Tag

, , ,

Piknik Pingli Hulu Garang

Piknik Pingli Hulu Garang

Piknik menikmati alam sekitar tak harus jauh pun mahal, jadilah piknik keseharian. Mari kita sesekali piknik Pingli….. Lanjutan dari kunjungan tengok aktivitas teruna kebun di Ungaran, usai menikmati bonus petilasan Nandi siwa dan Yoni di Candirejo, kami ke tepian kali Garang. Yup saatnya piknik pingli…piknik pinggir kali.

Piknik Pingli Ungaran

Nah, kami mampir di pinggir kali Garang hulu, tepatnya sekitar pasar tanaman Pingli di jalan Patimura Ungaran. Pasar tanaman, kawasan pedagang tanaman hias, batu kali hias dan ornamen taman. Bahkan tersedia semacam resto joglo Pingli. Suasana penunjang utamanya tentunya aliran kali yang tertata rapi.

Jembatan Kali Garang di Ungaran

Yook ke petak percobaan teruna kebun di seberang kali dari area kami parkir. Melewati jembatan kali garang dengan pemandangan G. Ungaran menjulang di sisi atas. Berbonus tanaman kapuk randu berbuah dengan menyembulkan rona putih kapuknya. Ke arah hilir terlihat punthuk, semacam bukit kecil melatar aliran kali Garang yang meliuk membentuk meander sungai.

Kali Garang dan G. Ungaran

meander Kali Garang hulu

Menuju petak teruna kebun kami menuruni tangga dari tepian jalan raya. Aha ini dia rumpun tanaman jarak kepyar. Teringat cerita ibu bapak di zaman penjajahan Jepang, masyarakat menggunakannya sebagai penerang malam.

Jarak kepyar

Melewati hamparan sawah yang pada musim kemarau beralih rupa menjadi hamparan tanaman melon. Hamparan tanah sawah dengan penampakan tanah mulai meretak menyambut musim kemarau. Kinjeng, capung atau kami menyebutnya ndokiyik beterbangan di hamparan ini. Selain motif sayap batik, terlihat cukup banyak jenis capung merah kesukaan masa kecil kami. Secara ekologis, keberadaan capung yang cukup banyak dan beragam merupakan bioindikator ekosistem yang masih sehat.

Apa nih yang terjadi hampir semua tanaman mengalami gejala layu mengering, beberapa sudah membentuk buah dengan ukuran yang lumayan besar. Beberapa petani sudah alih tanaman dari bekas lubang tanam melon di dasar mulsa ditanami kangkung. Tak ada waktu jeda untuk meratapi si melon yang urung panen, beregas disumpal kangkung yang cepat dipanen diuangkan.

Ini mah bukan gubug sawah biasa, semacam rumah panggung dengan ukuran lumayan di tengah sawah. Tempat kami berteduh, demikian kilah para teruna kebun. Ada semacam loteng untuk tidur bahkan kami bermalam di tengah sawah, ujarnya. Para teruna kebun belajar mengusahakan brambang merah juga melon di tepian kali Garang. Yuup kewirausahaan alias entrepreneurship tak cukup dibaca namun dikajiterapkan.

kali garang berbenah

Kali Garang hulu

hulu k garang Ungaran

Tepian kali Garang menyedot perhatian saya, dipandu salah satu teruna kebun saya menyambanginya. Memandang ke arah hulu. Gagahnya G. Ungaran, riuhnya lalu lintas di jalan raya menjadi latar pandang. Beberapa penduduk bergiat di batang sungainya, ada yang mengambil batu kali maupun pasir kali. Membenah areal sekitar pasar tanaman dan joglo Pingli.

bantaran hulu k Garang

Pandangan ke arah hilir, kali Garang akan bertualang menelusuri kabupaten Semarang, Kota Semarang menuju ibunda lautan bebas. Melihat lebarnya bantaran kiri kanan sungai, mendapatkan gambaran sungai yang mengalir jernih tenang di musim kemarau ini berpotensi meluas alirannya di musim penghujan.

masih bantaran hulu k garang Ugaran

Menelisik lebih lanjut mendapati gerakan ‘open lepen’ gerakan memelihara kali di areal ini sebagai wujud gerakan cinta sungai. Ada pula gerakan ‘cinta daerah aliran sungai (DAS) kali Garang’ yang digelorakan kepada komunitas setempat. Upaya mengembalikan sungai sebagai tempat yang menyenangkan, alam pembelajaran yang menarik.

Pesona hulu kali Garang

Nama kali Garang tak asing bagi kami, kali yang berhulu di lereng G. Ungaran, membawa muatan hingga ke laut Utara Jawa melintasi Semarang dengan nama yang sama yaitu kali Garang. Kali Garang menjadi urat nadi Kota Semarang, menjadi pemasok air yang diolah oleh PDAM Semarang. Kali Garang yang terlihat tenang namun garang.

Meski panjangnya dari hulu ke hilir hanya sekitar 30 km, alirannya bisa sontak garang berang. Eh dengan penataan apik kali garang di bagian hilir yang mengalir di dekat Sam Po Kong dapat ditata menjadi daerah wisata yang secara berkala menampilkan atraksi budaya sungai melalui Festival Kali Garang.

Nah piknik PingLi yang menyegarkan…. piknik tak harus jauh ataupun mahal, piknik pingli ala kebun.