Pesona Lampion Merah
Pesona lampion merah, semarak kembang api penanda Tahun Baru Imlek 2564. Menurut mitos momen ini berawal dari pengusiran nian makluk pengganggu yang muncul di penghujung musim dingin, memangsa hasil panen (tanaman dan ternak) dan bahkan warga desa hingga meresahkan lingkungan. Ditengarai nian ini takut dengan warna merah apalagi yang membara sehingga melahirkan tradisi lampion merah sebagai penolak bala.
Setiap kita juga dikaruniai sesuatu yang merah membara sebagai penolak bala, semisal semangat yang tak mudah patah, harapan yang teguh yang mampu mengusir nian patah semangat ataupun putus asa. Jadi teringat semboyan sesepuh hati yang girang adalah obat, yah pengusiran nian (rasa sakit) dengan lampion merah (hati yang girang). Mari memelihara nyala lampion merah kita.
Alris said:
Aih jadi ingat suasana imlek di JalanTanjungpura. Dulu cukup banyak diberi kue keranjang oleh bos saat imlek. Ponti memang meriah waktu imlek.
____
Ah betul jl Tanjungpura, Gajahmada selalu memerah, apalagi kemeriahan di Singkawang. Selamat menikmati kenangan indah tentang Ponti. Salam