Tag
aman Laut Nasional Bunaken, bintang laut, G. Klabat, G. Manado Tua, Jembatan Ir Soekarno Manado, Perahu katamaran, Pesona Bunaken, Pulau Bunaken, underwater great walls Bunaken
Pesona Bunaken…..
Datang di Manado tanpa pergi ke Bunaken, rasanya ada yang kurang. Nah ini sajian melengkapi senja di bumi nyiur melambai dan pesan tersirat dari sebungkus nasi kuning Manado.
Pagi itu cuaca cukup cerah, kami lepas sauh dari pelabuhan Marina di pantai Manado menuju Pulau Bunaken. Pulau Bunaken ini merupakan bagian dari Taman Laut Nasional Bunaken yang meliputi Pulau Naen yang paling jauh, pulau Mantehage, Pulau Siladen, Pulau Bunaken dan Pulau Manado Tuan (Manarauw) yang sangat ikonik Bumi Nyiur Melambai. Kapal cepat berkapasitas sekitar 20 penumpang membawa kami.
Terpampang indah kota Manado dari teluk Manado. Gedung-gedung menjulang penanda kota metropolis kian terasa. Jembatan Ir Soekarno yang cantik, tugu lilin berlatar G. Klabat menebar aura biru.
Bunaken merupakan surga bagi para penikmat bawah laut dengan kegiatan snorkeling maupun diving. Taman laut ini memiliki 20 titik penyelaman dengan variasi kedalaman untuk menikmati keelokan biodiversitas/keragaman flora fauna bawah laut. Konon terumbu karangnya paling indah. Upaya pengajuan Taman Laut Nasional Bunaken sebagai situs warisan dunia versi UNESCO mensyaratkan upaya konservasi biodiversitas terus menerus. Indikasi degradasi akibat penambangan terumbu karang, aktivitas penyelaman tak terkontrol maupun jangkar perahu berpotensi mengurangi keelokan anugerah bahari luar biasa ini. Sepanjang perjalanan tak bosannya menatap G. Manado Tua yang serasa memandu kami mendekatinya. Kalau mau bergosong ria sungguh nyaman menikmati pemandangan dari dak buritan perahu seraya memasang tripod.
Adrenalin meningkat saat kami diminta pindah ke perahu yang lebih kecil dengan kapasitas sekitar 10 penumpang. Perahu katamaran dengan fasilitas kotak kaca ditengahnya yang akan diturunkan untuk menikmati pemandangan bawah laut. Meski tidak menyelam tetap bisa nih menikmati keelokan biota laut. [Berbekal bacaan keberadaan underwater great walls alias hanging walls atau barisan dinding karang raksasa yang tegak menjulang di bawah laut dan melengkung ke atas, harapan saya sangat tinggi. Mata telanjang dapat menikmati parade terumbu karang warna-warni penanda keragaman hayati. Tarian terumbu karang oleh alunan arus bawah laut sebagai penanda terumbu karang yang hidupdan tumbuh. Sampai njinggleng mata memedas menatap dasar kotak kaca hingga berpaling ke tepian badan perahu yang juga menyuguhkan air yang jernih, saya tidak berhasil mencicip sajian warna-warni melambai ini. Saat bertanya kepada pengemudi perahu beliau menjelaskan ada perubahan tampilan terumbu karang.] Tak terlalu lama termangu agak gela pandangan saya arahkan pada horison membiru saja. Yook saatnya kembali pindah ke perahu semula, lumayan bergetar melangkah antar perahu di lautan bebas. Dermaga Bunaken semakin jelas, selamat datang di Pulau Bunaken….
Karena rombongan kami tak ada yang melakukan kegiatan penyelaman, kami nyantai ngadem di bawah pepohonan rimbun di tepian pantai menyantap nasi kuning Manado, kue-kue khas Manado dan kelapa muda yang segar. Menyusur pantai ke arah kanan barisan pondok penyedia jasa penyelaman, penginapan unik di tebing pantai hingga di kejauhan barisan bakau. Bila menyusur pantai ke arah kiri menapaki pantai pasir landai dengan jajaran penginapan model panggung.
Penasaran dengan lansekap pantai yang landai bersambung tebing menghijau, saya bertanya kepada pedagang cindera mata dimana beliau tinggal. “Desa kami terletak di balik tebing, untuk ke sana kami mendaki tangga lalu menuruninya” Ingin mengunjungi desa di Pulau Bunaken sambil menatap langsung tumbuhan woka, beliau mencegah kami dengan alasan lelah mendaki dalam waktu terbatas.
Saat melewati darmaga hendak kembali ke perahu yang akan membawa kami ke daratan Manado, mata kami menangkap sejumlah bintang laut di perairan dangkal jernih tepian pantai. Menelusri lebih lanjut, konon peningkatan populasi bintang laut yang berlebih merupakan ancaman kelestarian terumbu karang. Waduh semoga upaya penyelarasan keseimbangan populasi terjaga ya dan keindahan biota laut Bunaken yang diakui tingakat internasional dapat lestari hingga anak cucu.
Membekukan kenangan kunjungan ke pantai P Bunaken dengan menyertakan G. Manado Tua dalam setiap pandangan sebagai landmark pantai Bunaken. Mau ke Bunaken tanpa kegiatan menyelam, tetap enjoy koq….
Ternyata Bunaken bs dinikmati keindahanya tanpa kita harus diving ya. Sy juga baru tau kalo over populasi bintang laut bs nggrusak terumbu karang. …what a beautiful place!
Dengan perahu berdasar kaca yg dapat diturunkan, pesona biota laut dapat diamati dg air laut yg jernih. Kebayang indahnya saat populasi karang indah tinggi dan aktif berwarna-warni.
Nah . . Bu Prih sama nih sama aku, cukup menikmati keindahannya dari permukaan saja ya Bu 🙂
Toss sesama penikmat ‘inguk-inguk’ dari permukaan laut Bunaken.
senangnya baca tulisan mengenai bunaken, jadi ingat masa2 menyelam disini. dan langsung tau kalau penginapan didepan itu tempat kami mendaftar kelas menyelam hehehe.. terima kasih yach bu jadi terkenang memory di bunaken hehehehe…
Bagi pecinta menyelam seperti Lina pastinya Bunaken jadi jujugan ya. Bunaken setia menanti kunjungan Lina kembali loh..
bintang laut pemangsa karang mbak ?
apa penyebab jumlahnya jadi banyak ya..
googling dong he.. he.. belum tau fakta ini sih mbak
Untuk mekanismenya saya juga belum mempelajari lanjut mbak. Baru korelasi peningkatan populasi bintang laut dan meningkatnya kerusakan karang. Terima kasih untuk saling melengkapi. salam
woww .. bunaken .. my dream destination
kalau kesini harusnya nyelem ya mba …
Yiip semoga tercapai pada waktunya. Nyelam pastinya asyiik
wow bunaken cakep kak, ini bucket list banget kak
Selamat blusukan Bunaken Win…taman laut nasional yg cakeepp
belum ada rencana kak kesana
Pada saat yg paling tepat ya Win.
indah sekali, Mbak, sungguh indah sekali 🙂
Pak AMA apa khabar? terima kasih bersama mengagumi anugerah keelokan alam Bunaken melalui postingan ini. salam
Amazed with your story telling as always mom 😁
Thx kakak….tergoda biru Bunaken?…hayu capcus….
Yang Sekar Langit aja belom kelar 😂
duh… pengen banget main ke Indonesia TImur… 🙄
kapan bisa berangkat ya… 🙄
Hayuuk Mas, saya juga sekalian pas tugas mencangkul koq, diajak panitia ke Bunaken hehe …
Aduhhh, pemandangannya biru semua. Indah sekali.
pas sekali dengan Jeng Dey penyuka biru ya…