Tugu Pal Putih dan Stupa Bersalut Cokelat
Oleh-oleh cokelat siapa menolak, apalagi bila berbentuk ikon unik yang menggambarkan dari wilayah mana diperolehnya. Cokelat dengan tajuk uniquely Jogja sungguh atraktif mengusung de Witt Paal alias Tugu Pal Putih yang lebih dikenal dengan Tugu Yogyakarta, tugu pal putih dalam cokelat hitam. Bangunan bernilai sejarah, dibangun pada era Sultan Hamengkubuwana I dengan nilai magis simbolis penghubung G. Merapi – kraton -laut Selatan menjadi daya tarik wisata. Begitu pula 4 stupa cantik yang dikemas dalam tema uniquely Central Java. Siapa tidak mengenal stupa candi Borobudur yang kawentar?
Melengkapinya, dari bumi khatulistiwa Pontianak disajikan cokelat yang mengusung tema lidah buaya (Aloe vera). Tanaman lidah buaya menjadi salah satu bagian berkah wilayah ini dengan kreativitas yang luar biasa masyarakat mengolahnya menjadi berbagai tampilan penganan.
Produk cokelat dengan ikon Nusantara ini cukup menghibur saat mengulum singa bersalut cokelat, mengingat Indonesia merupakan negara produsen cokelat mentah papan atas (posisi teratas diduduki oleh Negara Pantai Gading). Tantangan bagi anak bangsa untuk mengolah berkat coklat dari biji tanaman kakao (Theobroma cacao) agar melelehkan rejekinya bagi kesejahteraan bangsa.
Selamat berkarya ditemani segelas cokelat hangat atau sekeping cokelat aneka rasa ….
Ping-balik: Dari Kakao ke Cokelat | RyNaRi
Ping-balik: Jamuran dan Jejamuran | RyNaRi
hm…. pengeeen… hehe… kreasi anak negri makin beragam ya bu.. 🙂
____
Sebagai pengingat untuk datang dan datang lagi, seperti batik Pekalongan dan Pasar Sentana, Jeng.
Usaha yang sangat baik.memperkenalkan kekayaan kultur Indonesia lewat coklat,biar lebih mudah dimengerti dan dirasa oleh semua orang..
____
Menjadi cindera mata sederhana yang mengesankan dan pengingat tuk kembali berkunjung, bagian dari marketing nih Jeng Ade. Salam
Mbak Prih, aku juga gak nolak kalau ditawari coklat berlambang tugu ini . Lah penggemar coklat, masa nolak sih..hehehe..
___
Ayoo Uni Evi kolaborasi coklat dengan gula arenga pasti keren goyang lidahnya.
bundaaaaaa saya mau coklatnya. unik banget ya bentuk2 nya. bun beli java coklatnya dimana ya? saya mau dong beli
____
Kebetulan saya nemu di Yogya di cafe jejamuran Teh Lyd, rasanya cukup banyak di gerai lain. salam
Lidah buaya di sini dimakan dengan yoghurt tuh mbak….
Aku mau cari coklat yg ctupa itu ah kalau pulang.
Lucunya yang terkenal di International dgn coklat adalah belgia, tapi tidak menghasilkan sendiri tuh 😀
____
Duh kangen yoghurt di tempat mbak EM sungguh leker ….
Iya ya coklat stupanya sebagai pendongkrak pariwisata
Trim mbak empatinya, Belgia mengolah coklat kita dan dapat nama produsen olahan handalnya ….
waaah…
ternyata coklat macem macem yah mba…
aku sukaaaa banget coklat…anak anak juga 🙂
tapi belum pernah makan coklat diatas sih…
paling banter pernah makan dodol coklat dari Garut mba…
enak 🙂
___
Menurut cerita Kayla dan Fathir oleh oleh cokelat dari Korea kemarin uenak dan imut Teh Erry, ada miniatur drama Koreanya nggak ya. Salam