menang sendiri ya bun kesannya tidak mau diganggu gugat 😀
___
Ada pertimbangan yang mendasarinya ya Teh.
masalahnya ego seringnya lebih berkuasa daripada kesadaran akan hal ini mbak 😦
____
Ganggu gugat berhadap muka dengan penataan ego.
menahan diri dari mengganggu gugat tatanan alam… like this..ibu.. 🙂
__
mundhak kurang tata ya Jeng, hehe
Tak boleh diganggu gugat, pernyataan status quo ya Mbak Prih..Setiap sel di alam semesta punya rules semacam ini..:)
___
ketatawian alaminya ya Uni. Salam
‘masing-masing ada porsinya sendiri’ suka dengan kata-kata itu.
Selamat hari minggu …
___
Koq tumben tersangkut spam dulu ya Mas …
kalau tidak mau digugat jangan ganggu ya..
___
Sendika dhawuh Pak ….
semua ada batasannya ya mbak 🙂
___
Tatanan alam begitu Jeng